Claim Missing Document
Check
Articles

PENGARUH SUHU KALSINASI DALAM SINTESIS KARBON AKTIF KULIT DURIAN TERHADAP EFEKTIVITAS ADSORBSI LOGAM Zn DAN Cu PADA AIR SUNGAI LANDAK KABUPATEN LANDAK KALIMANTAN BARAT Wahyuni, Dwiria; Faryuni, Irfana Diah; Bahtiar, Abdurrahman
SEMIRATA 2015 Prosiding Bidang Fisika
Publisher : SEMIRATA 2015

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (520.465 KB)

Abstract

Telah disintesis karbon aktif dari kulit durian dengan Kalium Hidroksida (KOH) sebagai aktivator. Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari efektivitas karbon aktif dari kulit durian yang dikalsinasi pada suhu yang berbeda untuk adsorpsi Zn dan Cu dalam air. Dalam penelitian ini, sampel air diambil dari sungai Landak, terletak di desa Senggang di Kabupaten Landak. Koordinat posisi sampling 0°36'2,7"N dan 110°1'39,7"BT. Proses sintesis karbon aktif dibagi menjadi dua fase: karbonisasi dan aktivasi. Pada tahap karbonisasi, potongan kulit durian dipanaskan pada suhu 400°C selama dua jam. Sementara, pada tahap aktivasi suhu kalsinasi adalah: 500°C, 600°C, 700°C, 800°C dan 900°C selama dua jam. Adsorpsi optimal Zn dan Cu dalam air terjadi pada  air yang dicampur dengan karbon aktif yang dikalsinasi pada suhu 600°C dan diatasnya. Kadar Zn  menurun dari 0,397 mg/L menjadi kurang dari 0,001 mg/L dengan efektivitas adsorpsi 99,75%, sedangkan kadar Cu menurun dari 0,063 mg/L menjadi kurang dari 0,001 mg/L dengan efektivitas adsorpsi 98,41%. Katakunci: Kulit durian, Karbon aktif, Kalsinasi, Adsorpsi, Zn, Cu.
Analisis Hubungan Konsentrasi Asam saat Hidrolisis, Derajat Kristalinitas dan Sifat Mekanis Selulosa Kristalin dari Serbuk Gergaji Kayu Sumiati, Mimi; Wahyuni, Dwiria; Malino, Mariana Bara’allo
PRISMA FISIKA Vol 4, No 2 (2016)
Publisher : Jurusan Fisika, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (784.61 KB) | DOI: 10.26418/pf.v4i2.15850

Abstract

Telah dilakukan penelitian untuk mengetahui sifat mekanis selulosa kristalin dari campuran serbuk gergaji kayu keras melalui proses hidrolisis menggunakan asam klorida. Tahap ekstraksi menggunakan larutan alkohol-benzena dengan perbandingan 1:2 dilanjutkan pelarutan dengan menggunakan NaOH dan Na2S, tahap bleaching menggunakan larutan hipoklorit 30% dan tahap hidrolisis asam menggunakan larutan HCl 37% dengan variasi konsentrasi HCl yaitu 2,5 ml/g, 8,75 ml/g dan 17,5 ml/g. Variasi konsentrasi asam dapat mempengaruhi derajat kristalin selulosa serbuk gergaji kayu dan derajat kristalinitas mempengaruhi sifat mekanis selulosa kristalin yang dihasilkan yakni semakin tinggi derajat kristalinitas maka kekuatan tarik, kekuatan putus dan modulus elastisitas juga semakin tinggi. Penelitian yang dilakukan menghasilkan derajat kristalinitas terendah pada konsentrasi 17,5 ml/g dan diindikasikan sebagai konsentrasi kritis sehingga menyebabkan selulosa bersifat anisotropis, sedangkan konsentrasi HCl 8,75 ml/g merupakan konsentrasi optimum yang menghasilkan derajat kristalinitas 74%, kekuatan tarik  20,1 kPa, kekuatan putus 17,6 kPa dan modulus elastisitas 1335 kPa.   Kata Kunci : Selulosa kristalin, Hidrolisis asam, Kekuatan putus, kekuatan tarik, Modulus elastisitas
SINTESIS DAN ANALISIS SIFAT FISIK DAN MEKANIK PAPAN KOMPOSIT DARI LIMBAH PELEPAH SAWIT DAN SABUT KELAPA Erwan, Erwan; Faryuni, Irfana Diah; Wahyuni, Dwiria
PRISMA FISIKA Vol 3, No 3 (2015)
Publisher : Jurusan Fisika, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (339.589 KB) | DOI: 10.26418/pf.v3i3.13893

