cover
Contact Name
I Made Nuhari Anta
Contact Email
jurnalwidyagenitri@gmail.com
Phone
+6285256448772
Journal Mail Official
jurnalwidyagenitri@gmail.com
Editorial Address
Jl. Roviga No. 29 Kel. Tondo Kec. Mantikulore Kota Palu Prov. Sulawesi Tengah
Location
Kota palu,
Sulawesi tengah
INDONESIA
Widya Genitri : Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu
ISSN : 23029102     EISSN : 26857198     DOI : 10.36417
Fokus Widya Genitri : Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayan Hindu tidak hanya menekankan pada fakta empiris atau teori murni, atau terhadap satu metode atau pendekatan tertentu. Scope Widya Genitri : Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu memiliki Scope sebagai berikut : Pengembangan dan implementasi kurikulum pendidikan. Pembelajaran dan layanan pendidikan. Evaluasi pendidikan secara umum, mencakup proses dan hasil pendidikan. Kebijakan, manajemen dan pembiayaan pendidikan. Kualitas, sertifikasi dan akreditasi pendidikan Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam pendidikan Ajaran Agama Hindu Adat istiadat Budaya lokal dan seluruh dimensi yang berhubungan dengan Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu
Articles 164 Documents
EKSISTENSI DHARMAGITA DI DESA TOLAI BARAT I Nyoman Suparman
Widya Genitri : Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu Vol 5 No 1 (2014): Widya Genitri
Publisher : STAH Dharma Sentana Sulawesi Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Masyarakat yang beragama Hindu di Desa Tolai Barat hampir 100% adalah umat Hindu yang berasal dari Pulau Bali, sehingga kehidupan budaya Bali sepenuhnya diadopsi atau diterapkan di daerah ini. Dharmagita merupakan salah satu budaya Hindu yang perlu dikembangkan untuk meningkatkan kualitas kehidupan beragama di kalangan umat Hindu. Permasalahan itu kemudian dirumuskan dalam rumusan masalah yaitu Eksistensi dharmagita di Desa Tolai Barat. Teori yang digunakan untuk membedah masalah ini adalah Teori Rasa. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data dengan teknik observasi non partisipan dan wawancara tidak berstruktur yang ditentukan dengan teknik purposive sampling. Teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi data, penyajian data, dan menarik kesimpulan. Hasil penelitian ini adalah eksistensi pelaksanaan dharmagita di Desa Tolai Barat cukup baik karena pelaksanaannya didukung oleh umat Hindu melalui kegiatan dharmagita tingkat desa setiap persembahyangan Purnama Tilem dan kegiatan dharmagita yang rutin dilaksanakan setiap minggu. Selain itu juga eksistensi pelaksanaan dharmagita di Desa Tolai Barat tidak lepas dari dukungan PHDI dan pemerintah daerah sehingga dharmagita bisa dilaksanakan rutin setiap tiga tahun sekali.
FAKTOR PENYEBAB KONVERSI AGAMA DARI HINDU KE KRISTEN PROTESTAN DI DESA SUMBERSARI KECAMATAN PARIGI SELATAN KABUPATEN PARIGI MOUTONG Agus Budi Wirawan
Widya Genitri : Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu Vol 5 No 1 (2014): Widya Genitri
Publisher : STAH Dharma Sentana Sulawesi Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Desa Sumbersari ditempati oleh transmigran Bali Kristen dari Desa Blimbingsari Jembrana Bali. Di desa ini terdapat banyak konversi agama dari Hindu ke Kristen Protestan. Kehadiran para transmigran Bali Kristen ini banyak mempengaruhi keberadaan transmigran-transmigran berikutnya. Berdasarkan fenomena tersebut, maka dapat dirumuskan permasalahan yaitu apakah faktor-faktor penyebab terjadinya konversi agama dari Hindu ke Kristen Protestan di Desa Sumber Sari Kecamatan Parigi Selatan Kabupaten Parigi Moutong? Adapun tujuan khusus penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya konversi agama dari Hindu ke Kristen Protestan di Desa Sumber Sari Kecamatan Parigi Selatan Kabupaten Parigi Moutong. Rancangan penelitian ini adalah gabungan dari rancangan penelitian deskriptif kualitatif dan rancangan grounded sehingga teori yang digunakan untuk membedah rumusan masalah adalah teori faktor penyebab konversi. Lokasi penelitian di Kabupaten Parigi Moutong. Teknik pengumpulan data melalui observasi non partisipan dan wawancara mendalam kepada informan, penentuan informan dengan prosedur purposif. Selain itu juga menggunakan teknik dokumenter dan kepustakaan. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis Miles dan Hubberman. Hasil penelitian ini adalah: faktor penyebab konversi agama di Desa Sumbersari adalah faktor sosiologis, faktor psikologis, dan faktor agama dan adat. Faktor sosiologis terdiri dari: pengaruh hubungan antar pribadi, pengaruh anjuran atau propaganda dari orang-orang dekat, pengaruh pemimpin keagamaan, pengaruh kebiasaan yang rutin, dan pengaruh kekuasaan pemimpin. Faktor psikologis terdiri dari: faktor keluarga, faktor lingkungan tempat tinggal, faktor perubahan status, dan faktor kemiskinan. Faktor agama dan adat terdiri dari: Faktor ketidakpuasan atas agama dan sistem adat, dan faktor lemahnya pemahaman ajaran agama.
