Ketidakasingan sosok seorang sufi dengan khawariq li al-Adat, salah satunya adalah Mukasyafah, keterbukaan tirai sehingga bisa menyaksikan sesuatu dengan mata bathin. Banyak cerita bahwa Syekh KH. Ahmad Shohibulwafa Tajul ‘Arifin (Abah Anom) mengalami hal ini. Penelitian ini bertujuan untuk memahami hakikat mukasyafah perspektif Abah Anom, korelasi dzikir jahar dengan mukasyafah perspektif Abah Anom, mukasyafah perspektif Ahlul Bait, para wakil talqin, mubaligh dan para khodim Abah Anom. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif melalui pendekatan pustaka dan fenomenologi yaitu penelitian yang berupaya untuk menjelaskan mukasyafah melalui berbagai literasi tasawuf dan mengkaji berbagai kejadian yang dialami oleh objek penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mukasyafah perspektif Abah Anom ada tiga macam yaitu: Mukasyafah terhadap rahasia- rahasia (Mukasyafah Asror), mukasyafah terhadap hal gaib (Mukasyafah Ghaibiyat) dan mukasyafah diberikannya ilmu oleh Allah melalui jalur rohani (Mukasyafah Ilmu Laduni). Semua ini bisa dicapai melalui dzikir secara benar dan ikhlas disertai riyadhoh untuk mencapai berbagai tahapan- tahapan spiritual.
Copyrights © 2022