Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

PELAKSANAAN LITMAS PEMBINAAN AWAL NARAPIDANA DALAM RANGKA MENDUKUNG KEBIJAKAN REVITALISASI PENYELENGGAAN PEMASYARAKTAN Bayu Tri Wahyudi; Ali Muhammad; Umar Anwar; Budi Priyatmono
JUSTITIA : Jurnal Ilmu Hukum dan Humaniora Vol 9, No 4 (2022): JUSTITIA : Jurnal Ilmu Hukum dan Humaniora
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (186.883 KB) | DOI: 10.31604/justitia.v9i4.1772-1783

Abstract

Pembinaan narapidana diberikan untuk dapat meningkatkan kemampuan dari setiap narapidana, sehingga ketika narapidana telah selesai menjalani masa pidana kemudian dapat bergabung kembali dengan masyarakat, untuk itulah pembinaan diberikan mulai dari narapidana mendapatkan putusan pengadilan, revitalisasi penyelenggaraan pemasyarakatan ditukan untuk dapat mengoptimalkan kinerja pemasyarakatan untuk mencapai tujuan dari pemasyarakatan yakni membuat narapidana Kembali pada masyarakat. Penelitian ini ditujuan untuk dapat menjawab pertanyaan mengenai seperti apa proses pembuatan litmas pembinaan awal yang ada di Bapas Kelas II Bogor? dan apa saja kendala yang dihadapi oleh pembimbing kemasyarakatan dalam membuat litmas pembinaan awal. Metode penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dengan mengumpulan data primer berupa wawancara dan observasi lapangan, maupun penelitian. Dari penelitian ini didapatkan bahwa proses pelaksanaan litmas pembinaan awal pada Bapas Kelas II Bogor sudah baik namun masih terdapat beberapa hal yang harus di perbaiki untuk meningkatkan kualisas pelayanan publik yang maksimal.
PERAN PEMBIMBING KEMASYARAKATAN DALAM PROGRAM BIMBINGAN KEMANDIRIAN KLIEN ASIMILASI RUMAH DI BAPAS KELAS I JAKARTA TIMUR-UTARA Bayu Anggoro Krisnapati; Ali Muhammad; Umar Anwar; Budi Priyatmono
JUSTITIA : Jurnal Ilmu Hukum dan Humaniora Vol 9, No 4 (2022): JUSTITIA : Jurnal Ilmu Hukum dan Humaniora
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (177.471 KB) | DOI: 10.31604/justitia.v9i4.1918-1928

Abstract

Dampak Covid-19  terlihat dari tingkat kriminalitas di Indonesia yang semakin tinggi dan membuat lembaga pemasyarakatan menjadi klaster baru resiko penyebaran virus. Untuk itu, pemerintah menerapkan pemberian kebijakan Asimilasi Rumah, salah satunya di Bapas Kelas I Jakarta Timur Utara. Salah satu bimbingan dari Pembimbing Kemasyarakatan (PK) yang diberikan adalah program kemandirian. Penelitian ini memiliki tujuan yaitu untuk mengetahui peran pembimbing kemasyarakatan dan kendala yang dihadapi dalam program bimbingan kemandirian klien Asimilasi Rumah di Bapas Kelas I Jakarta Timur Utara. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan kasus sosial yang mengangkat kasus peran PK dalam program kemandirian di Bapas. Hasil penelitian ditunjukan bahwa program kemandirian berkaitan dengan bimbingan dari PK, pemberian pelatihan dengan kerja sama warga sekitar dan bimbingan baik secara daring dan pelatihan dilakukan rutin di Bapas oleh PK. Dalam pelaksanaannya terdapat beberapa kendala berupa kurangnya pemaksimalan akses internet dan fasilitas teknologi yang tidak mendukung kegiatan sehingga perlu ditingkatkan.
LEGAL POLITICS IN THE GOVERNANCE OF PROVIDES AND ROUTES IN INDONESIA Budi Priyatmono
卷 1 编号 2 (2018): Journal of Correctional Issues (JCI)
Publisher : Polteknik Ilmu Pemasyarakatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52472/jci.v1i3.18

