Kebisingan merupakan masalah yang menyertai perkembangan pembangunan kota, sebagai akibat meningkatnya jumlah penduduk dan aktivitas penduduk di perkotaan. Gedung Gereja Santo Yusuf Bintaran sebagai salah satu bangunan Cagar Budaya yang berfungsi untuk kegiatan Beribadah, berlokasi di Bintaran Yogyakarta yang merupakan kawasan yang sangat pesat perkembangannya, baik pertumbuhan permukiman penduduk maupun arus lalu lintasnya, sehingga memiliki tingkat kebisingan lingkungan yang cukup tinggi. Pengendalian kebisingan dilakukan terhadap kebisingan ekterior seluruh bangunan. Penelitian ini berfokus pada kebisingan eksterior bagunan cagar budaya gereja santo yusuf bintaran kota Yogyakarta. Penanganan pereduksi tingkat kebisingan sebagai alternatif adalah melakukan simulasi dengan bertahap. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui nilai efektifitas tingkat kebisingan apakah sesuai dengan nilai standar nasional Indonesia. Pada penelitian ini menggunakan metode kuantatif yang bersifat numerik dan diakhiri dengan simulasi. Hasil menunjukan penerapan beberapa strategi penanganan kebisingan memberikan penurunan tingkat kebisingan dalam ruangan. Penaganan paling efektif adalah pada penggunaan barrier dan penggunaan material akustik dalam ruang.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2023