Kampung Sekebuluh, Bandung mengalami kesenjangan sosial-ekonomi dengan daerah pariwisata elit di sekitarnya yang belum mampu memberikan dampak positif langsung bagi warga lokal. Isu ini diperkuat dengan meningkatnya pengangguran akibat pemutusan hubungan kerja saat pandemi. Meskipun begitu, Kampung Sekebuluh memiliki sumber daya alam, budaya, dan manusia yang belum dimanfaatkan secara maksimal. Program ini dilaksanakan dalam tiga metode; (1) diskusi kelompok terarah dengan aktor-aktor terkait, (2) pengembangan desain produk yang melibatkan mahasiswa UPM, dan (3) pelatihan keterampilan bambu untuk kelompok PKK. DKT dan pilot project menghasilkan 24 desain produk baru, 6 purwarupa, 3 pelatihan, serta model bisnis dan roadmap untuk rencana program jangka panjang pengembangan Kampung Sekebuluh sebagai kampung kreatif. Program ini berhasil meningkatkan keterampilan dasar pada kelompok PKK sehingga usaha bambu mendapatkan SDM tambahan dan mengedukasi perajin akan pentingnya nilai tambah pada pengembangan produk. Seluruh luaran dari pilot project ini diharapkan dapat menjadi modal awal pertumbuhan ekonomi kampung Sekebuluh serta katalis untuk pengembangan kampung kreatif sebagai bagian dari pariwisata berkelanjutan di Indonesia.
Copyrights © 2022