Abstract

The management policy of Prison is still experiencing obstacles from various problems that have arisen at the end. Frequent occurrences of vulnerability, chaos and escape are part of the governance of poor prisons. This study uses descriptive normative research. There are two main issues raised are: 1. How is the legal politics in the management of correctional institutions in Indonesia? and 2. How is the management of correctional institutions in supporting the improvement of correctional performance in Indonesia? so that there are still many problems that result from errors in correctional governance. To improve the performance of prisons requires adequate facilities and infrastructure and professional officers in carrying out their duties and functions. So the conclusion is that management needs to be done that can improve prisons that have experienced cracks and their management requires involvement of various elements including facilities and infrastructure and resources adequate human.
STRATEGI PQ4R DAN SQ3R DALAM PENINGKATAN EFEKTIVITAS BELAJAR BAGI ANAK YANG BERKONFLIK DENGAN HUKUM DI LPKA Graciella Devi Maharani; Budi Priyatmono; Dwika Aldo Gustamajaya
Jurnal Hukum Positum Vol. 6 No. 1 (2021): Jurnal Hukum Positum
Publisher : Prodi Magister Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Singaperbangsa Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35706/positum.v6i1.5325

Abstract

ABSTRAK Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan pasal 5 huruf c mengatur bahwa narapidana termasuk Anak Pidana berhak mendapat pendidikan dan pengajaran.  Dan pada Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak (SPPA) pasal 85 ayat 2 mengatur bahwa anak berhak memperoleh hak-hak salah satunya pendidikan.  Sehingga Pemerintah dalam menyelenggarakan pendidikan juga bertanggungjawab atas upaya realisasi secara sempurna untuk menunjang keberhasilan ABH di masa yang akan datang. Maka dari  itu perlu strategi yang dalam konteks pendidikan, strategi dikaitan dengan pendekatan dalam pengolahan cara mempelajari materi pada lingkungan pembelajaran. Strategi penting karena membantu mereka memahami dan memecahkan masalah dengan cara yang sesuai dengan situasi yang dihadapi. Strategi dapat meningkatkan pembelajaran dan membuatnya lebih cepat. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan diperinci menggunakan analisis deskriptif. Sehingga dapat diketahui strategi yang tepat beserta implementasinya dalam pemenuhan hak pendidikan bagi ABH. Penelitian ini ditujukan bagi penyelenggara pendidikan agar dalam implementasi kebijakan pemenuhan bagi ABH dapat memperhatikan strategi-strategi khusus yang dapat memaksimalkan pemenuhan hak pendidikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi yang digunakan adalah sistem SQ3R dan P4QR dengan melibatkan tenaga pendidik terkait dan ABH. Sehingga dalam implementasinya, ABH memiliki kualitas pendidikan yang baik karena pemenuhan hak pendidikan didapatkan secara efektif dan tanggung jawab Pemerintah dalam penyelenggaraannya dapat terealisasi secara sempurna. Kata kunci: Strategi, Pendidikan, Anak yang Berkonflik dengan Hukum ABTRACT Law of the Republic of Indonesia Number 12 of 1995 concerning Corrections, article 5 letter c, stipulates that prisoners, including Young Offenders, have the right to education and teaching. And in Law Number 11 of 2012 concerning the Criminal Justice System for Children (SPPA) paragraph 85 article 2 stipulates that children have the right to obtain rights, one of which is education. Thus, the Government in carrying out education is also responsible for efforts to achieve a perfect realization to support the success of Young Offenders in the future. Therefore it is necessary to have a strategy in the context of education, the strategy is associated with an approach in the processing of how to study material in the learning environment. Strategy is important because it helps them understand and solve problems in a way that suits the situation at hand. Strategy can enhance learning and make it faster. This research uses qualitative methods and is detailed using descriptive analysis. So that it can be seen the right strategy and its implementation in fulfilling the right to education for Young Offenders. This research is aimed at education providers so that the implementation of compliance policies for Young Offenders can pay attention to specific strategies that can maximize the fulfillment of the right to education. The results showed that the strategy used was the SQ3R and P4QR systems by involving related educators and Young Offenders. So that in its implementation, Young Offenders has a good quality of education because the fulfillment of the right to education is obtained effectively and the responsibility of the Government in its implementation can be realized perfectly. Keywords: Strategies, Education, Young Offenders 
Program Pembinaan Terpadu Narapidana di Lapas Kelas IIB Tebing Tinggi Tigor Joshua Samuel Tambunan; Imaduddin Hamzah; Budi Priyatmono
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 3 No. 4 (2023): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v3i4.3650

