Salah satu syarat penyelesaian pendidikan pada perguruan tinggi adalah membuat tugas akhir. Hasil akhir dari tugas akhir pada perguruan tinggi vokasiĀ diarahkan dalam bentuk produk atau alat. Untuk membuat produk perangkat lunak yang tersistematis maka dibutuhkan sebuah metodologi atau siklus pengembangan yang lebih dikenal denganĀ Software Development Life Cycle (SDLC). Secara umum SDLC memiliki beberapa tahapan yang dimulai dari tahap perencanaan, analisis, perancangan, implementasi, pengujian sampai pemeliharaan sistem. Kajian yang dilakukan adalah studi komparatif pada model pengembangan prototype, iterative dan agile. Perbandingan dari ketiga model tersebut menyatakan hasil bahwa model prototype membutuhkan perencanaan kebutuhan lebih matang dibanding kedua model lainnya, sedangkan model iterative dan model agile memiliki fleksibilitas lebih baik dalam menghadapi pengembangan ulang berjangka. Ketiga model cocok untuk perangkat lunak yang bersifat customizable, yang membedakan adalah kapan fase penyesuaian perubahan dilakukan. Dari kajian ketiga model didapatkan bahwa masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangan, sehingga pengembang dalam hal ini mahasiswa dapat menentukan model mana yang sesuai untuk pengembangan perangkat lunak proyek tugas akhir berdasarkan karakteristik setiap model.
Copyrights © 2023