<![CDATA[Studi ini melaporkan sikap agresivitas siswa pengancam dengan latar belakang pondok pesantren dan praktik baik konseling oleh guru Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti dengan teknik self-management di Sekolah Menengah Pertama Swasta Citra Kusuma Jember. Purposive sampling digunakan penulis untuk memilih informan guru Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti, wali kelas, dan guru Bimbingan Konseling. Semua identitas informan dan lembaga dalam artikel ini disamarkan. Wawancara semi terstruktur dengan panduan pedoman wawancara digunakan menggali informasi dari para informan selain mendokumentasikan rapor siswa, catatan guru Bimbingan Konseling, dan jurnal mengajar wali kelas, serta notulen rapat. Studi ini melaporkan bahwa sikap agresif siswa berupa pengancaman pada kepala sekolah, dan berkelahi. Klien memiliki riwayat dikucilkan teman sekelasnya karena pelit serta ingin memiliki barang milik orang lain. Konseling umumnya dilakukan guru Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti saat pembelajaran Baca Tulis Al-Qur’an sambil memberikan amanah pada klien menjadi tutor dalam kegiatan ini. Temuan baru dalam studi ini adalah guru yang berperan aktif mengadvokasi siswa agresif bukanlah guru Bimbingan Konseling sebagaimana temuan penelitian sebelumnya, namun justru guru Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti yang melakukan praktik baik konseling dengan teknik self-management.]]>
Copyrights © 2022