Abstract

Penelitian ini mengkaji program pembinaan narapidana di Lapas Kelas IIB Tebing Tinggi dengan pendekatan kualitatif. Hasil wawancara dengan narapidana dan data sekunder dari sumber kepustakaan digunakan untuk mengidentifikasi bentuk pembinaan yang dilakukan. Meskipun program pembinaan mencakup pengembangan keterampilan, agama, olahraga, dan wawasan kebangsaan, efektivitasnya dipertanyakan karena kendala over kapasitas dan kurangnya tenaga pembimbing. Kolaborasi antara Lapas, instansi terkait, dan narapidana menjadi kunci dalam meningkatkan efektivitas pembinaan. Langkah konkret diperlukan untuk mengatasi hambatan tersebut agar tujuan rehabilitasi narapidana dan pengurangan residivis dapat tercapai secara lebih efektif di Lapas Kelas IIB Tebing Tinggi dan lembaga pemasyarakatan lainnya.
Strategi Pembimbing Kemasyarakatan Mengatasi Kendala Dalam Pelaksanaan Pembimbingan Di Balai Pemasyarakatan Kelas I Jakarta Timur-Utara Erwinsyah Sungkar; Budi Priyatmono
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 3 No. 5 (2023): Innovative: Journal of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam pemberian bimbingan kepada klien pemasyarakatan, peneliti memfokuskan pada peran dari Pembimbing Kemasyarakatan dengan beberapa strateginya untuk mengatasi kendala tersebut. Tujuan dari adanya penelitian ini untuk mengetahui strategi apa yang dilakukan Pembimbing Kemasyarakatan dalam mengatasi kendala pemberian bimbingan.Metode penelitian kualitatif sesuai dengan pandangan yang dikemukakan oleh John W. Creswell yang berfokus pada pemahaman dan eksplorasi suatu gejala atau fenomena. Terkait pada wilayah pada Balai Pemasyarakatan Kelas yang terbilang cukup luas dan klien yang sudah bekerja. Dengan memberikan kesempatan kepada klien untuk menjelaskan kesulitan mereka, pembimbing dapat mengidentifikasi hambatan yang mungkin menghambat klien dalam menghadiri sesi pembimbingan.
Peran Dukungan Motivasi Dari Keluarga Terhadap Partisipasi Narapidana Dalam Pembinaan Kemandirian Di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Muara Enim Hermansyah Hermansyah; Imaduddin Hamzah; Budi Priyatmono
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 3 No. 5 (2023): Innovative: Journal of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Narapidana memiliki hak yang harus dipenuhi oleh negara, salah satunya ialah hak untuk mendapatkan kunjungan dari keluarganya. selain hak, narapidana juga harus melakukan kewajibannya yaitu mengikuti pembinaan kemandirian secara aktif. Motivasi dalam pembinaan dapat muncul apabila kebutuhan dari narapidana tersebut telah terpenuhi. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana partisipasi narapidana yang sering mendapatkan kunjungan dari keluarga dalam pelaksanaan program pembinaan kemandirian. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus. teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan data model interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi terbesar narapidana dalam pelaksanaan pembinaan kemandirian ialah dukungan dari keluarga yang mana hal tersebut didapatkan dengan cara berkomunikasi dengan keluarga, baik itu bertemu secara langsung maupun tidak. Pembinaan kemandirian di Lapas Kelas IIB Muara Enim dalam pelaksanaannya telah bekerja sama dengan berbagai mitra untuk membantu kegiatan pembinaan kemandirian tersebut. Kendala yang ditemukan dalam pelaksanaan pembinaan kemandirian terdiri dari kendala internal maupun kendala eksternal.