Abstract

Telah dilakukan sintesis papan komposit dari pelepah sawit dan sabut kelapa menggunakan perekat urea formaldehide (UF), parafin dan katalis. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sifat fisik dan mekanik pada papan komposit homogen dan berlapis. Variasi komposisi pelepah sawit : sabut kelapa adalah (100:0, 90:10, 80:20, 70:30, 60:40, 50:50, 40:60, 30:70, 20:80, 10:90, 0:100)% dengan nama sampel berturut-turut adalah A, B, C, D, E, F, G, H, I, J dan K. Penelitian diawali dengan pencampuran bahan dengan perekat, kemudian bahan dikempa dengan tekanan 30 kg/cm2 pada suhu 150°C selama 8 menit. Hasil uji sifat fisis dan mekanis papan komposit mengacu pada standar JIS A 5908-2003. Semua sampel memenuhi standar untuk kerapatan dan kadar air masing-masing dengan rentang nilai 650,2 - 765,3 kg/m3, dan 5,6 - 11,3 %. Empat sampel yang memenuhi standar untuk internal bonding yaitu sampel A, B, C, dan D dengan nilai pada rentang 14,8 x 104 N/m2 - 32,9 x 104 N/m2. Sedangkan untuk uji kuat pegang sekrup dan keteguhan patah, semua sampel memenuhi standar masing-masing rentang nilai 332,2 - 896,7 N, dan 1,03 x 107 - 2,02 x 107 N/m2. Hasil uji pengembangan tebal dan keteguhan elastisitas semua sampel tidak memenuhi standar yang telah ditetapkan.   Kata kunci : pelepah sawit, sabut kelapa, urea formaldehyde, dan papan komposit.
Pengaruh Perkebunan Kelapa Sawit Terhadap Konduktivitas Hidrolik Jenuh Tanah Perkebunan (Studi Kasus Perkebunan di Desa Mega Timur Kabupaten Kubu Raya Kalimantan Barat) Saputro, Febriyanto Joko; Nurhasanah, .; Wahyuni, Dwiria
PRISMA FISIKA Vol 5, No 1 (2017)
Publisher : Jurusan Fisika, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/pf.v5i1.19151

