Meningkatnya kesadaran masyarakat akan kesehatan menyebabkan permintaan buah bit di Indonesia cukup tinggi. Hal ini dibuktikan dengan adanya impor buah bit dari Australia. Kegiatan impor ini menunjukkan bahwa ketersediaan buah bit masih belum bisa mencukupi kebutuhan konsumen. Salah satu penyebab rendahnya ketersediaan buah bit adalah budidaya tanaman bit yang terbatas di dataran tinggi. Berkaitan dengan hal tersebut, strategi yang dapat ditempuh untuk meningkatkan ketersediaan buah bit adalah melalui pengembangan penanaman di dataran medium. Tujuan kegiatan penelitian ini agar diperoleh informasi mengenai tingkat kebutuhan air dan varietas bit yang sesuai di dataran medium. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli-Oktober 2019 di rumah kaca, menggunakan rancangan acak kelompok, terdiri dari 10 kombinasi perlakuan dengan menempatkan varietas tanaman bit (Vikima dan Ayumi 04) dan volume pemberian air (350, 550, 750, 950 dan 1150) mm air musim-1 sebagai perlakuan dan diulang sebanyak 3 kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa luas daun, bobot kering total tanaman dan bobot segar umbi tanaman-1 yang tertinggi didapatkan pada perlakuan P10. Warna umbi yang lebih pekat dan kandungan prolin yang lebih tinggi didapatkan pada perlakuan P1 dan P6. Kata kunci: bobot umbi, prolin, warna umbi
Copyrights © 2022