Peserta didik cenderung menghafal rumus dan kurang aktif dalam aktivitas yang menyebabkan kemampuan berpikir kritis peserta didik kurang terlatih. Proses pembelajaran ini juga tidak memberikan kesempatan peserta didik untuk mengkonstruksi pengetahuannya sendiri dan membatasi ruang peserta didik dalam menyampaikan pemikirannya. Hal ini berpengaruh pada saat guru memberikan soal dengan level yang lebih tinggi, peserta didik tidak dapat mengerjakannya dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan berpikir kritis matematika melalui implementasi model pembelajaran Learning Cycle 5E. Jenis penelitian merupakan penelitian tindakan kelas. Subjek penelitian adalah peserta didik kelas XI yang terdiri dari 46 orang. Data kemampuan berpikir kritis matematika dikumpulkan dengan tes tertulis. Data penelitian dianalisis secara deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan tercapai peningkatan rata-rata skor kemampuan berpikir kritis matematika dalam kategori baik dan sangat baik pada refleksi awal hanya 21,70%, pada siklus I meningkat menjadi 52,20%, dan pada siklus II meningkat menjadi 84,80%. Kesimpulan model pembelajaran Learning Cycle 5E mampu meningkatkan kemampuan berpikir kritis matematika peserta didik. Implikasi penelitian ini diharapkan peserta didik dilibatkan secara aktif dalam proses pembelajaran dan dalam kegiatannya mengakomodasi kemampuan berpikir tingkat tinggi yang meliputi berpikir kritis dan berpikir kreatif.
Copyrights © 2023