Abstract

Telah dilakukan penelitian tentang pengaruh perkebunan kelapa sawit terhadap konduktivitas hidrolik jenuh dengan menggunakan metode falling head permeability. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konduktivitas hidrolik jenuh pada perkebunan kelapa sawit yang berbeda umur tanamnya. Umur kelapa sawit terdiri dari 0 tahun, 5 tahun, 10 tahun, 18 tahun dan 2 tahun peremajaan. Setiap lahan diukur konduktivitas hidrolik jenuhnya dan sifat fisiknya berupa berat isi, porositas, kadar serat dan pengujian unsur hara makro berupa Nitrogen, Fosfor, Kalium dan pH. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin tua umur kelapa sawit, maka nilai konduktivitas hidrolik jenuh akan semakin kecil tetapi kembali meningkat setelah 2 tahun peremajaan. Nilai konduktivitas hidrolik jenuh dipengaruhi oleh berat isi, porositas dan kadar serat pada tanah gambut. Dari pengujian unsur hara makro diperoleh kadar Nitrogen sebesar 2,04%, 2,43%, 2,64%, 1,85%; Fosfor sebesar 153,47 ppm, 90,71 ppm, 79,27 ppm, 18,14 ppm, 36,3 ppm; Kalium sebesar  mmol/gram,  mmol/gram,  mmol/gram,  mmol/gram,  mmol/gram untuk masing-masing umur 0, 5, 10, 18 tahun dan 2 tahun peremajaan secara berurutan. Semua sampel tanah memiliki pH kurang dari 4,5.   Kata kunci : Konduktivitas Hidrolik, Kelapa sawit
Rancang Bangun Kotak Peredam Generator Set (Genset) dengan Beberapa Variabel Bahan dalam Skala Rumah Tangga Amanda, Ulvi Loly; Nurhasanah, .; Wahyuni, Dwiria
PRISMA FISIKA Vol 4, No 2 (2016)
Publisher : Department of Physics, Tanjungpura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (940.69 KB)

Abstract

Penelitian ini mengkaji tentang analisis tingkat kebisingan yang diakibatkan oleh kerja mesin generator set. Analisa tersebut dilakukan dengan menentukan  nilai NR (Noise Reduction) dan TL (Tranmission Loss) setelah dimasukkan ke dalam kotak peredam. Kotak peredam dibuat dengan beberapa variabel bahan. Variabel bahan 1 yaitu papan, busa, kardus telur dan karpet. Variabel bahan 2 yaitu papan, semen, busa dan karpet. Variabel bahan 3 yaitu papan, semen, busa, kardus telur dan karpet. Nilai tingkat kebisingan tertinggi generator set mencapai 90,3 dB diukur dengan menggunakan alat sound level meter. Hasil analisis peredam yang diperoleh untuk beberapa variabel bahan menunjukkan variabel bahan yang paling cocok untuk meredam kebisingan suara mesin generator set adalah variabel bahan 2 dengan nilai efisiensi sebesar 29,25 %.   Kata Kunci : Kebisingan, Kotak Peredam, Generator Set 
Pengaruh Sifat Fisik Tanah Terhadap Konduktivitas Hidrolik Jenuh pada Lahan Pertanian Produktif di Desa Arang Limbung Kalimantan Barat Handayani, Tri; Wahyuni, Dwiria
PRISMA FISIKA Vol 4, No 1 (2016)
Publisher : Jurusan Fisika, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (356.718 KB) | DOI: 10.26418/pf.v4i1.14840

Abstract

Pengukuran Nilai Konduktivitas Hidrolik Jenuh (KHJ) sangat penting untuk lahan pertanian, karena KHJ dapat mempengaruhi kesuburan tumbuhan. Nilai KHJ yang rendah pada lahan pertanian akan mengakibatkan tumbuhan menjadi layu dan kering, dan lahan pertanian memiliki nilai KHJ yang tinggi akan mengakibatkan tumbuhan menjadi layu akibat terganggunya penyerapan air. Jika lahan pertanian memiliki nilai KHJ yang cukup maka tumbuhan akan lebih segar dan baik untuk dikonsumsi. Pengolahan lahan pertanian juga dapat mempengaruhi sifat fisik tanah dan KHJ. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui besarnya nilai KHJ tanah pada dua lahan pertanian produktif dengan menggunakan metode Variabel/Falling Head Permeability Test dan mengetahui pengaruh sifat fisik tanah terhadap KHJ. Penelitian dilakukan di Desa Arang Limbung Kalimantan Barat pada bulan April 2015 hingga bulan Oktober 2015. Penentuan sifat fisik tanah yaitu KHJ, bobot isi, berat jenis partikel, porositas tanah, dan tekstur tanah pada dua lahan pertanian produktif yaitu lahan gambas dan lahan sawah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai KHJ lahan sawah lebih tinggi daripada lahan gambas. Sifat fisik tanah yang mempengaruhi KHJ yaitu bobot isi, porositas, dan tekstur tanah.   Kata Kunci : Sifat Fisik Tanah, KHJ, Falling Head Permeability Test
Pengaruh Konsentrasi Aktivator Kalium Hidroksida (KOH) terhadap Kualitas Karbon Aktif Kulit Durian sebagai Adsorben Logam Fe pada Air Gambut Apriani, Ririn; Faryuni, Irfana Diah; Wahyuni, Dwiria
PRISMA FISIKA Vol 1, No 2 (2013)
Publisher : Jurusan Fisika, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/pf.v1i2.2931

