Proses pembuatan kain tenun dapat dilakukan dengan beberapa jenis mesin salah satunya adalah dengan Mesin Rapier. Dalam kasus kain yang dibuat dengan mesin tenun shuttleless yaitu mesin rapier, benang cath cord digunakan untuk membentuk tepi tenunan kain yang terpisah dari badan kain sebagai limbah pinggiran. Hal ini dilakukan untuk membentuk pinggiran sebagai penjaga tegangan benang pakan ketika proses pengetekan. Jenis mesin yang diamati dalam penelitian ini adalah mesin rapier GT-Max-4-R 190 yang terdapat di laboratorium pertenunan Ak-Tekstil Solo Terdapat 5 jenis data percobaan produksi dengan mengunakan benang cath cord mulai dari penggunan maksimal yaitu 16 helai sampai dengan penggunaan minimal yaitu 8 helai yang diambil sebagai data awal penelitian ini. Penggunaan benang pinggiran cath cord yang berlebihan berpengaruh pada pada tingginya limbah dan biaya produksi yang dikeluarkan. Solusi dari permasalahan ini adalah pemangkasan jumlah benang cath cord untuk pinggiran kain. Setelah dilakukan perbaikan dengan mengurangi jumlah penggunaan benang cath cord pada mesin, terdapat pengurangan jumlah penggunaan benang cath cord sebesar 960 cones per bulan untuk satu lini produksi dengan 20 mesin sehingga biaya produksi juga dapat berkurang.
Copyrights © 2021