cover
Contact Name
Aceng Wandi Wahyudin
Contact Email
acengwahyudin165@gmail.com
Phone
+6289613498499
Journal Mail Official
acengwahyudin165@gmail.com
Editorial Address
Prodi Ilmu Tasawuf Fakultas Dakwah Institut Agama Islam latifah Mubarokiyah Pondok Pesantren Suryalaya Tasikmalaya
Location
Unknown,
Unknown
INDONESIA
Jurnal Istiqamah
ISSN : 28283929     EISSN : 28283414     DOI : -
Jurnal Istiqamah merupakan jurnal ilmiah berkala yang fokus pada kajian Ilmu Tasawuf. Secara umum konten yang dimuat dalam tiap terbitan setahun 2 kali, Januari – Juni dan Juli – Desember, menyajikan artikel-artikel dengan judul yang variatif dan progresif, sesuai dengan isu-isu perkembangan Ilmu Tasawuf terbaru. Secara khusus bahwa tema yang dimuat dalam setiap terbitan berisi aspek-aspek yaitu isu-isu terkait dengan ajaran, amaliah dan tokoh sufi. Atas dasar tersebut jurnal Istiqamah memiliki fokus kajian yang sangat jelas dalam pengembangan jurnal berkala sebagai salah satu kontribusi ilmiah Program Studi Ilmu Tasawuf di IAILM Suryalaya terhadap dunia tasawuf. Selain itu Jurnal Istiqamah juga menampilkan sesuatu yang beda dengan menonjolkan kajian tasawuf di setiap volume terbitan dengan mengacu kepada visi dan misi kampus IAILM Suryalaya.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 25 Documents
SHUFI DAN AKTIFITAS SOSIAL-POLITIK DI PULAU JAWA ajid thohir
ISTIQAMAH: Jurnal Ilmu Tasawuf Vol 1 No 1 (2020): ISTIQAMAH: Jurnal Ilmu Tasawuf
Publisher : Prodi Ilmu Tasawuf IAILM Suryalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Aktivitas para shufi dalam kehidupan sosial maupun kebudayaan telah diteliti para sarjana mengenai kasus dan fenomena sosial yang telah digerakkan oleh mereka. Gerakan-gerakan sosial dan politik di sebagian wilayah Islam telah banyak dilakukan oleh kelompok-kelompok sufi seperti Al-Murabithun 1056-1147 M di Maroko, Muwahhidun 1121-1269 M di Afrika Utara, Shafawiyah 1501-1151 M di Persia dan sebagainya. Di Pulau Jawa ada gerakan sosial politik shufi di Banten 1888, gerakan sosial politik di Jawa Tengah dan Jawa Timur 1888, serta gerakan sosial politik di Sidoarjo Surabaya 1904. Penelitian ini menggunakan pendekatan sejarah. Mengkaji berbagai fenomena tarekat dalam kehidupan sosial-politik di masyarakat, bisa dipahami dengan melihat suatu perbandingan dengan doktrin Islam (islamic) yang masuk ke dalam suasana masyarakat kemudian terjadi proses tawar- menawar antara ajaran dasarnya dengan conditiosine quenon masyarakat,sebutlah peristiwa seperti ini sebagai fenomena Islamicate yang akan melahirkan realitas sejarah baru bagi dunia Islam (Islamdom), sebagai sebuah realitas yang sebenarnya (meminjam istilah Hudgson, 1975:56-60). Proses dari “Islamicate” ke “Islamdom”, perlu dipahami pada studi ini yakni ketika tarekat berubah dari sistem “sosial-organik” ke sistem “religio-politik.” Suatu perubahan yang memang seharusnya dikehendaki oleh para penganut setianya; kapan ia mesti sebagai pusat lembaga moral dan akherat sentris dan kapan ia mesti sebagai gerakan sosialpolitik yang profan. Pada jaman kolonial, para shufi dengan gerakan tarekatnya melakukan pemberontakan, baik di Banten, di Jawa Tengah dan Jawa Timur, serta di Sidoarjo Surabaya. Sekalipun pemberontakan-pemberontakan tersebut kemudian telah ditumpas, tetapi dalam beberapa waktu pegawai-pegawai pemerintah merasa tidak aman dan takut kalau-kalau persekongkolan antara Haji dan Kiyai dengan tarekatnya akan mengadakan pembunuhan besar-besaran terhadap orang-orang kafir seperti yang telah direncanakan sebelumnya. Sejak saat itu akhirnya keberadaan tarekat selalu dicurigai dan dimusuhi oleh kolonial, dan keberadaannya terus ditekan. Sekalipun demikian, sampai saat ini kehidupan para shufi terus berlanjut dimanapun termasuk di kalangan masyarakat modern saat ini, karena merupakan kebutuhan spiritual masyarakat dan anak-anak manusia dalam mengembangkan diri, baik secara individu maupun secara kolektif (berjama’ah)dalam mengasah potensi spiritualnya.
