Burnout dapat di pahami sebagai sindrom psikologis yang di alami seseorang disebabkan oleh kondisi stress kronis, lelah secara fisik, mental dan emosional akibat adanya tekanan kerja dan pekerjaan yang berat sehingga membuat penderita merasa letih, lelah secara terus menerus dan perasaan tidak berdaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya kejenuhan kerja (burnout) yang di rasakan oleh pegawai Disperpusip. Pendekatan penelitian menggunakan analisis deskriptif kuantitatif dengan populasi sebanyak 105 orang dan sampel sebanyak 94 orang melalui rumus Isac & Michael. Kemudian data dikumpulkan melalui kuesioner dan alat analisis data menggunakan analisis faktor. Hasil penelitian ini menunjukan 6 faktor yang mempengaruhi burnout yaitu kelelahan pegawai sebesar 14,2%, dukungan sosial sebesar 12,5%, jenis kelamin sebesar 12%, personal sebesar 11,1%, beban kerja sebesar 11%, dan self estem sebesar 10,1%. Lalu faktor yang paling dominan ialah tingkat burnout pegawai perempuan sebesar 0,864, tingkat burnout dari sinisme pegawai 0,916, dan tingkat beban kerja pegawai sebesar 0,882 Maka dari itu Disperpusip cenderung mengalami burnout yang cukup tinggi pada pegawai perempuan yang di akibatkan oleh sinisme dan juga beban kerja.
Copyrights © 2023