Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknik Kegunungapian (BPPTK) Yogyakarta memperkirakan sedikitnya77 juta meter kubik dari hasil erupsi Gunung Merapi pada tahun 2010. Hasil erupsi yang berupa pasir dan batudimanfaatkan sebagai bahan tambang yang bermanfaat. Meskipun berdampak positif terhadap peningkatanekonomi, pertambangan juga berdampak negatif terhadap lingkungan. Degradasi lingkungan yang terjadi perludilakukan pengelolaan oleh pemrakarsa. Tujuan penelitian ini yaitu untuk menentukan dokumen lingkunganyang diperlukan oleh pemrakarsa, menganalisis potensi dampak lingkungan yang ditimbulkan, danmerokemendasikan pengelolaan potensi dampak. Metode penelitian yang digunakan meliputi pengumpulan data,analisis, dan sampling. Pengumpulan data terdiri dari data primer dan sekunder. Analisis matematis dandeskriptif dilakukan dalam penelitian untuk menunjang data yang telah diperoleh. Sedangkan sampling berupapurposive sampling untuk hasil TSS dan kadar TSP dan simple random sampling terkait respon masyarakatterkait kegiatan tambang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemrakarsa memerlukan dokumen lingkunganberupa UKL-UPL. Dampak lingkungan yang terjadi berupa peningkatan TSS, peningkatan kadar debu dankebisingan, penurunan stabilitas lereng, dan lain-lain. Pembatasan potensi dampak mulai dari tahap prakonstruksi hingga tahap operasi. Arahan pengelolaan dilakukan dengan pendekatan teknik seperti perubahanarah aliran sungai, perubahan geometri lereng, penanaman bambu pagar yang berfungsi sebagai buffer zone,sosialisasi, dan lain-lain.Kata Kunci: Pertambangan; Potensi; Dampak; Lingkungan; Degradasi
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2022