PENGARUH RIYADHOH SHALAWAT BANI HASYIM TERHADAP PROBLEMATIKA KEHIDUPAN IKHWAN TAREKAT QODIRIYAH NAQSYABANDIYAH Asriadi Rauf; Nana Yusep; Putri Mursyida Syarifah Aini
ISTIQAMAH: Jurnal Ilmu Tasawuf Vol 1 No 1 (2020): ISTIQAMAH: Jurnal Ilmu Tasawuf
Publisher : Prodi Ilmu Tasawuf IAILM Suryalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1) Tata cara riyadhoh Shalawat Bani Hasyim Dosen Fakultas Dakwah IAILM Pondok Pesantren Suryalaya. 2) Pengaruh riyadhoh Shalawat Bani Hasyim terhadap Dosen Fakultas Dakwah IAILM Pondok Pesantren Suryalaya. Penelitian ini menggunakan metode fenomenologi. Sumber data berupa data primer dan sekunder. Adapun teknikpengumpulan data yakni dengan wawancara, observasi, telaah pustaka, analisis data dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) Riyadhoh Shalawat Bani Hasyim yang dilakukan sesuai dengan tuntunan Guru Mursyid atau yang ditugaskan (untuk memberi ijazah) dan berbeda indvidu juga berbeda tata cara yang dilakukan., baik dari jumlah bilangannya maupun waktu pembacaannya. 2) Riyadhoh Shalawat Bani Hasyim memiliki pengaruh yang signifikan terhadap penyelesaian berbagai problematika kehidupan kepada setiap masing-masing individu yang melaksanakannya.
IMPLEMENTASI ETIKA INTERAKSI SOSIAL DALAM NASKAH TANBIH DIKALANGAN REMAJA Abdul Hariz Naufal
ISTIQAMAH: Jurnal Ilmu Tasawuf Vol 1 No 1 (2020): ISTIQAMAH: Jurnal Ilmu Tasawuf
Publisher : Prodi Ilmu Tasawuf IAILM Suryalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tanbih adalah salah satu solusi dalam pembenahan etika dikalangan remaja. Sejauh mana santri Suryalaya dapat menunjukkan implementasi nilai-nilai etika interaksi sosial dalam naskah tanbih. Tujuannya untuk memberikan gambaran bahwa tanbih efektif untuk diadopsi dalam pembenahan etika untuk berbagai elemen masyarakat, khususnya remaja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui etika atau adab interaksi sosial dalam naskah tanbih dan Untuk mengetahui implementasi Interaksi Sosial dalam naskah Tanbih. Metode yang digunakan dalam penelitian inimenggunakan metode fenomenologi yakni mengamati atau menganalisis objek secara detail, untuk nantinya dikaji lebih lanjut lagi. Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, karena data hasil penelitian lebih berkenaan dengan interpretasi terhadap data yang ditemukan di lapangan yang berkaitan dengan peran penting Tanbih dalam kehidupan sehari-hari. Berdasarkan hasil penelitian bahwa Implementasi Etika Interaksi Sosial dalam Naskah Tanbih di Kalangan Remaja menggunakan 4 konsep yang terdiri dari: (1) Konsep Etika (2)Konsep Interaksi Sosial (3) Konsep Tanbih TQN Suryalaya (4) Konsep Pergaulan Remaja. Sehingga dapat disimpulkan bahwa konsep Tanbih TQN Suryalaya dapat diimplementasikan di kalangan Remaja.
