Hunian multigenerasi di Indonesia merupakan suatu fenomena berhuni yang lazim ditemukan karena manifestasi budaya struktur keluarga besar dan nilai kekerabatan. Struktur keluarga multigenerasi terdiri dari keluarga inti generasi tengah yang tinggal bersama dengan lansia. Manifestasi struktur keluarga dapat dilihat melalui guna ruang domestik yang diobservasi melalui sistem aktivitas dan sistem pengaturan latar hunian. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi guna ruang domestik berdasarkan hubungan aktivitas dengan pengaturan latar domestik oleh setiap generasi melalui penelitian kualitatif. Pengumpulan data menggunakan metode wawancara mendalam, sketsa, pengambilan foto, dan pemetaan perilaku untuk identifikasi sistem pengaturan latar hunian. Data tersebut dianalisis secara triangulasi dengan diskusi kajian teori serta data sekunder. Hasil penelitian menunjukkan aktivitas domestik hunian multigenerasi berbeda dengan aktivitas domestik pada hunian keluarga inti. Salah satu ekspresi guna ruang terlihat pada aktivitas personal (makan dan menonton TV) dan aktivitas komunal (berkumpul). Kedua jenis aktivitas tersebut memengaruhi penghuni dalam menegosiasikan sistem aktivitas dan guna ruang. Oleh karena itu, muncul konsep negosiasi guna ruang pada hunian multigenerasi terutama bagi keluarga besar. Konsep tersebut menjelaskan ruang dapat menjadi suatu pengaturan latar yang bisa mewadahi beragam aktivitas domestik bagi banyak pengguna, sehingga dapat menjadi pertimbangan sekaligus kajian kembali bagi suatu hunian keluarga yang berada di luas lahan terbatas.
Copyrights © 2023