Jurnal Ilmu Lingkungan
Vol 21, No 3 (2023): July 2023

Perubahan Resapan Airtanah Pasca Gunungapi Semeru 4 Desember 2021

Faizatul Amalia (Department of Information System, Universitas Brawijaya, Jl. Veteran, Kota Malang, Jawa Timur, Indonesia 65145)
Alfi Nur Rusydi (Department of Information System, Universitas Brawijaya, Jl. Veteran, Kota Malang, Jawa Timur, Indonesia 65145)
Ferryati Masitoh (Department of Geography, Universitas Negeri Malang)



Article Info

Publish Date
02 Jul 2023

Abstract

Letusan gunung berapi dapat menyebabkan kerusakan ekosistem, dimana banyak vegetasi yang hilang sehingga mengurangi resapan airtanah, yang menyebabkan ketersediaan air bagi masyarakat semakin berkurang di masa yang akan datang. Oleh karena itu, sumber daya air perlu dilestarikan untuk masa depan. Kajian ini mengidentifikasi kondisi spasial imbuhan di lereng Gunungapi Semeru dan potensi airtanah sebelum dan sesudah letusan gunungapi. Selain itu, pengaruh kondisi daerah resapan dan potensi air tanah pasca erupsi di lereng Gunung Api Semeru juga dianalisis berdasarkan metode Multi Influence Factor (MIF). Penelitian ini menggunakan tujuh parameter yaitu curah hujan, geomorfologi, geologi, kemiringan lereng, tekstur tanah, kerapatan drainase dan tutupan lahan. Parameter-parameter tersebut diukur dengan menggunakan teknik Multiple Influence Factors (MIF), dimana informasi yang diperoleh dari masing-masing parameter ditimbang dan disortir untuk mengevaluasi potensi zona resapan airtanah. Hasil perhitungan dengan menggunakan teknik MIF menunjukkan bahwa terjadi penurunan potensi airtanah di lereng Gunung Api Semeru pasca erupsi, sehingga tidak dapat memberikan pengaruh yang baik terhadap kondisi airtanah di lereng Gunung Api Semeru. Faktor tutupan lahan merupakan faktor yang paling terpengaruh oleh erupsi Gunung Semeru, sehingga berpengaruh signifikan terhadap penurunan potensi airtanah di lereng Gunung Api Semeru.

Copyrights © 2023