Penelitian ini mengkaji program pembinaan narapidana di Lapas Kelas IIB Tebing Tinggi dengan pendekatan kualitatif. Hasil wawancara dengan narapidana dan data sekunder dari sumber kepustakaan digunakan untuk mengidentifikasi bentuk pembinaan yang dilakukan. Meskipun program pembinaan mencakup pengembangan keterampilan, agama, olahraga, dan wawasan kebangsaan, efektivitasnya dipertanyakan karena kendala over kapasitas dan kurangnya tenaga pembimbing. Kolaborasi antara Lapas, instansi terkait, dan narapidana menjadi kunci dalam meningkatkan efektivitas pembinaan. Langkah konkret diperlukan untuk mengatasi hambatan tersebut agar tujuan rehabilitasi narapidana dan pengurangan residivis dapat tercapai secara lebih efektif di Lapas Kelas IIB Tebing Tinggi dan lembaga pemasyarakatan lainnya.
Copyrights © 2023