Jurnal Penelitian Kehutanan Wallacea
Vol. 10 No. 1 (2021)

Nilai ekonomi dan analisis kebijakan perburuan dan perdagangan satwa liar di Kabupaten Manokwari

Sepus Marten Fatem (Fakultas Kehutanan, Universitas Papua)
Jonni Marwa (Fakultas Kehutanan, Universitas Papua)
Melanesia Brigite Boseren (Graduate student , School of Environment, University of Auckland)
Yubel Maria Msen (Fakultas Kehutanan, Universitas Papua)



Article Info

Publish Date
31 Mar 2021

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai ekonomi satwa liar, teknik perburuan dan pola perdagangan, serta menganalisis kebijakan satwa liar yang diperdagangkan selama Mei–Agustus 2012 di Kabupaten Manokwari. Nilai ekonomi satwa liar dihitung menggunakan pendekatan harga pasar dan dijabarkan secara deskriptif. Terdapat lima kelas satwa liar yang diperdagangkan, yaitu: kakatua koki (Cacatua galerita), nuri bayan (Eclectus roratus), kasturi kepala hitam (Lorius lory), perkici pelangi (Trichoglossus haematodus), nuri kelam (Pseudeos fuscata), nuri cokelat (Chalcopsitta duivenbodei), cenderawasih kecil (Paradisaea minor), jalak (Sturnus contra) dan merpati (Columba sp.). Kelas Mamalia, yaitu rusa (Cervus timorensis), kuskus bertotol (Spilocuscus maculatus), babi hutan (Sus sp.) dan tikus tanah (Echymipera sp.).Kelas Reptilia, yaitu: kura-kura leher panjang (Chelodina spp.),penyu sisik (Eretmochelys imbricata), belut (Synbranchus marmoratus) dantelur kura-kura/penyu. Kelas Moluska, yaitu kerang kepah (Polymesoda sp.), siput mata bulan (Turbo sparverius) dan triton terompet (Charonia tritonis), dan Kelas Krustasea, yaitu kepiting bakau besar (Scylla sp.) dan udang (Triops cancriformis). Nilai Total Ekonomi perdagangan satwa liar adalah Rp91.925.378/tahun. Teknik perburuan meliputi menembak, menjerat, menangkap anak satwa liar, memungut, memancing dan menyelam. Perdagangan dilakukan secara langsung (Penjualan ke pasar lokal oleh penangkap) dan tidak langsung (Penjualan ke pasar lokal melalui penadah). Aktivitas perburuan dan perdagangan satwa liar didorong oleh faktor ekonomi dan nilai jual satwa liar yang cukup tinggi, serta lemahnya penegakkan hukum. Sosialiasi yang komprehensif kepada seluruh lapisan masyarakat dan skema kehutanan seperti perhutanan sosial dalam bentuk ekowisata dapat diterapkan pada daerah-daerah yang merupakan habitat satwa burung. Perdagangan dapat didukung dengan implementasi kuota dan penangkaran

Copyrights © 2021






Journal Info

Abbrev

wallacea

Publisher

Subject

Agriculture, Biological Sciences & Forestry

Description

Jurnal Penelitian Kehutanan Wallacea (JPK Wallacea) was found in 2012. Initially, this journal was a regular scientifically reviewed printed journal focusing on the Conservation of Biological Resources. We are particularly interested in conservation issues in the biogeographical region of Wallacea, ...