Abstract

Telah disintesis karbon aktif kulit durian dengan Kalium Hidroksida (KOH) sebagai aktivator. Untuk melihat pengaruh konsentrasi aktivator KOH terhadap ukuran pori karbon aktif yang terbentuk dan kemampuan dalam mengabsorbsi logam Fe pada air gambut, sintesis karbon aktif dilakukan dengan dua tahap yaitu tahap karbonisasi dengan suhu 400 oC selama 2 jam dan tahap aktivasi dengan suhu 800 oC selama 2 jam.Sebelum diaktivasi, hasil karbonisasi kulit durian direndamdalam aktivatorselama 24 jam dengan konsentrasi aktivator 5%, 10%, 15%, 20% dan 25%. Karbon aktif kulit durian kemudian dikarakterisasi untuk mengetahui morfologi dan ukuran pori permukaannya dengan Scanning Electron Microscope (SEM). Dari hasil karakterisasi didapatkan bahwa semakin besar konsentrasi aktivatornya, semakin besar juga ukuran pori. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar Fe menurun seiring dengan meningkatnya ukuran pori dengan urutan kadar Fe 0,66 mg/L, 0,49 mg/L, 0,48 mg/L, 0,40 mg/L dan 0,38 mg/L. Karbon aktif yang berperan optimum dalam penyerapan logam Fe adalah karbon aktif dengan konsentrasi 25%, dengan ukuran rata-rata diameter pori 8,277 �m, yang menurunkan konsentrasi logam Fe sebanyak 85,38%, dari 2,6 mg/L menjadi 0,38 mg/L dengan waktu kontak 24 jam. Hal ini mengindikasikan bahwalogam Fe dalam sampel air gambut dapat semakin terserap ketika ukuran pori karbon aktif meningkat.Kata Kunci : Karbon Aktif, Kulit Durian, Kalium Hidroksida, Adsorbsi Fe.
Analisis Cadangan Karbon Tanah Gambut pada Lahan Yang Telah Direklamasi Kurnia, Ayu; Ihwan, Andi; Wahyuni, Dwiria
PRISMA FISIKA Vol 3, No 1
Publisher : Jurusan Fisika, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/pf.v3i1.9687

Abstract

Telah dilakukan penelitian tentang cadangan karbon tanah gambut pada lahan yang telah direklamasi yang terdiri dari lahan perkebunan kelapa sawit dan lahan pertanian jagung di Kabupaten Kubu Raya dengan luas lahan penelitian masing-masing 1 Ha. Untuk menentukan kandungan unsur karbon  serta morfologi pada tanah gambut digunakan SEM-EDX dan untuk mengetahui cadangan karbon digunakan metode gravimetri. Hasil SEM-EDX menunjukkan bahwa unsur karbon pada tanah gambut yang telah direklamasi lebih besar daripada unsur oksigen dan unsur lainnya dan morfologi sampel tanah gambut terlihat tidak beraturan, terpecah-pecah atau tidak menyatu antara satu struktur dengan struktur lainnya. Sedangkan dengan metode gravimetri diperoleh jumlah cadangan karbon pada lahan perkebunan kelapa sawit dan pertanian jagung dengan luas masing-masing 1 Ha sebesar 2107,19 ton dan 1084,17 ton. Kata Kunci : gambut, lahan reklamasi, cadangan karbon
Optimasi Sintesis Karbon Aktif dari Bambu Buluh (Schizostachyum brachycladum) dengan Variasi Suhu Karbonisasi untuk Penyerapan Besi pada Air Sumur Gambut Dwiria Wahyuni; Mega Nurhanisa; Abdurrahman Bahtiar; Rutdiyanti Rutdiyanti
Jurnal Fisika Unand Vol 11 No 3 (2022)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1466.787 KB) | DOI: 10.25077/jfu.11.3.292-298.2022

