Penggunaan media sosial sebagai salah satu medium komunikasi sudah menjadi budaya berkomunikasi dalam masyarakat. Dengan aktifnya individu menggunakan media sosial, tanpa disadari medium ini menjadi bagian dari kehidupan sehari-harinya dan bahkan berdampak pada aktivitas sosial mereka. Nilai, image dan stereotip yang dibangun menjadi bagian dari konten media sosial. Hal ini terkait juga tentang bagaimana konteks komunikasi antarbudaya berlangsung melalui media digital. Remaja sebagai penikmat kopi dan pengguna media sosial yang aktif perlu lebih jeli lagi memahami bagaimana budaya ngopi kemudian dikonstruksikan dengan makna tertentu melalui media sosial. Ngopi atau minum kopi, adalah aktivitas yang dianggap biasa dilakukan oleh sebagian masyarakat Indonesia setiap harinya. Tapi sejak ada media sosial, aktivitas ngopi ini memberikan motivasi dan makna baru bagi para penikmatnya. Aktivitas ngopi harian diunggah menjadi konten media sosial dengan beragam makna. Ngopi menjadi konstruksi makna baru bahkan identitas diri. Dalam berkomunikasi, konteks komunikasi antarbudaya perlu dipahami guna meningkatkan kemampuan berkomunikasi dengan individu dengan beragam latar budaya, termasuk pula melalui penggunaan media sosial. Untuk itu, peningkatan kemampuan komunikasi antarbudaya bagi remaja pengguna media sosial perlu dilakukan. Aktivitas ini akan dilaksanakan di SMP Negeri 20 Tangerang Selatan, Banten. Dalam konteks ini, budaya ngopi dijadikan contoh kasus untuk memberikan pemahaman yang komprehensif.
Copyrights © 2022