Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

STUDI KASUS PERMASALAHAN SUNGAI TELUK DALAM, BANJARMASIN Muzaidi, Irwandy; Anggarini, Elia; Prayuga, Habil Ma'ruf
Media Teknik Sipil Vol 16, No 2 (2018): Agustus
Publisher : Department of Civil Engineering, Faculty of Engineering, University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (609.837 KB) | DOI: 10.22219/jmts.v16i2.6267

Abstract

Sungai adalah aliran air yang besar dan memanjang yang mengalir secara terus-menerus dari hulu (sumber) menuju hilir (muara). Air dalam sungai umumnya terkumpul dari presipitasi, seperti hujan, mata air, limpasan bawah tanah dan di beberapa negara tertentu juga berasal dari lelehan es atau salju. Sungai merupakan ciri khas yang tidak lepas dari kota Banjarmasin, dengan sebutan kota seribu sungai tentu tanggung jawab yang dipikul oleh masyarakat Banjarmasin lebih besar dari masyarakat kota lainnya. Pada era globalisasi ini banyak pencemaran yang terjadi pada sungai akibat kelalaian manusia yang tidak menjaga lingkungan. Sungai Banjarmasin salah satu yang memiliki nasib sama dengan sungai lainnya, kondisi ini menuntut masyarakat Banjarmasin untuk bisa menjaga sungai tersebut agar tetap baik. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriftif dan survey, dengan dilakukannya pengamatan terhadap kondisi sungai yang mencakup kondisi fisik seperti kebersihan sungai dan kelayakan sebagai air minum serta kelancaran aliran, lebar, panjang serta perubahan fungsi dari tahun ketahun jumlah penduduk yang sangat mempengaruhi kondisi sungai. Survey juga dilakukan dengan mengamati panjang garis sempadan yang diatur dalam PP No .44 tahun 1997 tentang Tata Ruang Nasional.
NILAI RASIO GESEK PERMUKAAN TANAH-GEOTEKSTIL Fitriansyah, Muhammad; Muzaidi, Irwandy; Anggraini, Elia
EXTRAPOLASI Vol 18 No 2 (2021)
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30996/extrapolasi.v18i2.6017

Abstract

AbstrakPemakaian geotekstil dalam konstruksi ada pertimbangan yang perlu di perhatikan, yaitu salah satunya jenis tanah yang akan di gunakan sebagai bahan urugan  pada permukaan geotekstil , karena peggunaan jenis geotekstil dan jenis tanah akan memberikan pengaruh trehadap gaya gesek permukaan tanah-geotekstil. Kontak permukaan tanah-geotekstil akan menghasilkan nilai rasio gesekan permukaan antara tanah dengan geotekstil yang disebut dengan gaya gesek interface (d). Nilai gesek interface sangat di pengaruhi oleh nilai sudut Gesek (f) dan kohesi (c) tanah. sedangkan geotekstil akan memberikan daya dukung gesekan permukaan tergantung dari jenis geotektil. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimen skala labratorium. Dari hasil pengujian sifat fisis tanah, diketahui jenis tanah yang digunakan adalah tanah Gambut berjenis Hemic (gambut matang sedang) dan tanah lempung yang mengandung pasir (lempung berpasir). Berdasarkan dari hasil pengujian di laboratorium nilai sudut Gesek tanah lebih tinggi jika kondisi tidak terendam air dibandingkan dengan kondisi terendam air  AbstractThe use of geotextiles in construction has considerations that need to be considered, namely one of the types of soil that will be used as backfill material on the geotextile surface, because the use of geotextile types and soil types will have an influence on the frictional forces of the geotextile-soil surface. The contact of the soil-geotextile surface will produce a value of the surface friction ratio between the soil and the geotextile which is called the interface friction force (d). The interface friction value is strongly influenced by the friction angle (f) and soil cohesion (c) values. while geotextile will provide surface friction bearing capacity depending on the type of geotextile. The method used in this study is a laboratory scale experimental method. From the results of testing the physical properties of the soil, it is known that the type of soil used is Hemic peat soil (medium mature peat) and clay soil containing sand (sandy loam). Based on the results of testing in the laboratory, the value of the friction angle of the soil is higher if the condition is not submerged in water compared to the condition under water.
STUDI KASUS PERMASALAHAN SUNGAI TELUK DALAM, BANJARMASIN Irwandy Muzaidi; Elia Anggarini; Habil Ma'ruf Prayuga
Media Teknik Sipil Vol. 16 No. 2 (2018): Agustus
Publisher : Department of Civil Engineering, Faculty of Engineering, University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/jmts.v16i2.6267

