Aktivitas pengepakan blau di Dumai masih menggunakan tenaga manusia sebagai sumber tenaga kerja. para pekerja pengepakan blau melakukan pekerjaannya berulang-ulang secara manual dalam waktu yang cukup lama, hal ini memiliki resiko terjadinya cidera dan sangat rentan untuk terkena gangguan MSDs. Penelitian dilakukan untuk mengetahui nilai tingkat risiko dari postur kerja pengepakan blau dengan menggunakan metode Rapid Upper Limb Assessment (RULA) dan metode Maximum Permissible Limit (MPL). Hasil NBM (Nordic Body Map) dari 7 pekerja yang paling berisiko cidera pada pekerja yaitu keluhan pada bagian punggung, pinggang dan bokong yang merupakan tingkat resiko tinggi dengan nilai 73. Hasil penilaian metode RULA  dengan skor dominan tingkat resiko tinggi yaitu pada setiap kegiatan kerja, perlu tindakan perbaikan sistem kerja secepatnya agar meminimal bahkan terhindar dari ganguan MSDs pada sistem Musculoskeletal. Perancangan sistem kerja secara mekanis atau otomatisasi dapat menghilangkan pekerjaan yang berulang sehingga dapat meningkatkan produktivitas kerja dan beban kerja menjadi semakin kecil, sedangkan pada metode MPL gaya tekan pada segmen L5/S1 yang terjadi pada 7 pekerja kurang dari 3400 N gaya tersebut masih dalam batas normal dan dikatakan aman untuk pekerja.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2023