Kondisi lereng dengan beban yang besar dan kemiringan yang curam dapat menyebabkan terjadinya kelongsoran sehingga diperlukan suatu perkuatan lereng, salah satunya dengan menggunakan geotekstil. Geotekstil sering digunakan karena memiliki beberapa keunggulan, diantaranya adalah mudah dalam pelaksanaan dan dapat meningkatkan stabilitas lereng dengan efektif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kemiringan lereng dan jumlah lapis geotekstil terhadap angka keamanan lereng (SF) dengan menggunakan program geoslope. Hasil analisis yang didapatkan dari program Geoslope dengan kemiringan lereng 45° tanpa adanya perkuatan didapatkan nilai SF adalah 0,784 dan tegangan air pori 32,415 dan pada kemiringan lereng 65° tanpa adanya perkuatan nilai SF adalah 0,714 dan tegangan air pori 39,686, Sedangkan untuk perkuatan 1 lapis pada kemiringan 45° didapatkan nilai SF 0,923 dan tegangan air pori 61,786 dan pada kemiringan lereng 65° didapatkan nilai SF 0,813 dan tegangan air pori 61,786, dengan perkuatan 2 lapis pada kemiringan lereng 45° didapatkan nilai SF 0,979 dan tegangan air pori 61,786 pada kemiringan lereng 65° didapatkan nilai SF 0,866 dan tegangan air pori 61,786, kemudian dengan perkuatan 3 lapis pada kemiringan 45° didapatkan nilai SF 1,022 dan tegangan air pori 61,786, pada kemiringan lereng 65° didapatkan nilai SF 0,917 dan tegangan air pori 61,786. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan kenaikan pada kemiringan lereng 45° dan 65° setelah adanya perkuatan geotekstil seiring dengan bertambahnya lapisan geotekstil.
Copyrights © 2023