Penyimpangan kedisiplinan santri pada umumnya hanya berupa kenakalan-kenakalan ringan sebagai upaya mereka untuk mencari perhatian, atau karena ingin mencoba hal baru, atau terkadang mereka hanya ingin meluapkan rasa jenu yang sedang mereka rasakan sebab padatnya kegiatan atau ketatnya peraturan di pesantren, namun jika penyimpangan yang bersifat ringan ini tidak segera di tangani maka tidak menutup kemungkinan akan meningkat menjadi kenakalan yang sedang atau bahkan menjadi kenakalan yang tergolong berat sebab sudah merugikan banyak pihak. Beberapa faktor yang menjelaskan peran teman sebaya sangatlah besar pengaruhnya sebab interaksi meraka sangat intensif, kegiatan bersama teman sebaya jauh lebih banyak yaitu sejak bangun tidur hingga tidur lagi mereka selalu bertemu satu sama lain. Peran teman sebaya dapat kita gunakan untuk mengatasi kasus penyimpangan kedisiplinan santri melalui layanan konseling sebaya yang sebelumnya telah dibekali dengan berbagai keterampilan yang disampaikan oleh seorang konselor ahli. Dari deskripsi tersebut dapat ditentukan rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu: Bagaimana tingkat kedisiplinan santri dan apakah layanan konseling sebaya(Peer Counseling) dapat meningkatkan kedisiplinan santri di asrama Al-Khodijah Pondok Pesantren Putri Sunan Drajat Paciran Lamongan Tahun 2021?. Desaian penelitian merupakan penelitian eksperimen. Instrumen yang digunakan adalah memberikan angket kepada reponden dan melakukan Treatment layanan konseling sebaya yang didampingi konselor ahli. Berdasarkan uji Man Whitney U test yang telah dilakukan didapatkan hasil bahwa terdapat kenaikan tingkat kedisiplinan santri di asrama Al-khodijah sebesar 8,4% setelah dilakukannya layanan konseling sebaya, dengan nilai signifikasi sebesar .000 < 0,05 maka Hipotesis diterima bahwa layanan konseling sebaya efektiv untuk meningkatkan kedisiplinan santri di asrama Al-kodijah Pondok Pesantren Sunan Drajat Lamongan.
Copyrights © 2023