DZIKIR JAHAR SEBAGAI PSIKOTERAPI Rojaya R; Aceng Wandi Wahyudin
ISTIQAMAH: Jurnal Ilmu Tasawuf Vol 1 No 1 (2020): ISTIQAMAH: Jurnal Ilmu Tasawuf
Publisher : Prodi Ilmu Tasawuf IAILM Suryalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Artikel ini membahas tentang dzikir jahar sebagai psikoterapi. Dzikir Jahar kalimat tauhid la ilaha illa Allah merupakan dzikir yang paling utama dan ditalkinkan di Tarekat Qodiriyyah wan Naqsyabandiyah (TQN) Pondok Pesantren Suryalaya. Dzikir jahar tersebut diamalkan oleh jutaan ikhwan di 14 provinsi di Indonesia, tersebar di 114 kabupaten/ kota1, bahkan terus menyebar hingga ke Malaysia, Singapura, Thailand, Saudi Arabia, dan negara-negara lainnya. Dzikir jahar mempunyai sandaran referensi yang kuat, baik dalam ontologi maupun aksiologinya. Penelitian ini menggunakan studi dokumentasi atau studi pustaka. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa dzikir Jahar merupakan psikoterapi, karena memiliki fungsi-fungsi psikoterapi, yaitu: fungsi pemahaman, kontrol, prediktif, pengembangan, edukatif, preventif, kuratif, pensucian dan konstruktif. Di samping itu, dzikir jahar juga memberikan terapi terhadap obyek psikoterapi, yaitu: mental/ pikiran, spiritual, moral/akhlak dan fisik.
KONDISI SOSIAL DAN SPIRITUAL ANAK BINA INABAH XV PASCA REHABILITASI Bin Hasan, Mohamed Nur Azzam; Samsudin, Dudin
ISTIQAMAH: Jurnal Ilmu Tasawuf Vol 1 No 1 (2020): ISTIQAMAH: Jurnal Ilmu Tasawuf
Publisher : Prodi Ilmu Tasawuf IAILM Suryalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

permasalahan pokok yang harus diperhatukan dengan sungguh-sungguh terhadap alumni inabah xv pondok pesantren suryalaya adalah bagaimana mereka bisa hidup berdampingan dengan masyarakat. Umumnya sekembalinya kepada masyarakat ada beberapa hal yang tidk lepas dari perhatian diantaranya adalah diterima dan tidaknya alumni di masyarakat. Alumni Inabah XV Pondok Pesantren Suryalaya adalah korban yang telah selesai melakukan proses penyembuhan dalam kurun waktu yang telah ditentukan sesuai dengan standard khusus. Permasalahan yang akan diteliti adalah a. Bagaimana taubat yang dilakukan oleh alumni Inabah XV Pondok Pesantren Suryalaya ? b. Bagaimana perilaku kehidupan bermasyarakat alumni Inabah XV Pondok Pesantren Suryalaya c. Bagaimana pengaruh taubat terhadap perilaku kehidupan bermasyarakat pada alumni Inabah XV Pondok Pesantren Suryalaya ? Sampel dalam penelitian ini adalah alumni Inabah XV Pondok Pesantren Suryalaya dengan jumlah sebanyak 15 orang. Metodologi penelitian menggunakan penelitian lapangan yang bersifat kualitatif. Pendekatan kualitatif memusatkan perhatian pada prinsip-prinsip umum yang mendasari perwujudan satuan-satuan gejala yang ada dalam kehidupan sosial. Kajian teori yang digunakan adalah mengungkap pengertian taubah, inabah, pola pembinaan inabah, perilaku sosial kemasyarakatan dan kehidupan bermasyarakat. Penggalian informasi dilakukan dengan wawancara antara alumni dan pembina bina lanjut inabah. Pendalaman penelitian juga mengkaji beberapa dokumen berupa buku buku yang berhubungan erat dengan penelitian ini. Hasil penelitian ini adalah bagaimana perilaku alumni Inabah XV Pondok Pesantren Suryalaya dapat hidup bermasyarakat dengan baik, terus menerus melakukan perbikan diri sesuai dengan ajaran yang ditetapkan oleh Pesantren Suryalaya. Penelitian ini berkesimpulan bahwa peranan taubat sangat menentukan alumni inabah alumni Inabah XV Pondok Pesantren Suryalaya dalam kehidupan bermsyarakat. Perilaku alumni Inabah XV Pondok Pesantren Suryalayadalam rangka taubat dalam membentuk kesalehan individu dilakukan sesuai dengan aturan yang dittetapkan Pondok Pesantren Suryalaya. Dimulai dengan niat, riyadoh, khataman, manakoban, sholat, puasa, dll. Pengaruh taubat terhadap kehidupan bermasyarakat terlihat adanya perubahan perilaku dan motivasi alumni Inabah XV Pondok Pesantren Suryalaya untuk berubah dengan baik dan dapat diterima dengan baik pada masyarakat.
