Kanker kolorektal (CRC) merupakan kanker paling umum ke tiga dari seluruh kasus kanker di dunia yang menyumbang 9,4% kasus kematian akibat kanker. Salah satu penyebab CRC yang saat ini mulai banyak diketahui adalah adanya overekspresi pada protein COX-2. Kemampuan penghambatan terhadap ekspresi COX-2 baru-baru ini dijadikan dasar dalam pemilihan obat terapi. Senyawa alami seperti kuersetin (kuer) dan kaempeferol (kaemp) telah diketahui memiliki potensi sebagai antikanker, namun perlu dilakukan pengujian untuk mengetahui potensinya. Prediksi kemanjuran senyawa kuer dan kaemp sebagai anti-CRC dapat dilakukan dengan menganalisis pola pengikatannya pada COX-2 melalui docking molecular secara in silico. Penelitian ini bertujuan membandingkan aktivitas penghambatan senyawa kuer dan kaemp terhadap overekspresi protein target COX-2. Pengujian dilakukan melalui tahapan preparasi protein dan ligan, validasi metode, molecular docking senyawa kuer dan kaemp dengan COX-2, serta visualisasi ikatan menggunakan aplikasi PyRx. Hasil menunjukkan binding affinity kuer pada COX-2 lebih kecil dibanding kaemp pada COX-2 masing-masing sebesar -7,9 kkal/mol dan -7,4 kkal/mol. Dapat disimpulkan bahwa kuer mampu berikatan lebih kuat dan stabil dengan COX-2 sehingga diprediksi memiliki efek anti-CRC lebih kuat dibanding kaemp.
Copyrights © 2023