Pulau Bali merupakan salah satu pulau yang kecil di antara beribu-ribu pulau di Indonesia. Keindahan Pulau Bali di mata dunia ditunjang oleh keindahan alami dan berbagai kesenian yang bermutu tinggi. Berbicara mengenai seni budaya di Bali adalah meliputi unsur berbagai kesenian baik yang bersifat sakral maupun sekuler seperti seni tari, seni tabuh, seni suara, dan seni bangunan. Seni tari merupakan seni yang telah lama melekat pada kehidupan masyarakat baik kehidupan sosial maupun kehidupan keagamaan. Permasalahan itu kemudian dirumuskan dalam rumusan masalah yaitu bagaimanakah transformasi nilai religiusitas dan estetika dalam pementasan barong dan rangda di Desa Moti? Penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data dengan teknik observasi non partisipan dan wawancara tidak berstruktur yang ditentukan dengan teknik purposive sampling. Teori yang digunakan adalah Teori Struktural Fungsional, Teori Simbol, Teori Estetika dan Teori Religi. Teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi data, penyajian data dan menarik kesimpulan. Hasil penelitian ini adalah: Fungsi barong dan rangda dalam kehidupan masyarakat yaitu: 1) Fungsi religius, 2) Fungsi sosial, dan 3) Fungsi estetika. Pementasan barong dan rangda ini juga mempunyai makna bagi masyarakat Desa Moti, di antaranya: 1) Sebagai seni tari sakral, dan 2) Sebagai simbolisme bagi masyarakat yang diyakini setiap sesuatu yang melekat pada badan barong dan rangda dianggap memiliki kekuatan ketuhanan. Transformasi nilai relegiusitas pada pementasan barong dan rangda dapat dilihat berdasarkan unsur-unsur religi, yaitu: 1) Emosi keagamaan, 2) Sistem keyakinan, 3) Sistem ritus dan upacara, 4) Peralatan ritus dan upacara, dan 5) Umat beragama semua masyarakat melakukan sujud ketika Ida Betara mesolah dengan media barong dan rangda, sedangkan transformasi nilai estetika pada tari barong dan rangda dapat diketahui melalui penglihatan/pengamatan secara langsung.
Copyrights © 2015