Penelitian tindakan kelas ini bertujuan mendeskripsikan dan menganalisis dampak implementasi model pembelajaran kooperatif tipe Team Games Tournament (TGT) dalam meningkatkan prestasi belajar siswa pada pembelajaran pembelajaran IPS materi globalisasi di SMPN 2 kelas IX-U semester I SMPN 1 Bolo tahun pelajaran 2022/2023. Pada penelitian prasiklus, prestasi belajar siswa rendah, hal ini ditunjukkan dengan rendahnya rata-rata nilai formatif tes siswa yakni rata-rata 72.97, dengan ketuntasan klasikan 53,33%. Hal ini masih dibawah indikator keberhasilan yang ditetapkan yakni rata-rata ≥75.00 dengan ketuntasan klasikal ≥85%. Subyek perbaikan adalah siswa-siswi kelas IX-U SMPN 1 Bolo dengan jumlah siswa 30 terdiri dari 14 orang laki-laki dan 16 orang perempuan. Perbaikan dilaksanakan dalam 2 (dua) siklus. Pada siklus 1, prestasi belajar siswa rata-rata berada pada skor 74,83 dan dengan persentase ketuntasan 66,67. Nilai ini belum memenuhi indikator keberhasilan yang ditetapkan yakni rata-rata ≥75.00, dan persentase ketuntasannya pun masih dibawah indikator kinerja yakni ≥85%. Dari sisi prestasi belajar siklus 1 belum berhasil. Demikian pula dengan skor kinerja guru dalam melakasanakan RPP, yaitu 2,75. Dengan demikian dari sisi kinerja guru siklus 1 juga belum mencapai indikator kinerja yang ditetapkan ≥3,50. Pada siklus 2, prestasi belajar siswa rata-rata 77.70 dengan persentase ketuntasan 86,87%. Persentase ini telah memenuhi indikator keberhasilan yakni rata-rata ≥7,50 dan ketuntasan klsikal ≥85.00%. Dengan demikian pada siklus 2 prestasi belajar telah berhasil mencapai indikator yang ditetapkan yakni rata-rata ≥75.00 dan persentase ketuntasan ≥85%. Kinerja guru dalam melakasanakan RPP siklus 2 adalah 3,65, dan nilai ini telah memenuhi indikator kinerja yang ditetapkan yakni 3,5 dalam skal 1 sampai 4. Peningkatan prestasi belajar siswa, disebabkan oleh peningkatan aktivitas, interaksi guru dan siswa dalam proses pembelajaran di kelas dengan penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Games Tournament (TGT) yang dilaksanakan guru. Dengan demikian setelah pelaksanaan perbaikan pembelajaran sampai siklus 2, telah mencapai indikator keberhasilan yang ditetapkan, dan penelitian dianggap telah berhasil.
Copyrights © 2023