Penggunaan popok sekali pakai sangat tinggi akhir-akhir ini. Popok terdiri dari lapisan-lapisan penyusun, yaitu lapisan atas, akuisisi, inti, dan lapisan luar. Pada lapisan inti terdapat bahan penyerap utama yang disebut Super Absorbent Polymer (SAP). Penggunaan SAP pada popok sangat dibutuhkan. Akan tetapi, saat ini belum ada pengelolaan yang baik terhadap sampah popok tersebut. Hal ini menyebabkan ketidaksetimbangan dalam lingkungan dan lambat laun akan mencemari lingkungan. SAP banyak digunakan dalam dunia pertanian sebagai penjaga kelembaban tanah, pembawa nutrient, dan penyimpan air khususnya di daerah yang kering. Penggunaan SAP yang terkandung dalam popok sekali pakai masih sangat jarang. Daya serap SAP sangat kuat, sehingga cairan yang sudah terserap sangat susah untuk terlepas Kembali. Salah satu cara untuk melepaskan air yang telah terserap adalah dengan penambahan pupuk urea terhadap SAP jenuh air. Selanjutnya dilakukan analisis menggunakan program DoE untuk mendapatkan nilai optimum air dapat terlepas dari SAP dengan penambahan urea. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan didapat nilai optimum air yang terlepas oleh SAP akibat penambahan urea sebesar 70,86 mL/75,13 gr urea. Dengan nilai validitas data sebesar 85,6%.
Copyrights © 2023