Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

Strategi Pembentukan Tambrauw Sebagai Kabupaten Konservasi di Papua Sepus Fatem Marten; San Afri Awang; Ahmad Maryudi; Satyawan Pudyatmoko; Jonni Marwa; Devi Manuhua; Salmon Lembang
Jurnal Ilmu Lingkungan Vol 17, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : School of Postgraduate Studies, Diponegoro Univer

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (304.947 KB) | DOI: 10.14710/jil.17.2.373-387

Abstract

Tambrauw merupakan kabupaten di Papua Barat yang menempatkan kebijakan konservasi sebagai domain pembangunan daerah. Penelitian ini bertujuan merancang strategi bagi pembentukan Tambrauw sebagai Kabupaten Konservasi. Penelitian berlangsung sejak bulan oktober-November 2017, menggunakan pendekatan SWOT untuk analisis kekuatan dan kelemahan (faktor Internal) dan peluang dan ancaman (faktor eksternal).  Hasil penelitian menunjukkan bahwa Tambrauw layak sebagai Kabupaten Konservasi, dimana posisinya berada pada kwadran I. Artinya bahwa terdapat kekuatan dan peluang sebagai faktor kunci pembentukan kabupaten Konservasi. Kelayakan sebagai kabupetan konservasi juga terlihat melalui hasil analisis faktor internal dan eksternal, dimana Tambrauw dimungkinkan menjadi kabupaten konservasi dengan nilai evaluasi faktor internal 3.20 dan ekternal sebesar 2.75. Meskipun faktor kelemahan dan keterancaman memiliki potensi cukup besar, namun melalui 4 pilihan strategi yang ditetapkan diyakini akan membantu pemerintah Kabupaten Tambrauw memperkecil ancaman dan kelemahan dimaksud.
Pendekatan Keadilan dan Keamanan dalam Pembagian Manfaat Hutan Produksi Berbasis Masyarakat Hukum Adat di Papua Barat Jonni Marwa; Mustofa Sardjono; Afif Ruchaemi; G. Devung
Igya ser hanjop: Jurnal Pembangunan Berkelanjutan Vol 1 No 1 (2019)
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Papua Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47039/ish.1.2019.37-48

Abstract

Pembagian manfaat dari sumberdaya hutan merupakan pendekatan dalam penyelesaian konflik pengelolaan sumberdaya hutan yang dapat dibangun dari berbagai pendekatan dengan berbagai kriteria. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi dan mengembangkan pendekatan keadilan dan keamanan dalam pembagian manfaat sumberdaya hutan produksi berbasis masyarakat hukum adat. Suku Mairasi sebagai salah satu pemilik hak petuanan yang berdiam di wilayah Kabupaten Kaimana Papua Barat merupakan obyek dalam penelitian ini. Terdapat dua distrik, 3 kampung yakni Kampung Kensi, Maskur dan Urisa yang dipilih secara purposive sebagai lokasi penelitian. Bentuk pembagian manfaat yang dipraktekan dalam pengelolaan hutan produksi di wilayah Suku Mairasi adalah pengakuan hak petuanan, berbasis dana, berbasis pasar, berbasis barang, berbasis infrastruktur, berbasis kelola sosial dan berbasis transfer IPTEK. Pengembangan kriteria dari perspektif emik masyarakat adat menghasilkan 7 kritieria keadilan dan 6 kriteria keamanan yang kemudian digunakan untuk mengevaluasi kinerja bentu-bentuk pembagian manfaat tersebut. Penilaian dan pengujian kriteria tersebut terhadap berbagai bentuk pembagian manfaat baik pendekatan keadilan maupun keamanan berada dalam kategori cukup.
EFEKTIVITAS KELOMPOK MASYARAKAT PEDULI API (MPA) DALAM MELAKSANAKAN PENCEGAHAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN DI DISTRIK KEBAR Yonathan Kalua’ Payung Allo; , Rima Herlina S. Siburian; Jonni Marwa
EnviroScienteae Vol 17, No 3 (2021): ENVIROSCIENTEAE VOLUME 17 NOMOR 3, NOVEMBER 2021
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/es.v17i3.11645