FUNGSI DAN MAKNA UPACARA MAPAG TOYA DI SUBAK ULUN SUWI DESA NAMBARU KECAMATAN PARIGI SELATAN KABUPATEN PARIGI MOUTONG Ni Ketut Ratini
Widya Genitri : Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu Vol 5 No 1 (2014): Widya Genitri
Publisher : STAH Dharma Sentana Sulawesi Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini mengkaji tentang fungsi dan makna upacara Mapag Toya di Subak Ulun Suwi Desa Nambaru. Pelaksanaan upacara Mapag Toya dilakukan di ulu bendungan atau irigasi serta diantarkan ke parit yang menuju sawah yang terletak paling ulu. Hal ini dilakukan sebelum mulainya peleburan lahan sawah disertai berbagai upacara dengan harapan selama proses pengolahan dapat berjalan dengan lancar tanpa hambatan dan dapat meningkatkan hasil panennya. Upacara ini bertujuan untuk memohon anugerah dari Dewi Gangga dan Dewa Wisnu yang dapat memberikan air (amertha) yang digunakan dalam peleburan lahan sawah, serta memakai kurban suci yang dilakukan dalam upacara Mapag Toya yang berupa caru ayam hitam sebagai penyeimbangan alam sekitar baik bhuana agung dan bhuana alit yang dapat menetralisir suatu keadaan di dunia. Rumusan masalah: 1) Bagaimanakah tattwa dan etika upacara Mapag Toya pada Subak Ulun Suwi di Desa Nambaru Kecamatan Parigi Selatan Kabupaten Parigi Moutong?, dan 2) Bagaimanakah fungsi dan makna upacara Mapag Toya di Desa Nambaru Kecamatan Parigi Selatan Kabupaten Parigi Moutong?. Tujuan Penelitian ini yaitu: 1) Untuk mengetahui tattwa dan etika upacara Mapag Toya di Desa Nambaru, dan 2) Untuk memahami fungsi dan makna upacara Mapag Toya di Desa Nambaru. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, teknik pengumpulan data menggunakan teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi, serta menggunakan sumber data primer dan sekunder, penentuan informan dengan cara purposive sampling. Hasil penelitian yang telah dilakukan yaitu memahami tattwa dan etika dalam pelaksanaan upacara Mapag Toya, melalui berbagai cara dengan mengikuti atau mengacu pada Tri Kerangka Dasar agama Hindu yaitu tattwa, etika dan upacara, serta sastra dan ajaran agama Hindu yang dilakukan oleh Subak Ulun Suwi Desa Nambaru, sebelum melakukan peleburan lahan sawah yang akan ditanami padi. Subak Ulun Suwi sebagian besar telah mengetahui fungsi dan makna dari upacara Mapag Toya yang dilakukan, yaitu sebagai anugerah dan wujud terima kasih kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa yang telah memberikan kesuburan, kemakmuran dan ketentraman dalam pengolahan lahan sawah. Upacara ini merupakan proses awal turun ke sawah dengan berbagai sarana upakara banten yang memiliki makna, sebagai wujud terima kasih atas anugerah yang diberikan oleh Dewa Danu yang memberikan sumber air, yang dapat dipergunakan untuk mengairi lahan. Upacara ini didukung juga oleh Tri Hita Karana yaitu hubungan manusia dengan Tuhan (parahyangan), hubungan manusia dengan alam (palemahan) dan hubungan manusia dengan manusia (pawongan).
