Pengobatan jangka panjang adalah hal yang biasa pada setiap penyakit kronis, termasuk HIV-AIDS, pengobatan termasuk pemberian obat antiretroviral (ARV), profilaksis, atau pengobatan untuk infeksi oportunistik. Kepatuhan terapi adalah hal yang paling penting dalam menekan replikasi HIV dan menghindari terjadinya resistensi. Dukungan sangat diperlukan agar ODHA mendapatkan motivasi yang lebih dan dapat menjalani hidup dengan baik. Penderita HIV/AIDS mendapatkan respon berbeda-beda dari keluarga, masyarakat, lingkungan, sekolah, LSM, stake holder atau pemerintah.. Dukungan petugas kesehatan sangat diperlukan agar ODHA mendapatkan motivasi yang lebih dan dapat menjalani hidup dengan baik dan mendapat pengobatan yang maksimal. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran dukungan keluarga dan dukungan dari petugas kesehatan tentang pengobatan HIV pada ibu yang mengalami Drop Out Pengobatan HIV di Kabupaten Banyumas Tahun 2016. Metode penelitian kualitatif dengan rancangan studi kasus. Pemilihan informan pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik non probability sampling, cara pengumpulan data metode wawancara mendalam (indepth interview). Informan Utama adalah ibu yang drop out dalam pengobatan HIV sebanyak 5 orang. Informan sekunder adalah suami/keluarga dan tenaga kesehatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Dari ke 5 informan, sebagian besar informan sudah tidak mempunyai pasangan (suami) karena meninggal dunia, tidak mendapatkan dukungan dari keluarga dan semua Informan mendapatkan dukungan informatif dari petugas kesehatan ibu sejak dari awal diketahui positif HIV, saat periksa/datang ke layanan PDP, melalui sms bahkan dengan kunjungan rumah.
Copyrights © 2020