<![CDATA[Lunturnya karakter konservasi cagar budaya Indonesia dikarenakan kurangnya perhatian terhadap lingkungan sosial budaya untuk dikaji secara saintifik. Selain itu, berbagai macam kearifan lokal masih minim diintegrasikan ke dalam suatu pembelajaran IPA sebagai media pembelajaran maupun sumber belajar untuk mengembangkan karakter konservasi cagar budaya. Salah satu kearifan lokal Indonesia yang terkenal memiliki ciri khas, ritual, dan tujuan penggunaan adalah keris Madura. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengembangkan karakter konservasi cagar budaya melalui studi etnosains keris Madura dalam pembelajaran IPA. Metode penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan pengambilan data melalui observasi langsung, kuesioner, dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) keris Madura dapat dikaji secara saintifik dalam etnosains menggunakan pendekatan STEAM; (2) terdapat keterhubungan hasil studi etnosains keris Madura dengan konsep materi IPA tertentu; (3) perlunya kebutuhan akan keterampilan pendidik dalam merancang program pembelajaran dengan memanfaatkan kearifan lokal daerah masing-masing; (4) penekanan karakter konservasi cagar budaya tidak hanya pada konten dan konteks sesuai indikator, tetapi juga proses pengembangannya; (5) adanya peran kontribusi pengembangan karakter konservasi cagar budaya dari hasil studi etnosains keris Madura dalam mencapai SDGs. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pengembangan karakter konservasi cagar budaya perlu dilakukan dengan menitikberatkan pada pengintegrasian positif kearifan lokal ke dalam pembelajaran IPA melalui kajian etnosains. Implikasi hasil studi menandakan keberlanjutan warisan sosial dan budaya tergantung pada pengembangan karakter konservasi cagar budaya masyarakat. Studi ini merekomendasikan integrasi dan promosi konservasi cagar budaya ke dalam pembangunan keberlanjutan sebagai cara mencapai keberlanjutan ekonomi dan sosial.]]>
Copyrights © 2023