Abstract

Sungai adalah aliran air yang besar dan memanjang yang mengalir secara terus-menerus dari hulu (sumber) menuju hilir (muara). Air dalam sungai umumnya terkumpul dari presipitasi, seperti hujan, mata air, limpasan bawah tanah dan di beberapa negara tertentu juga berasal dari lelehan es atau salju. Sungai merupakan ciri khas yang tidak lepas dari kota Banjarmasin, dengan sebutan kota seribu sungai tentu tanggung jawab yang dipikul oleh masyarakat Banjarmasin lebih besar dari masyarakat kota lainnya. Pada era globalisasi ini banyak pencemaran yang terjadi pada sungai akibat kelalaian manusia yang tidak menjaga lingkungan. Sungai Banjarmasin salah satu yang memiliki nasib sama dengan sungai lainnya, kondisi ini menuntut masyarakat Banjarmasin untuk bisa menjaga sungai tersebut agar tetap baik. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriftif dan survey, dengan dilakukannya pengamatan terhadap kondisi sungai yang mencakup kondisi fisik seperti kebersihan sungai dan kelayakan sebagai air minum serta kelancaran aliran, lebar, panjang serta perubahan fungsi dari tahun ketahun jumlah penduduk yang sangat mempengaruhi kondisi sungai. Survey juga dilakukan dengan mengamati panjang garis sempadan yang diatur dalam PP No .44 tahun 1997 tentang Tata Ruang Nasional.
PEMODELAN PERILAKU KERUNTUHAN BALOK TINGGI AKIBAT PENURUNAN PONDASI DI ATAS TANAH LUNAK KOTA BANJARMASIN MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA 3D Elia Anggarini; Irwandy Muzaidi
Konstruksia Vol 11, No 2 (2020): Jurnal Konstruksia Vol 11 No. 2 Tahun 2020
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (613.338 KB) | DOI: 10.24853/jk.11.2.1-10

Abstract

Proses penurunan pondasi diakibatkan oleh terkompresinya lapisan tanah di bawah pondasi akibat beban struktur. Secara umum terdapat dua jenis penurunan yaitu penurunan segera dan penurunan konsolidasi. Jumlah kedua jenis penurunan ini merupakan penurunan total yang terjadi. Tanah lunak/ lempung memiliki kedua jenis penurunan ini. Perilaku dan karakteristik balok tinggi sangat berbeda dengan perilaku dan karakteristik balok yang mempunyai perbandingan normal. Pada balok tinggi akan dominan terjadi keruntuhan geser, dimana keruntuhan bersifat getas tanpa adanya peringatan berupa lendutan yang berarti. Pada balok tinggi digunakan beton mutu sangat tinggi agar ketahanan serta kekakuan struktur lebih seimbang. Metode penelitian yang digunakan adalah studi literatur dengan mendalami materi yang relevan meliputi berbagai buku teks, jurnal ilmiah, peraturan  dan  Standar Nasional   maupun   Internasional,   membuat   permodelan   balok   tinggi   beton   bertulang   dengan menggunakan   software  ANSYS,   membuat   permodelan  balok  tinggi   dengan  variasi   penurunan pondasi. Hasil dari penelitian ini untuk mendapatkan persamaan fungsi beban terhadap lendutan yang terjadi pada balok tinggi yang mengalami penurunan pondasi/ tumpuan dengan software ANSYS. Model tersebut adalah model EA.IM.BT.0, model EA.IM.BT.100, model EA.IM.BT.200, model EA.IM.BT.500 dan model EA.IM.BT.750 .
SISTEM MONITORING PERAIRAN UNTUK SANITASI KUALITAS AIR LAYAK PAKAI MENGGUNAKAN WIRELESS SENSOR NETWORKS Irwandy Muzaidi; Rudy Ansari; Elia Anggarini
Konstruksia Vol 13, No 1 (2021): Jurnal Konstruksia Vol 13 No. 1 Tahun 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (325.924 KB) | DOI: 10.24853/jk.13.1.80-87

