Yubel Maria Msen
Fakultas Kehutanan, Universitas Papua

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Nilai ekonomi dan analisis kebijakan perburuan dan perdagangan satwa liar di Kabupaten Manokwari Sepus Marten Fatem; Jonni Marwa; Melanesia Brigite Boseren; Yubel Maria Msen
Jurnal Penelitian Kehutanan Wallacea Vol. 10 No. 1 (2021)
Publisher : Foresty Faculty of Hasanuddin University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1117.098 KB) | DOI: 10.18330/jwallacea.2021.vol10iss1pp63-79

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai ekonomi satwa liar, teknik perburuan dan pola perdagangan, serta menganalisis kebijakan satwa liar yang diperdagangkan selama Mei–Agustus 2012 di Kabupaten Manokwari. Nilai ekonomi satwa liar dihitung menggunakan pendekatan harga pasar dan dijabarkan secara deskriptif. Terdapat lima kelas satwa liar yang diperdagangkan, yaitu: kakatua koki (Cacatua galerita), nuri bayan (Eclectus roratus), kasturi kepala hitam (Lorius lory), perkici pelangi (Trichoglossus haematodus), nuri kelam (Pseudeos fuscata), nuri cokelat (Chalcopsitta duivenbodei), cenderawasih kecil (Paradisaea minor), jalak (Sturnus contra) dan merpati (Columba sp.). Kelas Mamalia, yaitu rusa (Cervus timorensis), kuskus bertotol (Spilocuscus maculatus), babi hutan (Sus sp.) dan tikus tanah (Echymipera sp.).Kelas Reptilia, yaitu: kura-kura leher panjang (Chelodina spp.),penyu sisik (Eretmochelys imbricata), belut (Synbranchus marmoratus) dantelur kura-kura/penyu. Kelas Moluska, yaitu kerang kepah (Polymesoda sp.), siput mata bulan (Turbo sparverius) dan triton terompet (Charonia tritonis), dan Kelas Krustasea, yaitu kepiting bakau besar (Scylla sp.) dan udang (Triops cancriformis). Nilai Total Ekonomi perdagangan satwa liar adalah Rp91.925.378/tahun. Teknik perburuan meliputi menembak, menjerat, menangkap anak satwa liar, memungut, memancing dan menyelam. Perdagangan dilakukan secara langsung (Penjualan ke pasar lokal oleh penangkap) dan tidak langsung (Penjualan ke pasar lokal melalui penadah). Aktivitas perburuan dan perdagangan satwa liar didorong oleh faktor ekonomi dan nilai jual satwa liar yang cukup tinggi, serta lemahnya penegakkan hukum. Sosialiasi yang komprehensif kepada seluruh lapisan masyarakat dan skema kehutanan seperti perhutanan sosial dalam bentuk ekowisata dapat diterapkan pada daerah-daerah yang merupakan habitat satwa burung. Perdagangan dapat didukung dengan implementasi kuota dan penangkaran