Saat ini, sebagian besar struktur tahan gempa direncanakan dengan prosedur yang ditulis dalam peraturan perencanaan. Peraturan dibuat untuk menjamin keselamatan pengguna infrastruktur terhadap gempa besar yang mungkin terjadi, untuk menghindari, mengurangi kerusakan atau kerugian sebagai akibat dari beban gempa yang diterima oleh struktur. Akan tetapi, prosedur yang digunakan dalam peraturan tersebut tidak dapat secara langsung menunjukkan kinerja struktur akibat pembebanan gempa yang telah diaplikasikan pada struktur. Perencanaan struktur tahan gempa berbasis kinerja (performance-based seismic design) merupakan proses yang dapat digunakan untuk perencanaan struktur baru maupun perkuatan terhadap struktur yang sudah ada. Perencanaan berbasis kinerja ini akan memberikan pemahaman yang realistik terhadap resiko keselamatan (life), kesiapan pakai (occupancy) dan kerugian harta benda (economic loss) yang mungkin terjadi akibat gempa pada masa yang akan datang. Perencanaan berbasiskan kinerja digunakan untuk menentukan sasaran seperti yang diatur dalam FEMA 273 (1997) yang merupakan level kinerja infrastruktur. Dari konsep diatas, perhitungan jembatan Purus II dapat dilihat, bagaimana kinerja infrastruktur yang direncanakan ketika menerima beban-beban, terutama beban gempa yang telah direncanakan, dengan menggunakan metode elemen hingga.
Copyrights © 0000