Abstract

Kurangnya kesadaran masyarakat untuk tidak membuang sampah di sungai dan pentingnya kandungan kualitas sungai serta pengrusakan alam yang terjadi pada daerah hulu yang menyebabkan air sungai daerah hilir tercemar berdampak pada kesehatan terutama kesehatan kulit dan pencernaan. Solusi dari permasalahan tersebut adalah bagaimana memberikan informasi dan menyadarkan warga akan penggunaan kualitas air sungai untuk kehidupan sehari-hari. Tujuan jangka panjang dari penelitian ini adalah membangun sistem kualitas air di sungai guna sanitasi kualitas air berbasis internet of things (IoT) menggunakan perangkat wireless sensor networks dengan energi ramah lingkungan yaitu teknologi terbaharuan berbasis panel surya untuk memberikan informasi kepada penduduk tentang kualitas air di sungai. Sistem yang dibangun akan memberikan informasi peringatan kepada warga tentang kualitas air, apakah layak untuk digunakan baik layak untuk mandi atau berbahaya untuk digunakan bagi kehidupan masyarakat. Metode penelitian yang digunakan adalah metode research and development (RnD) tipe 4D yakni define, design, develop and dissemination. Metode ini menggunakan siklus define: melakukan studi pendahuluan/ survey pendahuluan kondisi kualitas air di sungai Banjarmasin, investigasi terhadap penggunaan air sungai untuk keperluan masyarakat sekitar dan mengumpulkan data-data terkait kualitas air sungai dari Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin. Siklus design terdiri dari: merancang alat sistem monitoring kualitas air layak pakai di sungai Banjarmasin. Pada siklus develop terdiri dari pengujian alat sistem monitoring dan revisi berdasarkan saran pakar sistem informasi. Sedangkan siklus dissemination terdiri dari publikasi jurnal ilmiah dan akan dilakukan hasil desiminasi penelitian. Data dari yang dihasilkan sungai menunjukan adanya kualitas dari kondisi sungai tersebut dimana kondisi sungai di Banjarmasin tidak layak pakai untuk kegiatan mandi, cuci maupun kakus.
PEMANFAATAN LIMBAH KAYU GALAM BARITO KUALA SEBAGAI PENGGANTI AGREGAT KASAR PADA CAMPURAN BETON Elia Anggarini; Irwandy Muzaidi
Konstruksia Vol 12, No 1 (2020): Jurnal Konstruksia Vol 12 No. 1 Tahun 2020
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (266.87 KB) | DOI: 10.24853/jk.12.1.61-68

