Rekam jejak Jawara di Bekasi, telah ada sejak masa kolonial. Keberadaan Jawara di tanah partikelir di Bekasi saat itu menjadi penting, bagi para tuan tanah. Berkat kepiawaiannya dalam ilmu bela diri, serta ilmu kekebalan yang dimilikinya, para tuan tanah menempatkan Jawara sebagai kepala keamanan dan pengawas para pekerja perkebunan, serta penarik pajak. Karena diberikan akses kepercayaan dari tuan tanah, Jawara dalam menjalankan tugasnya kerap kali melakukan tindakan sewenang – wenang kepada penduduk yang tidak ingin membayar pajak, hingga merampas harta benda, sehingga dikemudian hari menimbulkan perlawanan dari penduduk. Seiring perjalan waktu, Jawara yang semula dipandang keji berubah peran menjadi agen penggerak di masa revolusi kemerdekaan 1945- 1949. Kehadiran tokoh lokal Haji Djoleh, Camat Nata, Pak Macem, tidak dapat dikesampingkan dari historiografi lokal mereka memiliki peran yang besar dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan di Bekasi Oleh karena itu, permasalahan yang diajukan dalam artikel ini adalah bagaimana peranan Jawara dalam revolusi kemerdekaan di Bekasi Penulisan artikel ini menggunakan metode sejarah tahapannya, meliputi heuristik, kritik, interpretasi, historiografi. Kata Kunci: Peran; Jawara; Bekasi; Masa Revolusi. AbstractJawara's track record in Bekasi has existed since colonial times. Jawara's presence in the land in Bekasi at that time became important, for the landlords. Thanks to his expertise in martial arts, as well as his immunity, the landlords placed Jawara as the head of security and supervisor of plantation workers, as well as a tax collector. Because they were given access to trust from landlords, Jawara in carrying out their duties often carried out arbitrary actions to residents who did not want to pay taxes, to the point of depriving them of property, so that in the future it would cause resistance from the residents. Over time, Jawara, who was originally seen as heinous, changed his role as a driving agent during the independence revolution of 1945-1949. The presence of local figures Haji Djoleh, Nata Sub-district Head, Pak Macem, cannot be excluded from local historiography, they have a big role in the struggle to maintain independence in Bekasi Therefore, the problem posed in this article is how the role of Jawara in the independence revolution in Bekasi The writing of this article uses the historical method of its stages, including heuristics, criticism, interpretation, historiography. Keywords: Role; Jawara; Bekasi; Revolutionary Period.
Copyrights © 2023