Abstract

Forest and land fire prevention measures are the most important component of the entire forest and land fire suppression system. Even though Tambrauw Regency, especially in the Kebar district, is not yet an area prone to forest and land fires, how effective is the implementation of community group activities concerned with fire in this area and how the community's perceptions are in its prevention and control, it is necessary to conduct research as a basis for future management of this district. This research was conducted in Manarai and Jafai villages, Kebar district, using the interview method. Data collection techniques for internal factors and external factors that influence people's perceptions and participation are recorded and adjusted for the variables and the scores are calculated to determine the low, medium or high categories and descriptive and qualitative analyzes are carried out. The results of this study indicate that the formation of a fire-care community group in Kebar District did not provide satisfactory results because it had not yet reached the national medium-term target to be achieved in preventing forest and land fires, namely a reduction in the number of hotspots by 10% and a decrease in the number of burned areas by 10%. in 2019 from the 2015 baseline. However, when viewed from the indicators of community perceptions in preventing forest and land fires, it is quite good. Even the socio-economic aspects of the community do not affect the value of the community's perception of preventing forest and land fires in Kebar District.
Kajian Penggunaan Lahan Terhadap Peraturan Sempadan Sungai Arui Paul Colin Pasaribu; Jonni Marwa; Francina F. Kesaulija; Charly B. Wanggai; Bernadetta M.G. Sadsoeitoeboen
JURNAL KEHUTANAN PAPUASIA Vol 8 No 1 (2022): Jurnal Kehutanan Papuasia
Publisher : Fakultas Kehutanan UNIPA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46703/jurnalpapuasia.Vol8.Iss1.287

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bentuk penggunaan lahan di sempadan Sungai Arui yang tidak sesuai dengan peraturan sempadan sungai. Lokasi penelitian ini berada di sempadan Sungai Arui Distrik Masni Kabupaten Manokwari. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan teknik pengumpulan data dengan observasi lapangan, studi pustaka, dan analisis GIS menggunakan aplikasi ArcGIS 10.8. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa, terdapat 5 bentuk penggunaan lahan yang tidak sesuai dengan PP. No. 38 Tahun 2011 pada Sempadan Sungai Arui, yaitu bentuk penggunaan perkebunan, sawah, ladang, pemukiman dan tanah terbuka. Penggunaan lahan tersebut tersebar di 14 administrasi desa. Luas penggunaan lahan perkebunan seluas 274,18 Ha, sawah seluas 1,54 Ha, ladang seluas 0,63 Ha, pemukiman seluas 0,95 Ha dan terbuka seluas 1,01 Ha, dengan total keseluruhan 278,32 Ha. Luas total sempadan Sungai Arui seluas 896,56 Ha. penggunaan lahan yang tidak sesuai adalah 31,2% dari total luas sempadan Sungai Arui.
Analisis Perubahan Fungsi Kawasan Hutan di Kabupaten Manokwari Yohanes Yoseph Rahawarin; Hans Fence Zakeus Peday; Rudy Michael Yom; Jonni Marwa; Wolfram Yahya Mofu; Alexander Rumatora; Rusdy Angrianto; Christian Imburi
Bioscientist : Jurnal Ilmiah Biologi Vol 10, No 1 (2022): June
Publisher : Department of Biology Education, FSTT, Mandalika University of Education, Indonesia.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33394/bioscientist.v10i1.4945

Abstract

This study aims to analyze changes in the area and function of forest areas in Manokwari Regency from 1999 to 2014 using a Geographic Information System (GIS). This study uses a descriptive method with overlay techniques and maps analysis and secondary data, which consists of several stages including the preparation stage, the initial data processing, and processing stage, the ground checking stage, and the data analysis stage. The results showed that the change in the function of forest areas in Manokwari Regency based on the Decree of the Minister of Forestry Number: 891/Menhut-II/1999 to the Decree of the Minister of Forestry Number: 783/Menhut-II/2014, for a period of 15 (fifteen years), there has been a change in the function of the forest area which has an impact on reducing the area and changing the function of the forest area by 16,402,506 ha. This is mainly due to the release of forest areas from Convertible Production Forests (HPK) into Other Use Areas (APL) for development purposes. Factors that greatly influence the occurrence of changes in the area and function of forest areas are the release of forest areas in the context of plantation development, settlements, construction of office facilities and infrastructure, and construction of transportation support facilities.
SKEMA PEMBAGIAN MANFAAT DAN STAKEHOLDERS TERHADAP PENGELOLAAN HUTAN DAMAR (Agathis labilardieri Warb.) DISTRIK BIAK TIMUR KABUPATEN BIAK NUMFOR Jhon Arnold Maran; Jonni Marwa; Anton Silas Sinery
JURNAL KEHUTANAN PAPUASIA Vol 3 No 1 (2017): Jurnal Kehutanan Papuasia
Publisher : Fakultas Kehutanan UNIPA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46703/jurnalpapuasia.Vol3.Iss1.60