STUDI FENOMENOLOGI DAF AL-BALA` DALAM TAREKAT QADIRIYAH NAQSYABANDIYAH (TQN) PONDOK PESANTREN SURYALAYA TASIKMALAYA Cecep Syafa’at; Abdul Abas
ISTIQAMAH: Jurnal Ilmu Tasawuf Vol 1 No 2 (2020): ISTIQAMAH: Jurnal Ilmu Tasawuf
Publisher : Prodi Ilmu Tasawuf IAILM Suryalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini berfokus untuk mengetahui bagaimana daf al-bala dalam ajaran Islam, dan bagaimana fenomena daf al-bala di Pondok Pesantren Suryalaya Tasikmalaya. Adapun metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode fenomenologi. Tradisi daf al-bala terdapat dalam ajaran Islam dengan sedekah, doa, shalawat, istighfar dan shalat. Adapun fenomena daf al-bala di lingkungan TQN Suryalaya Tasikmalaya bentuknya seperti talqin, dzikir, khataman, manaqiban, shalawat bani hasyim, shalat rebo wekasan, shalat li daf’ al-bala, kifarat, dan potong hewan. Fenomena yang paling mencolok dari daf al-bala di sini adalah fenomena potong hewan, yaitu ayam, kambing, domba, dan sapi, yang ditujukan untuk tolak bala. Jenis tolak bala potong hewan termasuk sedekah, di mana sedekah memiliki kekuatan untuk menolak bala. Tolak bala dengan potong hewan dalam TQN bukan bentuk penggantian, seperti saat seseorang sakit lalu potong hewan dan hewan tsb yang menggantikan penyakitnya. Dapat dikatakan memotong hewan itu sendiri bukan tolak bala, namun tolak balanya adalah pada sedekahnya, karena daging hewan yang dipotong tsb akan dibagikan (disedekahkan) kepada orang lain.
SOSIALISASI TAREKAT QODIRIYAH NAQSYABANDIYAH (TQN) PONDOK PESANTREN SURYALAYA TERHADAP MASYARAKAT SEKITAR Muhamad Kodir
ISTIQAMAH: Jurnal Ilmu Tasawuf Vol 1 No 2 (2020): ISTIQAMAH: Jurnal Ilmu Tasawuf
Publisher : Prodi Ilmu Tasawuf IAILM Suryalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Di Desa Tanjungkerta, Kecamatan Pagerageung di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, tepatnya terdapat pesantren yang menjadi pusat penyelenggaraan Tarekat Qodiriyah Naqsyabandiyah (TQN), yaitu Pondok Pesantren Suryalaya. Seiring dengan perkembangan zaman, para pelaksana (ikhwan) TQN Pondok Pesantren Suryalaya ini semakin bertambah jumlahnya, tidak hanya di Desa Tanjungkerta, tetapi juga banyak pengikutnya pelaksana nya di berbagai daerah di Indonesia, bahkan telah menjangkau beberapa negara lain. Perkembangan ini menjadi menarik, jika dibandingkan dengan dua hal, pertama banyak tarekat yang berkembang tidak secepat perkembangan TQN Pondok Pesantren Suryalaya ini, bahkan beberapa aliran mengalami penurunan dari segi jumlah pengikutnya. Kedua, kondisi kehidupan manusia saat ini pada umumnya cenderung materialistis, sehingga banyak orang yang tidak memperhatikan kebohongan suatu agama. Namun demikian, penulis tertarik untuk mengkaji faktor-faktor apa saja yang menyebabkan berhasilnya sosialisasi oleh TQN Pondok Pesantren Suryalaya bagaimana dampak dari sosialisasi tersebut bagi masyarakat. Sosialisasi TQN Pondok Pesantren Suryalaya, sebagaimana sosialisasi pada umumnya, juga merupakan suatu proses untuk mempengaruhi generasi dewasa yang dilakukan kepada mereka yang belum siap menjalankan fungsi sosialnya. Dengan kata lain, sosialisasi adalah suatu proses di mana manusia dididik (dibimbing) agar menjadi dewasa dan bermakna dalam masyarakat tempat mereka berada. Dan tahapan proses biasanya meliputi institusionalisasi, sosialisasi, internalisasi dan kontrol. Dan dalam