Depresi postpartum terjadi pada 10 - 28% ibu selama nifas. Memiliki riwayat depresi berat dan gangguan bipolar, ibu yang melahirkan berisiko lebih tinggi mengalami depresi pascapersalinan. Tujuan dari artikel ini adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi prevalensi depresi postpartum di negara berkembang. Metode yang digunakan adalah scoping review dengan mencari 4 database (ScienceDirect, PubMed, EBSCO dan Scopus) dengan kata kunci “Depresi pasca persalinan” DAN “Negara Berkembang”. Artikel yang digunakan pada tahun aplikasi 2021-2023. Saat mencari artikel, digunakan metode PRISMA (Preferred Reporting Items for Literature Review and Meta-analysis), yang dimulai dengan mengumpulkan artikel sesuai kata kunci dari database yang berbeda. Judul duplikat kemudian diperiksa dan judul yang sama dihapus dari proses pencarian artikel. Pencarian dilanjutkan dengan menghapus artikel yang judulnya tidak berhubungan dengan topik yang dievaluasi. Pemilihan artikel terpilih menghasilkan 11 artikel. Setelah dilakukan scoping review, diketahui bahwa faktor yang berkontribusi terhadap kejadian depresi postpartum di negara berkembang adalah: paritas, kehamilan tidak terencana, status ekonomi, dukungan sosial, dan kekerasan dalam rumah tangga. Status ekonomi dan dukungan sosial merupakan faktor terkuat yang terkait dengan depresi pascapersalinan.
Copyrights © 2023