Abstrak. Perkembangan era socety 5.0 mendorong akselerasi implementasi pembelajaran abad 21 di satuan pendidikan dengan meningkatkan 4C yaitu Collaboration, Communication, Critical Thinking dan problem solving, serta Creative dan Innovative untuk bisa bertahan hidup sesuai dengan jamannya. Idealnya pembelajaran didesain supaya menghadirkan suasana yang nyata dan berulang sehingga hasil dari pembelajaran orang akan mampu menganalisis, mendefinisikan, membuat, dan mengevaluasi. Kenyataannya berdasarkan survei yang dilakukan Program for International Student Assessment (PISA) yang di rilis Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) pada 2019, Indonesia merupakan 10 negara terbawah yang memiliki tingkat literasi rendah. Penerapan metode computational thinking dikombinasikan dengan model emergent learning menjadi solusi yang menarik untuk dilaksanakan penelitian terhadap peserta didik dalam meningkatkan aspek problem solving. Objek penelitian sebanyak 73 Siswa SMK di Sulawesi Selatan yang melaksanakan magang industri. Metode penelitian adalah eksperimen dengan treatmet desain pembelajaran berbasis project selama 1 bulan dengan menerapkan metode computational thinking dikombinasikan dengan model emergent learning. Pengumpulan data melalui observasi langsung dan penilaian berbasis projek/produk terkait indokator Problem Solving. Pengolahan dan analisis data melalui uji normalitas data, uji korelasinal, dan uji-t serta koefisien determinasi. Hasil pengolahan data dan analisis data menunjukan bahwa data berdistribusi normal sehingga bisa dilanjutkan dengan melaksanakan uji korelasi dimana semua variabel berkorelasi secara signifikan. Hasil uji-t menunjukan bahwa variabel computional thinking (X1) dan emergent learning (X2) berpengaruh postif terhadap problem solving (Y), Pengaruh sebesar 97,5%. Kata Kunci: Computional Thinking, Emergent Learning, dan Problem Solving
Copyrights © 2022