proses tersebut terdapat agen sosialisasi, metode dan media sosialisasi. Untuk mempelajarinya, penulis menggunakan metode penelitian kualitatif, dengan teknik pengumpulan data melalui observasi dan wawancara. Dalam penelitian ini penulis menemukan bahwa proses sosialisasi TQN Pondok Pesantren Suryalaya memiliki tahapantahapan sebagaimana kerangka pemikiran di atas yaitu kelembagaan, sosialisasi, internalisasi dan pengendalian. Agen sosialisasinya meliputi mursyid, wakil talqin, mubaligh, dosen, guru, ustadz / kyiai, orang tua dan teman-teman. Metode yang digunakan oleh agen sosialisasi meliputi ceramah, dialog, pendampingan, tutorial langsung, dan melalui tulisan. Media yang digunakan meliputi media cetak (buku dan buletin), media elektronik (radio), program keagamaan, dan pendidikan. Dari penelitian ini dapat ditarik kesimpulan bahwa faktor-faktor penyebab keberhasilan sosialisasi TQN Pondok Pesantren Suryalaya adalah: 1) adanya agen sosialisasi, 2) adanya jaminan orisinalitas dalam berlakunya TQN. Pondok Pesantren Suryalaya, 3) keberadaan TQN Pondok Pesantren Suryalaya sesuai dengan al-Quran, Sunnah, dan ijma ulama, 4) keberadaan masjid, sekolah, dan pesantren (pondok pesantren), 5) digunakannya a berbagai metode dan media, 6) adanya buku pedoman, dan 7) adanya pengendalian. Dan sosialisasi ini berdampak positif bagi kehidupan masyarakat antara lain kehidupan sosial, ekonomi, pendidikan, agama dan politik.
ANALISIS MANFAAT DZIKIR TAREKAT QODIRIYAH NAQSYABANDIYAH PONDOK PESANTREN SURYALAYA TERHADAP KESTABILAN EMOSI MASYARAKAT DI ERA PANDEMI COVID-19 Aceng Wandi Wahyudin; Sri Rahmi Rahayu; Akhmad Robittul Hilmi
ISTIQAMAH: Jurnal Ilmu Tasawuf Vol 1 No 2 (2020): ISTIQAMAH: Jurnal Ilmu Tasawuf
Publisher : Prodi Ilmu Tasawuf IAILM Suryalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini berfokus pada bagaimana manfaat dzikir TQN tinjauan psikologi dan tasawuf dan bagaimana bentuk kestabilan emosi masyarakat Godebag di era pandemi covid-19. Karena sebagaimana penulis ketahui, bahwa covid-19 ini memberikan dampak drastis bagi kehidupan masyrakat khususnya di bidang ekonomi. Maka penelitian ini berfokus kepada masyarakat yang mempunyai profesi sebagai pedagang. Hal tersebut diyakini penulis, bahwa dengan adanya pandemi covid-19 para pedagang mengalami kerugian cukup besar karena kurangnya pembeli. Sehingga hal tersebut setidaknya membuat emosi masyarakat kurang stabil. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan semua jawaban dari permasalahan dan menemukan adanya korelasi antara dzikir dengan kestabilan emosi yang ditinjau dari psikologi dan tasawuf, juga untuk mengetahui manfaat dzikir TQN terhadap kestabilan emosi masyarakat Godebag di era pandemi covid-19 ini. Adapun metode penelitian yang dipakai adalah melalui pendekatan kualitatif berdasarkan fenomenologi, yaitu mencari data yang ada di masyarakat secara lebih mendalam melalui observasi dan wawancara terhadap pengalaman yang responden alami tanpa di tambah ataupun dikurangi oleh penulis. Hasil dari penelitian ini yaitu adanya korelasi antara dzikir dengan kestabilan emosi, sebagaimana dalam tinjauan psikologi dan tasawuf bahwa dzikir dapat membuat pengamalnya menjadi tenang. Kemudian, seluruh responden yang ada di kampung Godebag Rw 02, mengalami kestabilan emosi dengan dzikir Tarekat Qadiriyah Naqsyabandiyah Pondok Pesantren Suryalaya di era panemi covid-19.
