Diabetes mellitus merupakan suatu kondisi gangguan metabolisme yang ditandai dengan hiperglikemia. Jamu gendong kunyit asam merupakan obat tradisional yang memiliki aktivitas antioksidan yang berkontribusi pada diabetes karena mengandung senyawa fenolik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jamu gendong kunyit asam terhadap kadar glukosa darah dan perbaikan kerusakan pulau Langerhans pankreas. Sebanyak 25 tikus (Rattus norvegicus) wistar jantan dibagi kedalam lima kelompok. Kelompok I adalah kelompok normal tanpa diberi perlakuan, kelompok II, III, IV dan V adalah kelompok yang diinduksi dengan streptozotocin (7mg/ 200gBB) kemudian diberikan perlakuan masing-masing CMC 1%, glibenklamid (0,27 mg/ 200gBB), jamu gendong kunyit asam dengan dosis 1,90mL/ 200gBB dan 3,80mL/ 200gBB. Perlakuan dilakukan selama 28 hari. Pengukuran kadar glukosa darah dilakukan pada hari ke 4, 8, 12, 16, 20, 24 dan 28 dengan metode enzimatik menggunakan glukometer. Perhitungan persen kerusakan pulau Langerhans dilakukan dengan membuat preparat pankreas menggunakan pengecatan dengan Hematoksilin Eosin (HE). Pengamatan preparat dilakukan dengan mikroskop cahaya. Data yang diperoleh dianalisis secara statistic dengan uji One Way Anova, uji T-Test, dan uji Kruskal Wallis menggunakan SPSS 17.0 for Windows. Hasil uji statistik kadar glukosa darah dan kerusakan pulau Langerhans pankreas antara kelompok glibenklamid dan perlakuan jamu gendong kunyit asam menunjukan perbedaan yang signifikan dengan nilai p>0,05. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa jamu gendong kunyit asam memiliki aktivitas antidiabetes yang ditandai dengan terjadinya penurunan kadar glukosa darah dan terjadi perbaikan pulau Langerhans pankreas pada tikus diabetes yang diinduksi streptozotocin dengan dosis efektif sebesar 1,90mL/ 200gBB.
Copyrights © 2014