Bantuan Siswa Miskin (BSM) merupakan Program Nasional yang bertujuan untuk menghilangkan halangan siswa miskin berpartisipasi untuk bersekolah dengan membantu siswa miskin memperoleh akses pelayanan pendidikan yang layak. Ketidakadilan dalam pemberian bantuan siswa miskin ini rata-rata dipilih karena kenal siswa A dan B, adanya kecemburuan sosial, padahal ortunya mampu, dari titipan kepala sekolah kerabat, dan masih menggunakan cara manual yang menyebutkan pengelolaan data BSM tidak efisien terutama dari segi waktu dan banyaknya perulangan proses yang sebenarnya dapat lebih diefisienkan. Permasalahan terkait BSM di SMA Negeri 1 Babadan, maka dibuatkan solusi yang dapat membantu menyelesaikan program BSM pada SMA Negeri Babadan yaitu calon penerima Bantuan Siswa Miskin yang sudah memenuhi kriteria dalam penyeleksian bantuan siswa miskin, tidak semua siswa akan menjadi calon penerima Bantuan Siswa Miskin tersebut. Sehingga dalam penyeleksian calon penerima Bantuan Siswa Miskin ini harus memerlukan Sistem Pendukung Keputusan (SPK) penentuan BSM. Metode yang dipakai dalam pengambilan keputusan seleksi Bantuan Siswa Miskin adalah Analytical Hierarchy Process (AHP). Dalam menentukan warga penerima bantuan siswa miskin menggunakan 4 kriteria dan kriteria tersebut diantaranya Jenis Pekerjaan, Jumlah Penghasilan, Jumlah Tanggungan Anak dan Lokasi rumah. Sistem akan membatu menentukan siswa yang layak dengan melihat perengkingan yang tertinggi.
Copyrights © 2022