Kebutuhan akan papan sebagai material untuk mebel semakin meningkat. Oleh karenanya, dibutuhkan alternatif material pengganti papan kayu, seperti papan komposit. Penelitian ini bertujuan untuk membuat papan komposit dari serat bambu dan polipropilena (PP) yang divariasikan susunan seratnya, yaitu susunan serat searah dan serat dua arah. Perlakuan variasi susunan serat dilakukan untuk melihat pengaruhnya terhadap sifat fisis (kerapatan dan pengembangan tebal) dan sifat mekanis (Moduluss of Elasticity (MOE) dan Modulus of Rupture (MOR)). Serat bambu yang digunakan berasal dari bambu buluh dan bambu tamiang. Papan komposit serat dibuat dengan perbandingan komposisi 40% serat bambu dan 60% plastik PP dengan metode lapisan (sandwich). Standar pengujian mengacu pada SNI 01-4449-2006 tentang papan serat. Sifat fisis papan komposit serat bambu yang dibuat sudah memenuhi standar dengan nilai kerapatan 0,65-0,70 g/cm3 dan nilai pengembangan tebal 4,82-14,64%. Sementara itu, untuk sifat mekanis, MOR papan komposit adalah 267,87-353,56 N/cm2, dengan komposit berbahan bambu buluh dengan susunan serat searah tidak memenuhi standar. Nilai MOE untuk semua papan komposit yang dibuat tidak memenuhi standar, dengan nilai MOE adalah 10.739-15.895 N/cm2. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa papan komposit dari bambu buluh dan bambu tamiang dengan susunan serat searah memiliki nilai fisis dan mekanis yang baik dengan memenuhi 3 dari 4 sifat yang diuji.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2021