Wilayah hilir DAS Sadang di Kabupaten Pinrang meliputi Kecamatan Patampanua, Duampanua, Cempa dan Watang Sawitto saat ini menunjukkan fenomena peningkatan bencana banjir dari tahun ke tahun secara perlahan (creeping disaster). Sungai Sadang memiliki sejarah banjir dari tahun 2010, 2011, 2016 rata-rata ketinggian 1 meter, luas areal terendam ± 1.100 Ha merendam beberapa desa, areal pertanian, permukiman dan fasilitas umum. Pengendalian banjir melalui pembangunan infrastruktur fisik dengan pembangunan tanggul, perkuatan tebing urugan batu gajah dan sheet pile beton. Mitigasi non struktural belum nampak secara nyata baik yang dilakukan oleh pemerintah maupun masyarakat lokal jauh lebih berkelanjutan dibandingkan langkah struktural dibutuhkan sebuah upaya program efektif berdasarkan kerja sama masyarakat lokal, pemerintah dan sektor-sektor privat terkait dengan dilandasi hasil analisis dan kajian mendalam terhadap kondisi fisik dan morfologi DAS serta kondisi sosial ekonomi masyarakat. Menyusun arahan kebijakan mitigasi banjir dari hasil indikator tingkat risiko bencana hasil wawancara masyarakat setempat ditabulasi diberi bobot mulai tingkat tertinggi sampai terendah sesuai dengan kelas risiko banjir, untuk menghasilkan program mitigasi berdasarkan administrasi wilayah desa/kelurahan yaitu: zonasi potensi rawan dan risiko banjir, sosialisasi peringatan dini upaya penyelamatan diri (SOP Banjir), asuransi, meningkatkan empati masyarakat melalui gotong royong pembersihan saluran, penanganan darurat kerusakan infrastruktur sebelum banjir, saat kritis dan pasca banjir.
Copyrights © 2020