Abstract

Kayu galam merupakan tumbuhan kayu asli rawa yang tumbuh pada hutan gambut dangkal, menjadi tumpuan hidup masyarakat di Barito Kuala, Kalimantan Selatan. Di wilayah Banjarmasin dan sekitarnya kayu galam digunakan sebagai perancah dalam pembangunan konstruksi bangunan beton sederhana. Namun setelah konstruksi selesai dikerjakan kayu galam bekas perancah tersebut tidak dipakai lagi. Pada penelitian ini, limbah kayu galam berupa potongan-potongan kayu dimanfaatkan untuk pengganti agregat kasar yang digunakan pada campuran beton. Di mana komposisi kayu galam sebagai pengganti agregat adalah 100%, 75%, 30% dan 15% dari jumlah agregat kasar pada komposisi beton mutu normal sesuai dengan peratuan yang terdapat di SNI 03-2834-2000. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai kuat tekan beton yang menggunakan limbah kayu galam sebagai pengganti agregat kasar dimana penelitian penggunakan kayu galam sebagai pengganti agregat kasar belum pernah dilakukan sebelumnya. Benda uji pada penelitian ini adalah menggunakan silinder ukuran 15 cm x 30 cm dengan umur pemeraman adalah 14 hari dan 28 hari. Dari hasil pengujian kuat tekan hancur didapatkan hasil untuk komposisi 100% kayu galam pada umur 14 hari sebesar 4,53 Mpa dan pada umur 28 hari sebesar 5,66 Mpa. Sedangkan komposisi, 75% kayu galam + 25% kerikil pada umur 14 hari adalah 11,28 Mpa dan umur 28 hari adalah 16,97 Mpa. Pada komposisi  30% kayu galam + 70% kerikil pada umur 14 hari sebesar 13,01 Mpa dan pada umur 28 hari adalah 16,29 Mpa. Sedangkan untuk komposisi 15% kayu galam + 85% kerikil didapatkan nilai uji tekan pada umur 14 hari sebesar 15,63 Mpa dan pada umur 28 hari sebesar 18,27 Mpa
PENGARUH PENAMBAHAN ECOCURE21 DAN SEMEN TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS TANAH GAMBUT Irwandy Muzaidi; Muhammad Fitriansyah; Dyah Pradhitya Hardiani
Konstruksia Vol 9, No 2 (2018): Jurnal Konstruksia Vol 9 No. 2 Tahun 2018
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (569.062 KB) | DOI: 10.24853/jk.9.2.51-63

Abstract

Karakteristik Sifat Fisis dan Mekanis Tanah Laterit yang Distabilisasi Menggunakan Beberapa Jenis Pasir Kalimantan Irwandy Muzaidi; Muhammad Fitriansyah; Elia Anggarini; Dyah Pradhitya Hardiani
Buletin Profesi Insinyur Vol 6, No 1 (2023): Buletin Profesi Insinyur (Januari-Juni)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/bpi.v6i1.163

Abstract

Tanah laterit banyak di temukan di daerah Kalimantan Selatan. Namun tanah tersebut memiliki daya dukung yang rendah sehingga kurang cocok digunakan sebagai bahan timbunan. Salah satu cara perkuatan tanah yang dapat dilaksanakan yaitu dengan cara mensolidifikasikan tanah menggunakan pasir. Perlu dilakukan penelitian tentang karakteristik sifat fisis dan mekanis tanah laterit sebelum dan sesudah distabilisasi menggunakan beberapa jenis pasir kalimantan. Sampel tanah yang diuji pada penelitian ini adalah jenis tanah laterit dengan plastisitas tinggi yang diambil dari Gunung Raja, Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan. Sedangkan pasir digunakan pasir Sungai Barito, pasir Palangka dan pasir Liang Anggang. Tanah dan pasir dicampur dengan mempertimbangkan masa peram 3 dan 7 hari. Pengujian mekanis yang dilakukan adalah pengujian uniaxial compressive strength dan vane shear. Berdasarkan pengujian uniaxial compressive strength waktu pemeraman 7 hari menunjukkan peningkatan nilai qu yang signifikan di setiap variasi campuran, terutama tanah asli + 10% pasir Palangka dengan nilai qu terbesar yaitu 0,512 kg/cm2. Sedangkan, hasil pengujian vane shear memperlihatkan penurunan nilai su dengan bertambahnya masa peram. Sampel tanah asli + 10% pasir sungai barito waktu pemeraman 3 hari menunjukkan nilai su paling tinggi yaitu 118 kPa.Kata kunci: tanah laterit, pasir Kalimantan, uji uniaxial compressive strength, uji vane shear
Analisis Tarif Ideal Angkutan Sungai dan Penyeberangan dilihat dari Biaya Produksi Kapal di Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan Muhammad Fitriansyah; Irwandy Muzaidi; Elia Anggarini
Buletin Profesi Insinyur Vol 6, No 2 (2023): Edisi Khusus: Prosiding Seminar Nasional IX Teknik Sipil 2022
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/bpi.v6i2.196

