Daya dukung tiang pancang dapat diperoleh dari pendekatan statis dan dinamis. Perhitungan daya dukung tiang pancang secara statis yaitu dengan melakukan pendekatan melalui sifat-sifat teknis tanah. Sedangkan, cara dinamis yaitu dengan menganalisis kapasitas ultimit dengan data yang diperoleh dari data pemancangan tiang. Penelitian dilakukan untuk mendapatkan rasio daya dukung berdasarkan pendekatan dinamis yaitu dengan menggunakan data kalendering. Daya dukung berdasarkan data kalendering dihitung dengan menggunakan 5 metode, yaitu Hilley, ENR, Danish, Navy-Mc.Key, dan Janbu. Hasil perhitungan tersebut, kemudian dilakukan perbandingan rasio terhadap daya dukung test PDA. Penelitian dilakukan pada dua lokasi yang berbeda yaitu di proyek pembangunan tol Gempol-Pasuruan dan Jembatan Widuri Bondowoso. Hasil perhitungan daya dukung untuk Q ultimate pada lokasi tol Gempol-Pasuruan, metode Danish yang mendekati hasil test PDA dengan rasio 1,1132 (P1-2) 0,8911 (P3-5), untuk Qijin pada lokasi tol Gempol-Pasuruan, metode Danish yang mendekati hasil test PDA dengan rasio 0,7421 (P1-2), 0,5940 (P3-5). Hasil perhitungan daya dukung untuk Q ultimate pada lokasi Jembatan Widuri Bondowoso, metode ENR yang mendekati hasil test PDA dengan rasio 1,7260 (P1-19), 1,2553 (P2-17), untuk Qijin pada lokasi Jembatan Widuri Bondowoso, metode Hilley yang mendekati hasil test PDA dengan rasio 1,0489 (P1-19), 0,7625 (P2-17).
Copyrights © 2022