Abstract

Karbon aktif merupakan salah satu adsorben yang banyak digunakan sebagai material penjernihan air. Pada umumnya, karbon aktif dapat disintesis dari berbagai limbah biomassa yang tidak digunakan seperti bambu buluh (Schizosachyum brachycladum). Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan suhu karbonisasi optimum sintesis karbon aktif yang dilihat dari penyerapan tertinggi kadar besi pada air sumur gambut. Artikel ini juga menjabarkan  hubungan antara suhu karbonisasi dan ukuran pori terhadap daya serap karbon aktif. Sintesis karbon aktif diawali dengan proses karbonisasi pada suhu 400, 450, 500, 550, dan 600°C (60 menit), kemudian dilanjutkan dengan proses aktivasi dengan mencampurkan bahan baku dengan larutan H3PO4 10% (24 jam) dilanjutkan pemanasan pada 900°C (60 menit). Ukuran pori dan morfologi permukaan karbon aktif digambarkan dengan menggunakan scanning electron microscope (SEM). Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, karbon aktif yang dikarbonisasi pada suhu 500°C memiliki daya serap dan ukuran pori optimal, dengan efektivitas serapan sebesar 73,03% dengan ukuran pori sebesar 40 µm. Semakin besar ukuran pori karbon aktif, maka kemampuannya menyerap Fe dalam air sampel semakin juga semakin besar Penggunaan suhu di atas 500°C dapat merusak dinding pori karbon aktif. Dengan demikian, sintesis karbon aktif dari bambu buluh akan optimal jika dilakukan karbonisasi pada suhu 500°C
Analisis Pengaruh Waktu Hidrolisis Terhadap Sifat Mekanis Selulosa Kristalin Dari Campuran Serbuk Gergaji Kayu Belian, Bengkirai, Jati dan Meranti Neng Ayu Arini; Mariana Bara'allo Malino; Dwiria Wahyuni
POSITRON Vol 5, No 2 (2015)
Publisher : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Univetsitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (686.325 KB) | DOI: 10.26418/positron.v5i2.12136

Abstract

Telah dilakukan penelitian untuk menganalisis pengaruh waktu hidrolisis terhadap sifat mekanis selulosa kristalin dari campuran serbuk gergaji kayu belian, bengkirai, jati dan meranti. Isolasi selulosa kristalin dari serbuk gergaji dilakukan melalui 3 tahap yaitu ekstraksi, bleaching dan hidrolisis asam. Tahap ekstraksi menggunakan larutan alkohol-benzena (1:2) dan larutan NaOH dengan Na2S. Tahap bleaching menggunakan hipoklorit 30%. Sedangkan tahap hidrolisis asam menggunakan HCl 37% dengan asam: selulosa yaitu 4:1. Selulosa kristalin dibuat dengan variasi waktu hidrolisis yaitu 30 menit, 45 menit dan 90 menit. Nilai optimum diperoleh dari hasil hidrolisis 30 menit dengan derajat kristalinitas 74,49%, kekuatan tarik 20,09 kPa, kekuatan putus 17,64 kPa dan modulus elastisitas 1,3393 MPa. Nilai derajat kristalinitas berbanding lurus dengan parameter mekanis selulosa kristalin yang dihasilkan.