IMPLEMENTASI DANA PUNIA MELALUI KEGIATAN PERSEMBAHYANGAN SEHARI-HARI PADA SISWA HINDU DI SMA NEGERI 3 PALU Gede Merthawan
Widya Genitri : Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu Vol 5 No 1 (2014): Widya Genitri
Publisher : STAH Dharma Sentana Sulawesi Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pelaksanaan dana punia pada hakekatnya dilaksanakan pada hari-hari tertentu yakni misalnya ketika hari punama, tilem, hari-hari raya serta ketika ada musibah. Namun berbeda dengan yang dilaksanakan oleh siswa Hindu di SMA Negeri 3 Palu, para siswa melakukannya setiap hari. Adapun masalah dalam penelitian ini adalah: 1) Apakah yang melatarbelakangi siswa Hindu di SMA Negeri 3 Palu untuk berdana punia?, 2) Bagaimanakah proses implementasi dana punia pada siswa Hindu di SMA Negeri 3 Palu?, dan 3) Apakah kendala dalam proses implementasi dana punia pada diri siswa Hindu di SMA Negeri 3 Palu?. Tujuan penelitian ini adalah: 1) Untuk mengetahui yang melatarbelakangi siswa Hindu di SMA Negeri 3 Palu untuk berdana punia, 2) Untuk mengetahui proses implementasi dana punia pada siswa Hindu di SMA Negeri 3 Palu, dan 3) Untuk mengetahui kendala dalam proses mengimplementasikan dana punia pada diri siswa Hindu di SMA Negeri 3 Palu. Teori yang digunakan dalam penelitian ini yakni teori hukum pengaruh yang berpandangan bahwa setiap respon yang diberikan karena adanya suatu stimulus. Teori kebudayaan yakni dimana kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan manusia merupakan suatu warisan secara turun temurun. Teori keperibadian yakni pribadi setiap individu memiliki sifat yang khas dan unik. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan teknik penentuan informan purposive sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis datanya yakni reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian, yang melatarbelakangi siswa melakukan dana punia yakni karena kesadaran akan hakekat yadnya, dana punia yang terkumpul dipergunakan untuk menunjang kegiatan-kegiatan kerohanian di SMA Negeri 3 Palu. Proses pelaksanaannya ialah ketika jam istirahat kedua berlangsung, para siswa melakukan persembahyangan bersama terlebih dahulu, setelah usai persembahyangan bendahara kerohanian berkeliling memungut dana punia dari para siswa. Adapun kendala yang paling berarti bagi para siswa dalam melakukan dana punia ialah dimana ketika uang jajan yang dimiliki siswa mulai menipis ataupun ada kebutuhan lain yang sangat mendesak pada saat itu.
IMPELENTASI TRI SANDHYA DALAM MENGATASI DEGRADASI MORAL DI KALANGAN GENERASI MUDA HINDU DI DESA MAYASARI KECAMATAN PAMONA SELATAN KABUPATEN POSO I Wayan Murdiana
Widya Genitri : Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu Vol 5 No 1 (2014): Widya Genitri
Publisher : STAH Dharma Sentana Sulawesi Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sebagai umat Hindu, Tri Sandhya merupakan kewajiban yang harus diimplementasikan secara rutinitas dalam kehidupan sehari-hari. Tri Sandhya adalah salah satu cara untuk mewujudkan bhakti kepada Tuhan. Generasi muda Hindu di Desa Mayasari dalam mengimplementasikan puja Tri Sandhya masih sangat kurang sehingga menyebabkan terjadinya degradasi moral. Berdasarkan permasalahan tersebut maka dapat dirumuskan permasalahan dalam penelitian ini adalah: 1) Bagaimanakah implementasi Tri Sandhya dalam mengatasi degradasi moral di kalangan generasi muda Hindu di Desa Mayasari Kecamatan Pamona Selatan Kabupaten Poso?, dan 2) Apakah hambatan-hambatan yang dihadapi dalam mengimplementasikan Tri Sandhya untuk mengatasi degradasi moral di kalangan generasi muda Hindu di Desa Mayasari Kecamatan Pamona Selatan Kabupaten Poso? Adapun tujuan dari penelitian ini adalah: 1) Untuk mengetahui implementasi Tri Sandhya dalam mengatasi degradasi moral di kalangan generasi muda Hindu di Desa Mayasari Kecamatan Pamona Selatan Kabupaten Poso, dan 2) Untuk mengetahui hambatan-hambatan yang dihadapi dalam mengimplementasikan Tri Sandhya untuk mengatasi degradasi moral di kalangan generasi muda Hindu di Desa Mayasari Kecamatan Pamona Selatan Kabupaten Poso. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Penentuan sumber data dilakukan dengan menggunakan teknik purposive sampling. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah Teori Behaviorisme dan Teori Interaksionisme Simbolik. Analisis data dalam penelitian ini deskriptif kualitatif untuk mencari makna dari hasil wawancara yang telah dilakukan. Hasil penelitian ini adalah: 1). Implementasi Tri Sandhya yang dilaksanakan secara rutinitas dapat mengatasi degradasi moral yang terjadi di Desa Mayasari, 2). Hambatan-hambatan yang dihadapi dalam mengimplementasikan Tri Sandhya adalah kemalasan generasi muda Hindu untuk melaksanakan Tri Sandhya, kesibukan bekerja, kurangnya pengetahuan tentang makna yang terkandung dalam puja Tri sandhya, kurangnya dukungan dari orang tua, dan kurangnya pembinaan dari Parisada.
PEMBINAAN KEBERAGAMAAN REMAJA HINDU DI DESA TIRTASARI KABUPATEN PARIGI MOUTONG Ni luh Ayu Eka Damayanti
Widya Genitri : Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu Vol 5 No 1 (2014): Widya Genitri
Publisher : STAH Dharma Sentana Sulawesi Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini mengkaji tentang pembinaan keberagamaan remaja Hindu. Pembinaan merupakan upaya baik dilakukan secara formal maupun nonformal yang bertujuan untuk membangun, memelihara, yang dilaksanakan secara sadar, berencana, teratur, terarah, bertanggung jawab agar memperoleh hasil yang optimal. Pembinaan kebaragamaan remaja dilakukan oleh Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI), guru agama Hindu dan orang tua dalam lingkungan keberagamaan. Peneliti mengangkat permasalahan pokok penelitian sebagai berikut: 1) Mengapa para remaja Hindu di Desa Tirtasari Kabupaten Parigi Moutong kurang berminat dalam mengikuti ceramah keagamaan dan aktivitas keberagamaan?, 2) Bagaimanakah pembinaan keagamaan remaja Hindu di Desa Tirtasari Kabupaten Parigi Moutong?, dan 3) Apakah kendala dan solusi yang dihadapi dalam pembinaan keberagamaan remaja Hindu di Desa Tirtasari Kabupaten Parigi Moutong. Penelitian ini adalah sebuah hasil penelitian kualitatif tentang pembinaan keberagamaan remaja Hindu. Untuk membahas ketiga permasalahan ini digunakan Teori Fungsional Struktural untuk membahas pembinaan dari parisada yang terjadi dalam masyarakat dan Teori Perubahan Sosial untuk membedah perilaku keberagamaan remaja. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Tujuan utama dari penelitian ini adalah meningkatkan perilaku dan aktivitas keberagamaan dan pemahaman tentang agama Hindu bagi umat Hindu. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa fungsi parisada sebagai lembaga tertinggi umat Hindu sangat berperan dalam pembinaan keberagamaan remaja Hindu untuk lebih memperdalam dan memahami dan melaksanakan ajaran agama. Para remaja Hindu di Desa Tirtasari Kabupaten Parigi Moutong kurang berminat dalam mengikuti ceramah keagamaan dan aktivitas keberagamaan dari hasil penelitian diperoleh penjelasan, yaitu pengaruh masa remaja pubertas atau pancaroba, perkembangan teknologi termasuk seperti adanya handphone dan internet juga mempengaruhi minat untuk belajar agama. Kurangnya buku-buku agama dan bahkan kitab suci agama Hindu seperti Veda, Bhagawadgita, Sarasamuccaya, Nitisastra dan masih banyak lagi kitab suci agama Hindu yang menjadi panduan beragama Hindu yang kurang dimiliki oleh umat Hindu di Desa Tirtasari sehingga sulit untuk memperdalam ajaran agama Hindu dengan baik. Pembinaan dilakukan dengan memberikan ceramah keagamaan, pasraman kilat dan persantian. Kendala yang dihadapi yaitu kurangnya pemahaman keagaman para remaja, kurangnya buku-buku agama Hindu dan kitab suci Veda, kurangnya sumber daya manusia seperti sarjana agama dan pengaruh kemajuan teknologi yang berdampak negatif.
