Pendahuluan: Stunting merupakan masalah utama yang dihadapi oleh Indonesia. Data Who menyebutkan bahwa indonesia menempati urutan keempat dunia untuk jumlah stunting pada anak yaitu sekitar 8,8 juta Jiwa (36%). Desa Belanting menempati urutan ke 9 di kabupaten Lombok Timur untuk jumlah kasus stunting pada anak yaitu sebanayak 36 kasus. Stunting disebabkan oleh faktor multidimensi yang salah satunya adalah pengaturan pola makan anak. Balita usia 1-2 tahun umumnya memiliki nafsu makan yang naik turun, serta makan merupakan hal yang tidak menyenangkan karena pada usia ini anak cenderung lebih aktif bermain. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pola makan anak terhadap kejadian stunting pada balita usia 1-2 tahun di Desa Belanting wilayah kerja Puskesmas Belanting. Penelitian ini merupakan penelitian analisis korelasi dengan pendekatan cross sectional, pengambilan sampel menggunakan purposive sampling, instrumen yang di gunakan adalah kuesioner, dan analisa data menggunakan uji spearman rank. Populasi berjumlah 115 orang balita usia 1-2 tahun di desa Belanting, dan Sampel penelitian yang diambil sebanyak 53 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar anak memiliki pola makan kurang baik sebanyak 27 orang (50,9%) dan sebagian besar anak berada dalam kategori normal sebanyak 29 orang(54,7%). Hasil analisis uji statistik dengan menggunakan uji Spearman Rank didapatkan nilai p value 0,000 <α 0,05 artinya ada hubungan antara pola makan anak terhadap kejadian stunting pada balita usia 1-2 tahun di desa Belanting wilayah kerja Puskesmas Belanting.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2020