Jurnal Kewarganegaraan
Vol 7 No 1 (2023): Juni 2023

Analisis Kepemimpinan Pangeran Diponegoro pada Perang Jawa Dalam Menegakkan Kedaulatan Kesultanan Yogyakarta (Ditinjau Dari Teori Seni Perang Sun-Tzu)

Cahyo Wibowo (Universitas Pertahanan Republik Indonesia)
Aris Sudiarso (Universitas Pertahanan Republik Indonesia)
Kasih Prihantoro (Universitas Pertahanan Republik Indonesia)



Article Info

Publish Date
28 Jul 2023

Abstract

Abstrak Pangeran Diponegoro adalah salah seorang Pahlawan Nasional Indonesia yang berasal dari Kesultanan Yogyakarta. Berbagai informasi yang tersebar dalam catatan sejarah menyebutkan bahwa Diponegoro merupakan seorang pengeran dari Kerajaan Mataram yang memegang teguh ajaran Islam dan sangat dekat dengan rakyat jelata. Sebagai seorang panglima perang, sepak terjangnya yang sangat berani dalam menegakkan kedaulatan Kerajaan Matram telah dikenal dan disegani oleh pemerintah Kolonial Belanda. Artikel ini disusun menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi pustaka untuk menjelaskan perjuangan Pangeran Diponegoro dikaitkan dengan teori seni perang Sun-Tzu. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan pelajaran berharga bagi generasi muda Indonesia dalam membangun semangat nasionalisme dan jiwa patriotisme yang dapat diambil dari sejarah perjuangan Pangeran Diponegoro. Dari proses analisis dan pembahasan didapatkan fakta bahwa Pangeran Diponegoro dengan keberaniannya mampu memimpin pasukan yang terdiri atas berbagai elemen masyarakat berjuang melawan penjajah Kolonial Belanda sehingga berhasil mengacaukan pertahanan lawan dan menelan banyak korban jiwa di pihak musuh. Meskipun perjuangan Pangeran Diponegoro pada akhirnya dapat dihentikan oleh Kolonial Belanda, namun semangat mempertahankan kedaulatan negara di kalangan masyarakat Jawa semakin menggelora. Kesimpulannya adalah bahwa semangat nasionalisme dan jiwa kepemimpinan yang dapat digali dari sejarah perjuangan Pangeran Diponegoro sangat layak dijadikan sebagai suri tauladan dan menjadi modal berharga bagi generasi muda Indonesia dalam upaya mempertahankan kedaulatan negara. Kata Kunci: Pangeran Diponegoro, Kepemimpinan, Sun-Tzu, Kedaulatan. Abstract Prince Diponegoro is an Indonesian National Hero who comes from the Yogyakarta Sultanate. Various information scattered in historical records states that Diponegoro was a prince from the Mataram Kingdom who adhered to Islamic teachings and was very close to the common people. As a warlord, his brave actions against the losses of the Matram Kingdom were known and respected by the Dutch colonial government. This article was compiled using a qualitative method with a literature study approach to explain the struggle of Prince Diponegoro in relation to Sun-Tzu's theory of the arts of war. This study aims to find valuable lessons for Indonesia's younger generation in building a spirit of nationalism and a spirit of patriotism that can be drawn from the history of the struggle of Prince Diponegoro. From the analysis and discussion process, it was found that Prince Diponegoro with his courage was able to lead troops consisting of various elements of society fighting against the Dutch Colonial invaders by successfully firing at the opponent's defenses and causing many casualties on the enemy side. Even though Prince Diponegoro's struggle was ultimately stopped by the Dutch Colonial, the spirit of defending state sovereignty among the Javanese people was increasingly surging. The conclusion is that the spirit of nationalism and patriotism that can be extracted from the history of Prince Diponegoro's struggle deserve to be used as role models and become a valuable capital for Indonesia's younger generation in efforts to defend national sovereignty. Keywords: Prince Diponegoro, Leadership, Sun Tzu, Sovereignty.

Copyrights © 2023






Journal Info

Abbrev

pkn

Publisher

Subject

Education Social Sciences Other

Description

Jurnal Kewarganegaraan is published 2 times in 1 year in June and December. The scope of the article includes: 1. Pancasila Education 2. Citizenship Education 3. Social Sciences 4. Politic 5. ...