KARAKTERISTIK TAFSIR SUFI Alba, Cecep
ISTIQAMAH: Jurnal Ilmu Tasawuf Vol 1 No 2 (2020): ISTIQAMAH: Jurnal Ilmu Tasawuf
Publisher : Prodi Ilmu Tasawuf IAILM Suryalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tafsir Sufi berbeda dangan tafsir-tafsir corak lainnya, bukan hanya dalam metodoologi penafsirannya tetapi juga dalam rujukan penafsirannya. Ibnu Arabi berpandangan bahwa setiap ayat Al-Qur’an mempunyai makna lahir dan makna batin. Interpretasi terhadap lahir ayat menghasilkan aspek syariah, sementara penafsiran terhadap batin ayat melahirkan aspek tasawuf dalam Islam. Penelitian ini menggunakan metode historis analitis dengan mengandalkan referensi kepustakaan (library research) dalam bidang pemikiran tafsir Al-Qur’an, khususnya dalam bidang tafsir yang bercorak tasawuf. Tafsir sufi dapat dikatakan menjadi pelengkap terhadap tafsir-tafsir yang ada. Karena tafsir sufi menjelaskan makna lahir dan batin, syariat dan tarekah. Pemaduan lahir dan batin secara integral dapat mengantarkan pada kesempurnaan.
MODEL KURIKULUM LOKAL TASAWUF DI INSTITUT AGAMA ISLAM LATIFAH MUBAROKIYAH (IAILM) PONDOK PESANTREN SURYALAYA TASIKMALAYA Moh Yusup Saepuloh Jamal; Rojaya Rojaya
ISTIQAMAH: Jurnal Ilmu Tasawuf Vol 1 No 2 (2020): ISTIQAMAH: Jurnal Ilmu Tasawuf
Publisher : Prodi Ilmu Tasawuf IAILM Suryalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perguruan tinggi memiliki peran yang sangat strategis dalam rangka pembangunan nasional, terutama dalam upaya pengembangan sumber daya manusia pada masa yang akan datang. Kualitas sumber daya manusia itu tentunya dicapai berkat adanya peningkatan kualitas lulusan perguruan tinggi itu sendiri. Untuk meningkatkan kualitas lulusan perguruan tinggi, diperlukan peningkatan sistem pendidikan, yang intinya terletak pada kurikulum yang dikembangkann dan dilaksanakan pada lembaga pendidikan tinggi tersebut. Kurikulum dapat dianggap sebagai suatu alat yang penting dalam upaya mencapai tujuan pendidikan tinggi, sedangkan ketercapaian tujuan tersebut merupakan bagian yang integral dalam upaya pencapaian tujuan pendidikan nasional. Institut Agama Islam Latifah Mubarokiyah dalam rangka penanaman dan penyebaran ajaran dan amalan ilmu tasawuf mengajarkan mata kuliah kurikulum lokal tasawuf di setiap prodinya, minimal 2 semester. Tulisan ini mendeskripsikan model kurikulum lokal tasawuf di Kampus IAILM Pondok Pesantren Suryalaya dan efeknya terhadap etos ibadah dan etos belajar mahasiswa. Hasil penelitian menunjukkan efek positif dari kurikulum lokal tasawuf di Kampus IAILM Pondok Pesantren Suryalaya terhadap etos ibadah dan etos belajar mahasiswa. Hal ini memperkuat tesis Syekh Ibnu ‘Athaillah, salah seorang sufi populer yang dikenal luas dengan karyanya, Al-Hikam. Beliau mengungkapkan satu tesis, bahwa berdzikir mendatangkan fungsi inti naarun (api yang membakar), artinya melenyapkan sifat-sifat negatif-destruktif (al-akhlaq almadzmumah) yang terdapat di dalam diri seseorang dan nuurun (cahaya), artinya menghiasi seseorang dengan sifat-sifat positif-konstruktif (al-akhlaq al-mahmudah).

Page 1 of 3 | Total Record : 25