Abstract

Penggunaan feri sebagai Angkutan Sungai dan Penyeberangan sangat lekat dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Kabupaten Kotabaru, ini disebabkan keadaan geografis Kabupaten Kotabaru terdiri dari pulau-pulau yang menjadikan jalur transportasi menggunakan moda transportasi sungai menjadi pilihan utama masyarakat sekitar. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tarif ideal angkutan sungai dan penyebrangan yang semestinya berlaku saat ini yang berdasarkan pendekatan biaya pokok produksi agar dapat diketahui apakah tarif saat ini sudah mempertimbangkan dua kepentingan yang berbeda yaitu kepentingan pengelola dan pengguna. Kemudian metode penelitian ini menggunakan analisis masalah berdasarkan hasil-hasil yang didapat dari pengolahan data yang terdiri dari analisis karakteristik responden dan Biaya Pokok Produksi, untuk mengukur tingkat kemampuan daya beli masyarakat Kabupaten Kotabaru berdasarkan kemauan untuk membayar dan kemampuan daya beli berdasarkan alokasi pendapatan serta animo masyarakat terhadap jasa ASDP Kabupaten Kotabaru. Hasil dari penelitian ini berdasarkan dari data responden terkait ketersediaan penumpang untuk membayar tarif lebih sebesar Rp. 2000 untuk kelas Ekonomi dewasa dan anak sedangkan untuk jenis kendaraan Golongan II-VI bersedia membayar lebih maksimal 3%-5% dari harga saat ini, harapan responden ketersediaan membayar lebih digunakan untuk peningkatan kualitas pelayanan serta peningkatan fasilitas sarana dan prasarana di lingkungan dermaga.Kata kunci: analisis biaya pokok produksi, angkutan sungai dan penyeberangan, feri, tarif 
ANALISA PERKUATAN LERENG PADA TANAH LUNAK YANG DIPENGARUHI OLEH KEMIRINGAN LERENG DAN JUMLAH LAPIS GEOTEKSTIL Irwandy Muzaidi; Elia Anggarini
AGREGAT Vol 8 No 1 (2023)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/ag.v8i1.18494

Abstract

Kondisi lereng dengan beban yang besar dan kemiringan yang curam dapat menyebabkan terjadinya kelongsoran sehingga diperlukan suatu perkuatan lereng, salah satunya dengan menggunakan geotekstil. Geotekstil sering digunakan karena memiliki beberapa keunggulan, diantaranya adalah mudah dalam pelaksanaan dan dapat meningkatkan stabilitas lereng dengan efektif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kemiringan lereng dan jumlah lapis geotekstil terhadap angka keamanan lereng (SF) dengan menggunakan program geoslope. Hasil analisis yang didapatkan dari program Geoslope dengan kemiringan lereng 45° tanpa adanya perkuatan didapatkan nilai SF adalah 0,784 dan tegangan air pori 32,415 dan pada kemiringan lereng 65° tanpa adanya perkuatan nilai SF adalah 0,714 dan tegangan air pori 39,686, Sedangkan untuk perkuatan 1 lapis pada kemiringan 45° didapatkan nilai SF 0,923 dan tegangan air pori 61,786 dan pada kemiringan lereng 65° didapatkan nilai SF 0,813 dan tegangan air pori 61,786, dengan perkuatan 2 lapis pada kemiringan lereng 45° didapatkan nilai SF 0,979 dan tegangan air pori 61,786 pada kemiringan lereng 65° didapatkan nilai SF 0,866 dan tegangan air pori 61,786, kemudian dengan perkuatan 3 lapis pada kemiringan 45° didapatkan nilai SF 1,022 dan tegangan air pori 61,786,  pada kemiringan lereng 65° didapatkan nilai SF 0,917 dan tegangan air pori 61,786. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan kenaikan pada kemiringan lereng 45° dan 65° setelah adanya perkuatan geotekstil seiring dengan bertambahnya lapisan geotekstil.