Perkebunan kopi rakyat dengan pola agroforerstry adalah mengintegrasikan tanaman perkebunan dengan tanaman kehutanan, tanaman buah-buahan, tanaman pangan, dan peternakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana persepsi masyarakat petani terhadap budidaya tanaman kopi, agar rencana pengembangan perkebunan kopi dengan pola perkebunan kopi rakyat dalam pola agroforerstry dapat dilakukan. Penelitian dilakukan di Kabupaten Tambrauw dan Kabupaten Pegunungan Arfak pada Distrik Senopi, Distrik Membey, Distrik Anggigida dan Distrik Anggi. Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer dikumpulkan melalui wawancara responden sebanyak 22 responden petani, yang dipilih melalui metode purposive sampling. Disamping itu dilakukan FGD (Focus Group Discussion) bersama penyuluh, Dinas Pertanian, dan NGO (Non-Governmental Organization). Data sekunder diperoleh melalui studi literatur dan instansi lainnya yang terkait dengan penelitian ini. Metode analisis data dalam penelitian ini menggunakan presepsi skala likert. Persepsi petani terhadap budi daya kopi dibedakan atas dua kategori yaitu persepsi secara ekonomi dan persepsi secara teknis. Hasil Analisa Persepsi petani di Distrik Senopi, baik persepsi secara ekonomis maupun persepsi secara teknis, termasuk dalam kategori sangat baik yaitu 81 persen (respon sangat positif). Persepsi petani di Distrik Membey, masuk dalam kategori baik (76 persen), kecuali faktor umur (sangat baik), responnya termasuk positif. Persepsi petani di Distrik Anggi Gida masuk dalam kategori baik (74 persen) dan persepsi petani di Distrik Anggi-Bamaha adalah baik (72 persen).
Copyrights © 2022