Penyakit HT dan DM hingga saat ini menduduki peringkat atas diagnosa terbanyak di Indonesia. Pola pengobatan menjadi salah satu faktor terpenting dalam pengobatan pasien HT dan DM di Rumah Sakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola peresepan pada pasien HT dan DM di salah satu rumah sakit umum di Kabupaten Purbalingga yang menggunakan jaminan JKN.Penelitian ini dilakukan secara Deskriptif dan pengumpulan data dilakukan secara retrospektif untuk memperoleh gambaran tentang pola penggunaan obat antihipertensi dan obat antidiabetik pada pasien geriatri yang terdiagnosa HT komplikasi dengan DM yang menjalani pengobatan rawat jalan di RSU Siaga Medika Purbalingga yang menggunkan jaminan JKN.Hasil penelitian ini adalah sebanyak 56 pasien masuk kedalam kriteria inklusi. Perempuan lebih banyak yaitu 36 pasien (64%) dibandingkan pada laki–laki sebanyak 20 pasien (36%). Kelompok umur 60 – 69 tahun lebih banyak yaitu sebanyak 49 pasien (84%) sedangkan kelompok umur 70-79 tahun sebanyak 9 pasien (16%). Adapun penyakit peyerta terbanyak yang dialami pasien adalah Neuropati (NP) yaitu sebanyak 20 (36%) peresepan. Peresepan paling banyak diresepkan untuk terapi HT adalah golongan ARB (Candesartan 8mg dan 16mg) dan CCB (Amlodipine 5mg dan 10mg) sedangkan terapi DM terbanyak adalah golongan Biguanida (Metformin 500mg) dan Sulfonilurea (Glimepiride dengan kekuatan 1mg, 2mg, 3mg, dan 4mg serta gliquidon 30mg).Pola pengobatan yang diberikan pada pasien geriatri HT dan DM yang berobat pada rawat jalan RSU Siaga Medika Purbalingga sudah sesuai. Sehingga diharapkan dapat berpengaruh besar pada kesembuhan pasien.
Copyrights © 2022