Abstract

Tujuan penelitian ini ialah mengkaji skema pembagian manfaat sumberdaya hutan dan mendukung peran masyarakat adat di distrik Biak Timur. Metode yang digunakan yaitu deskriptif dan observasi dengan teknik studi kasus, wawancara semi struktural dengan subjek berupa masyarakat pemilik hak ulayat, serta stakeholder yang terkait. Hasil penelitian menunjukkan terdapat dua skema pembagian manfaat yaitu skema berbasis uang melalui proses pembayaran uang kepada masyarakat pemilik hak ulayat sesuai produk kayu yang dibeli dan berbasis dampak yaitu melaui uang yang diterima pemilik hak ulayat terkait dengan kegiatan-kegiatan pemeliharaan dan pelestarian kawasan hutan yang rusak. Terdapat kegiatan rehabilitasi dan pemulihan kawasan hutan dan meningkatkan peran dan keterlibatan masyarakat dalam merehabilitasi hutan dan lahan. Dengan adanya keterlibatan stakeholder memberikan manfaat bagi keberlanjutan manfaat dan pengeolaan hutan Damar.
KELEMBAGAAN MASYARAKAT DALAM PENGEMBANGAN PROGRAM PERHUTANAN SOSIAL: STUDI KASUS KABUPATEN MANOKWARI Fiktor Theodorus Horota; Bambang Nugroho; Jonni Marwa
JURNAL KEHUTANAN PAPUASIA Vol 4 No 2 (2018): Jurnal Kehutanan Papuasia
Publisher : Fakultas Kehutanan UNIPA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46703/jurnalpapuasia.Vol4.Iss2.99

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menilai peran dan fungsi kelembagaan masyarakat yang terlibat dalam program-program PS yang sudah dan atau sedang dijalankan di Kabupaten Manokwari. Pendekatan metode yang digunakan yakni metode studi kasus, yang mana sebagai kasus dalam penelitian ini adalah peran dan fungsi anggota kelompok dalam pengembangan program PS. Responden yang diwawancarai dalam penelitian ini terdiri dari responden kunci adalah setiap ketua kelompok dalam lembaga dan pendamping kegiatan dari instansi terkait. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat tiga kelompok kebun rakyat di tiga lokasi yang berbeda yaitu: kelompok Ofoncu Efeina (Kelurahan Amban), Udopi (Kampung Masepi) dan Sarina (Kampung Sarina). Penggunaan areal untuk membangun areal pembibitan dilakukan pada hak milik anggota kelompok. Keterlibatan stakeholder sangat berperan dalam mendukung realisasi kegiatan PS yang cukup efektif. Hasil evaluasi kelembagaan masyarakat yang melaksanakan program PS pembuatan kebun bibit rakyat di Kabupaten Manokwari dinilai sangat lemah dan mengahadapi tantangan besar namun disisi lain peluang dari luar sangat besar jika kelembagaan masyarakat dapat ditata dan dikembangkan.
TINGKAT PENDAPATAN PENGUSAHA KAYU GERGAJIAN BERDASARKAN MARGIN KEUNTUNGAN DAN ALUR PEMASARAN KAYU LOKAL DI DISTRIK MANOKWARI UTARA Febriyanti Dedan Paririe; Jonni Marwa; Novita Panambe
JURNAL KEHUTANAN PAPUASIA Vol 5 No 2 (2019): Jurnal Kehutanan Papuasia
Publisher : Fakultas Kehutanan UNIPA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46703/jurnalpapuasia.Vol5.Iss2.161