PENERAPAN KONSEP ASTA KOSALA KOSALI BUMI PADA ARSITEKTUR RUMAH TINGGAL MASYARAKAT HINDU DI DESA KARYA MUKTI KECAMATAN DAMSOL KABUPATEN DONGGALA PROVINSI SULAWESI TENGAH I Ketut Suparta
Widya Genitri : Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu Vol 5 No 1 (2014): Widya Genitri
Publisher : STAH Dharma Sentana Sulawesi Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Konsep asta kosala kosali bumi merupakan peninggalan leluhur masyarakat Bali yang memiliki nilai-nilai luhur sebagai sebuah konsep rancang bangun arsitektur masyarakat Bali. Konsep asta kosala kosali bumi memuat perpaduan harmonis terhadap mikrokosmos dan makrokosmos, namun pada dimensi praktis-empirik bagi masyarakat Hindu Desa Karya Mukti Kecamatan Damsol Kabupaten Donggala Provinsi Sulawesi Tengah ternyata belum memahami konsep tersebut, penerapannya mengalami benturan terutama pada pemberlakuan aturan-aturan desain. Hal tersebut memunculkan permasalahan yaitu apa esensi konsep asta kosala kosali bumi bagi masyarakat Hindu Desa Karya Mukti dan bagaimana penerapan konsep asta kosala kosali bumi pada arsitektur rumah tinggalnya. Setelah dilaksanakan penelitian diperoleh hasil bahwa masyarakat Hindu Desa Karya Mukti Kecamatan Damsol Kabupaten Donggala Provinsi Sulawesi Tengah belum memaknai secara mendalam dan benar berdasarkan keilmuan arsitektur, dimaknai sebagai konsep yang penting dalam pembangunan rumah tinggal belum mendalam pula, terdapat kebingungan dalam memaknai konsep asta kosala kosali bumi sebagai adat Bali atau agama Hindu, namun sudah dimaknai sebagai konsep rumah tinggal untuk menciptakan kenyamanan skala dan niskala. Penerapan konsep asta kosala kosali bumi pada arsitektur rumah tinggal masyarakat Hindu Desa karya Mukti, keberadaannya dirasakan melalui tingkat kenyamanan rumah, asta kosala kosali bumi efektif dalam pembangunan rumah tinggal, penerapan asta kosala kosali bumi tidak secara total tetapi masih sebatas pelaksanaan tata upacara dan penerapan ornamentasi atau lebih bersifat situasional, dalam menjamin hubungan masyarakat terhadap kelestarian konsep asta kosala kosali Bumi masih terjadi pertentangan terhadap penting tidaknya disosialisasikan kepada seluruh masyarakat Desa Karya Mukti maupun pemerintah desa.
