Minimnya niat untuk membaca di Indonesia menjadikan Indonesia mempunyai indek literasi yang lemah. Oleh karena itu, Indonesia telah disurvei menjadi negara yang ke 62 tingkat literasinya dari 70 negara. Dan karena itulah penulis mengangkat tulisan ini dan dilatar belakangi oleh kenyataan yang ada di Indonesia, karena tingkat literasi di Indonesia itu sangat kurang, kurangnya itu tidak ada di lingkungan sekolah, di lingkungan keluarga juga. Perlunya membangun minat membaca anak dimulai dari usia dini. Masalah umum dalam dunia pendidikan adalah informasi yang tidak berhubungan dengan apapun acara rumah dan sekolah dan kurangnya pertukaran informasi antara sekolah dan rumah. Literasi dini merupakan keterampilan dan kemampuan anak-anak usia dini terkait dengan membaca dan menulis. Kemampuan literasi dini harus dimiliki anak, karena jika anak memiliki kemampuan keterampilan membaca pertama yang baik, anak memiliki kemauan untuk belajar dan sukses ulama di sekolah formal. Dalam pengembangan literasi awal Anak memang tidak bisa lepas dari peran orang tuanya, terutama ibu. lebih banyak waktu berinteraksi dengan anak-anak dibandingkan dengan seorang ayah yang harus bekerja untuk memenuhi kebutuhan. Seorang ibu harus memiliki informasi yang cukup tentang literasi dini untuk melakukan lebih banyak kegiatan keserbagunaan di lingkungan rumah. Teknologi dapat menghubungkan hubungan antara sekolah dan rumah serta memberikan kesempatan bagi guru dan keluarga dapat berbagi dan memperluas kesempatan belajar, memberi dan menerima informasi mendorong tumbuh kembang anak, membangun kemitraan dan memperkuat keterlibatan keluarga. Keterlibatan orang tua di sekolah sebagai keterlibatan dan partisipasi aktif orang tua di sekolah dan anak-anak, yang mengarah pada perolehan keterampilan anak-anak. Tujuan dari penelitian ini adalah dijelaskan keterlibatan orang tua dalam kompetensi digital pada pendidikan anak usia dini di taman kanak-kanak.
Copyrights © 2023