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pendapatan di tingkat pengusaha kayu (pemilik hak ulayat, penampung kayu, dan pengusaha kayu), menilai margin keuntungan di masing-masing pengusaha kayu dan mendeskripsikan alur dan mekanisme/sistem penebangan dan pemanfaatan kayu. Penelitian ini dirancang menggunakan metode deskriptif dengan teknik survei lapangan dan objek dalam penelitian ini adalah pengusaha kayu gergajian yang mengolah hasil hutan di Distrik Manokwari Utara. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif dan ditampilkan dalan tabulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendapatan hak ulayat sekaligus pengusaha kayu sebesar Rp. 29.400.000/tahun, pemilik hak ulayat sekaligus penampung kayu Rp. 13.100.000/tahun dan pengusaha kayu Rp. 28.000.000/tahun. Margin keuntungan pemilik hak ulayat sekaligus pemilik stand kayu adalah 56,112%, pemilik hak ulayat yang juga penampung kayu 35,85% dan pegusaha kayu 30,82%. Alur perdagangan kayu yang berasal dari Distrik Manokwari Utara dijual ke pasar lokal di Distrik Manokwari Utara dan dalam kota Manokwari dengan margin keuntungan tertinggi adalah saluran pemasaran dari stand kayu ke konsumen akhir di kota Manokwari dan sekitarnya.
DAYA DUKUNG JASA EKOSISTEM PENYEDIA AIR DAN PANGAN DI KAWASAN HUTAN TUWANWOWI KABUPATEN MANOKWARI SANDONA H.L. KUWEI; JONNI MARWA; ALEXANDER RUMAtORA
JURNAL KEHUTANAN PAPUASIA Vol 6 No 2 (2020): Jurnal Kehutanan Papuasia
Publisher : Fakultas Kehutanan UNIPA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46703/jurnalpapuasia.Vol6.Iss2.214

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi ekosistem hutan di kawasan Tuwanwowi guna mendukung jasa ekosistem sebagai penyedia air dan sumber pangan bagi kehidupan masyarakat disekitarnya. Metode yang digunakan yaitu metode kuantitatif dan teknik wawancara guna menghimpun informasi. Analisis ketersediaan air dilakukan dengan menggunakan metode koefisien limpasan, sementara identifikasi status daya dukung lahan dilakukan dengan membandingkan SL dan DL dari hasil perhitungan. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa ketersediaan lahan (SL) sebesar 1.568,8 ha sedangkan nilai kebutuhan lahan (DL) adalah 35,442 ha yang berarti nilai SL < DL dan daya dukung lahan dinyatakan surplus atau melimpah. ketersediaan air (SA) yang tersimpan mencapai 48.621.821,78 m3/tahun dan kebutuhan air (DA) sebesar 7.241,8 jiwa m3/tahun yang mana mengindikasikan bahwa kebutuhan akan lahan di kampung Somi dan Wasai lebih kecil dari ketersediaan lahan.
Penilaian Potensi Kali Waremdi Sebagai Salah Satu Obyek dan Daya Tarik Potensial Wisata Kabupaten Biak Numfor Nella Kapisa; Jonni Marwa; Dominggas M.H. Renwarin
JURNAL KEHUTANAN PAPUASIA Vol 7 No 1 (2021): Jurnal Kehutanan Papuasia
Publisher : Fakultas Kehutanan UNIPA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46703/jurnalpapuasia.Vol7.Iss1.240

Abstract

Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui potensi kali Waremdi dan menentukan kelayakan untuk dijadikan sebagai ODTW (obyek dan daya tarik wisata) serta menggali persepsi masyarakat Pyefuri terhadap kali Waremdi di Kabupaten Biak Numfor. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan teknik observasi lapangan dan wawancara. Data yang diperoleh selanjutnya diolah dan dianalisis dengan menggunakan tabel kriteria penelitian dan kemudian diklasifikasikan berdasarkan hasil selang kategori. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kali Waremdi memiliki potensi untuk dinikmati yang didukung oleh potensi keindahan alam sekitar, air kali yang jenih dan beberapa jenis flora dan fauna yang unik disekitar kali Waremdi. Dari hasil penilain potensi, kali Waremdi memiliki hasil skor 3.100, yang berarti bahwa kali Waremdi berada pada selang kategori sedang yang bisa dikatakan layak untuk dikembangkan. Dari aspek persepsi masyarakat sekitar sangat mendukung untuk pembukaan kali Waremdi serta pengembangannya sebagai obyek wisata.