PERAN WANITA HINDU DALAM MENAMBAH PENDAPATAN RUMAH TANGGA DI KOTA PALU PROVINSI SULAWESI TENGAH Ketut Yasini
Widya Genitri : Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu Vol 5 No 1 (2014): Widya Genitri
Publisher : STAH Dharma Sentana Sulawesi Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perkembangan zaman yang begitu pesat dapat mempengaruhi kehidupan sosial keluarga Hindu. Hal ini dapat dirasakan oleh wanita Hindu yang suaminya memperoleh penghasilan yang tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga. Dengan demikian, maka wanita Hindu bukan saja melakukan kegiatan di rumah, melainkan melakukan pekerjaan di luar rumah dengan alasan untuk menambah pendapatan rumah tangga. Dari latar belakang tersebut di atas, maka dapat dirumuskan tiga masalah, yaitu: (1) Apakah upaya-upaya yang dilakukan wanita Hindu untuk menambah pendampatan rumah tangga di Kota Palu Provinsi Sulawesi Tengah?, (2) Apakah kendala-kendala yang dihadapi wanita Hindu untuk menambah pendampatan rumah tangga di Kota Palu Provinsi Sulawesi Tengah?, dan (3) Bagaimanakah peran wanita Hindu sebagai istri untuk menambah pendampatan rumah tangga di Kota Palu Provinsi Sulawesi Tengah?. Tujuan penelitian ini, yaitu untuk mengetahui (1) upaya yang dilakukan wanita Hindu, (2) kendala yang dialami wanita Hindu, dan (3) peran wanita Hindu sebagai istri dalam menambah pendapatan rumah tangga di Kota Palu Provinsi Sulawesi Tengah. Penelitian ini merupakan penelitian sosial, sehingga peneliti menggunakan pendekatan kualitatif. Teori yang digunakan adalah Teori Peran, Teori Fungsional Struktural, dan Teori Tindakan. Metode yang digunakan dalam teknik pengumpulan data, yaitu observasi, wawancara, study kepustakaan, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Upaya-upaya yang dilakukan wanita Hindu dalam menambah pendapatan rumah tangga, yaitu berusaha memanagement perekonomian keluarga seoptimal mungkin, seperti konsumsi dilakukan sesuai dengan kebutuhan. Di samping itu membuka warung kebutuhan sehari-hari, penjahit pakaian, memelihara ternak, sebagai buruh, dan menjual banten, (2) Kendala-kendala yang dihadapi dipengaruhi oleh faktor ekonomi dan faktor lingkungan, (3) Peran wanita Hindu berperan ganda, yaitu di samping sebagai istri juga bekerja di luar rumah untuk menambah pendapatan rumah tangga.
POLA ADAPTASI MASYARAKAT HINDU DI KECAMATAN PAMONA BARAT KABUPATEN POSO PASCA KONFLIK POSO I Komang Mertayasa
Widya Genitri : Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu Vol 5 No 1 (2014): Widya Genitri
Publisher : STAH Dharma Sentana Sulawesi Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Masyarakat yang tinggal di Kecamatan Pamona Barat merupakan masyarakat yang heterogen. Masuknya penduduk pendatang dengan berbagai bentuk budaya dan agamanya yang dibawa akan menjadikan munculnya keanekaragaman budaya dan agama yang ada di Kecamatan Pamona Barat. Keanekaragaman yang dimiliki oleh masyarakat Kecamatan Pamona Barat selain dapat menimbulkan integrasi juga sangat rentan akan terjadinya konflik, baik dalam skala kecil maupun dalam skala yang besar seperti peperangan yang pada akhirnya dapat merusak sistem yang ada dalam masyarakat. Kemampuan masyarakat Hindu dalam melakukan adaptasi sebagai upaya untuk menciptakan kedamaian dan agar dapat diterima oleh lingkungan setempat menjadi sesuatu yang sangat penting, sehingga menjadi penting untuk mengetahui bagaimana pola adaptasi masyarakat Hindu di Kecamatan Pamona Barat Kabupaten Poso pasca konflik Poso. Dengan demikian bagi masyarakat Hindu secara umum dapat dijadikan referensi dalam melakukan adaptasi dengan masyarakat lokal. Dalam bidang sosial budaya bentuk pola adaptasi yang diterapkan oleh masyarakat Hindu terdiri dari turut dalam perayaan pesta panen, partisipasi dalam perayaan natal, turut aktif dalam kegiatan olahraga, melakukan kerjasama dalam kegiatan sosial kemasyarakatan. Selain itu terdapat pula pola adaptasi ekonomi yaitu penyesuaian yang dilakukan dalam bidang ekonomi, karena dalam usaha pemenuhan kebutuhan penduduk pendatang dalam hal ini adalah masyarakat Hindu lebih tekun sehingga kehidupan ekonomi mampu menyaingi penduduk lokal. Bentuk penyesuaian dalam bidang ekonomi dilakukan dengan mengembangkan pola hidup bersahaja.
POLA PERKAWINAN UMAT HINDU DENGAN UMAT BERAGAMA LAIN DI KOTA PALU I Gede Made Suarnada
Widya Genitri : Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu Vol 5 No 1 (2014): Widya Genitri
Publisher : STAH Dharma Sentana Sulawesi Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perkawinan merupakan momentum awal dari kehidupan berumah tangga. Mengingat Negara Indonesia mengakui banyak agama dan kepercayaan, maka tidak mengherankan jika banyak terjadi perkawinan antar umat beragama. Perkawinan beda agama cenderung menimbulkan banyak masalah dibanding perkawinan biasa pada umumnya, mulai dari tidak direstuinya perkawinan tersebut oleh orang tua. Begitu pula yang terjadi di Kota Palu. Hal inilah yang melatarbelakangi peneliti untuk melakukan penelitian tentang perkawinan umat Hindu dengan umat beragama lain di Kota Palu. Berdasarkan latar belakang permasalahan tersebut di atas, maka masalah penelitian dapat dijabarkan dalam tujuan penelitian, yaitu: 1) Mengetahui pola perkawinan umat Hindu dengan umat beragama lain di Kota Palu, dan 2) Mengetahui kendala dan upaya dalam perkawinan umat Hindu dengan umat beragama lain di Kota Palu. Menjawab permasalahan tersebut, peneliti menggunakan Teori Religi untuk membedah permasalahan pola perkawinan dan Teori Fungsionalisme Struktural untuk membedah kendala dan upaya dalam mengatasi permasalahan perkawinan. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif. Metode pengumpulan data dengan menggunakan teknik observasi, wawancara, study kepustakaan, dan dokumentasi. Kemudian digunakan metode analisis Miles dan Huberman untuk mengolah dan menyajikan data. Dari penelitian diperoleh hasil bahwa pola perkawinan antara umat Hindu dengan umat beragama lain di Kota Palu telah mengikuti tata cara perkawinan menurut Hindu. Secara umum peminangan biasa dilakukan satu atau dua kali. Sebelum melaksanakan sudhiwadani, maka calon mempelai yang akan memeluk agama Hindu harus membuat surat pernyataan untuk disudhi wadani. Setelah itu baru dilaksanakan upacara perkawinan. Untuk perkawinan yang tidak disetujui, maka tidak ada peminangan, melainkan langsung ke sudhiwadani dan upacara perkawinan. Kendala yang ditemui pada awal perkawinan adalah permasalahan perbedaan ideologi, perbedaan budaya, dan konflik dengan orang tua. Upaya yang dilakukan dalam mengatasi perbedaan ideologi adalah dengan kesungguhan hati mempelajari agama Hindu, peran suami dalam membimbing, dan aktif dalam kegiatan keagamaan. Upaya dalam mengatasi perbedaan budaya dan adat istiadat adalah dengan beradaptasi dan berintegrasi dengan keluarga dan masyarakat sekitar. Upaya dalam mengatasi konflik dengan orang tua adalah dengan memberikan pandangan bahwa semua agama adalah sama-sama mengajarkan kebaikan dan melalui pendekatan cucu.

Page 1 of 17 | Total Record : 164


Filter by Year

2014 2025


Filter By Issues
All Issue Vol 16 No 1 (2025): Widya Genitri: Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu Vol 15 No 2 (2024): Widya Genitri: Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu Vol 15 No 1 (2024): Widya Genitri: Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu Vol 14 No 2 (2023): Widya Genitri: Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu Vol 14 No 1 (2023): Widya Genitri: Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu Vol 13 No 3 (2022): Widya Genitri: Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu Vol 13 No 2 (2022): Widya Genitri: Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu Vol 13 No 1 (2022): Widya Genitri: Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu Vol 12 No 3 (2021): Widya Genitri: Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu Vol 12 No 2 (2021): Widya Genitri: Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu Vol 12 No 1 (2021): Widya Genitri: Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu Vol 11 No 3 (2020): Widya Genitri : Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu Vol 11 No 2 (2020): Widya Genitri : Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu Vol 11 No 1 (2020): Widya Genitri : Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu Vol 10 No 2 (2019): Widya Genitri : Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu Vol 10 No 1 (2019): Widya Genitri : Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu Vol 9 No 2 (2018): Widya Genitri : Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu Vol 9 No 1 (2018): Widya Genitri : Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu Vol 8 No 2 (2017): Widya Genitri : Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu Vol 8 No 1 (2017): Widya Genitri : Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu Vol 6 No 2 (2015): Widya Genitri Vol 6 No 1 (2015): Widya Genitri Vol 5 No 1 (2014): Widya Genitri More Issue