Analisis Kondisi Psikologis Anak Broken Home Dalam Proses Reintegrasi Pada Balai Pemasyarakatan Kelas I Jakarta Pusat Helgi Dini Hergiman Putri; Budi Priyatmono
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 3 No. 5 (2023): Innovative: Journal of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Proses reintegrasi bagi anak melibatkan upaya untuk membawa anak kembali kepada masyarakat atau keluarga setelah mereka mengalami proses hukum yang mempengaruhi psikologis anak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi psikologis anak broken home dalam proses reintegrasi serta untuk mengetahui kendala dan hambatan dalam proses reintegrasi. Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan metode penelitian kualitatif bersifat deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara, observasi, dan dokumentasi. Informan dalam penelitian ini adalah Pembimbing Kemasyarakatan. Pengambilan subyek penelitian menggunakan teknik studi kasus. Alur teknis analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah model interaktif yaitu pengumpulan data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa anak berlatar belakang broken home mengalami dua kodisi berbeda yang pertama anak menjadi introvert yaitu anak suka menyendiri, tidak percaya diri, tidak suka pada keramaian, sedangkan kondisi kedua ekstrovert yaitu anak tidak suka menyendiri, lebih menyukai keramaian, sering memberontak dan berperilaku agresif. Namun proses reintegrasi tidak akan berjalan dengan baik tanpa dukungan dari kedua orang tua, keluarga dan lingkungan sekitar.
Pelaksanaan Program Bimbingan Pokmas Lipas Join Kopi Dalam Meningkatkan Keterampilan Klien Di Balai Pemasyarakatan Kelas I Jakarta Pusat Danang Aryo Haryono; Budi Priyatmono
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 3 No. 5 (2023): Innovative: Journal of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Program kemandirian Join Kopi, yang akan dilaksanakan dengan bantuan Pembimbing Kemasyarakatan dari Bapas Kelas I Jakarta Pusat dengan pihak ketiga pokmas lipas. Pokmas lipas adalah Kelompok Masyarakat Peduli Pemasyarakatan adalah sekelompok mitra kerja pemasyarakatan yang sangat peduli dan bersedia untuk mengambil bagian dalam penyelenggaraan pemasyarakatan dalam rangka membentuk warga binaan pemasyatakatan agar berkembang menjadi pribadi yang utuh, mengakui kesalahannya, melakukan perbaikan, dan menahan diri dari mengulangi kejahatan. Tujuan dari program ini adalah untuk meningkatkan keterampilan dan kemampuan klien agar mereka dapat memulihkan hidup, kehidupannya, dan penghidupannya setelah keluar dari Lapas. Pelaksanaan program ini membutuhkan kolaborasi dengan lingkungan masyarakat dan lingkungan sekitar klien. Dalam penulisan ini peneliti menggunakan tipe atau desain penelitian deskriptif kualitatif agar peneliti dapat gambaran mengenai pelaksanaan program bimbingan pokmas lipas join kopi dalam meningkatkan keterampilan klien di Balai Pemasyarakatan Kelas I Jakarta Pusat. Data didapatkan dari hasil wawancara, catatan lapangan, dokumentasi, maupun dokumen resmi untuk mendukung pengumpulan informasi yang aktual secara rinci serta syarat dari klien yang mengikuti bimbingan join kopi hanya harus memiliki kemauan dan niat, apabila tidak ada kemauan lebih baik mundur dari kegiatan. Selain dilatih keterampilan meracik kopi, klien juga dilatih public speaking agar memiliki rasa percaya diri.tujuan adanya pokmas lipas join kopi untuk melatih agar klien mempunyai potensi untuk berubah menjadi lebih baik. Berdasarkan analisis dengan menggunakan teori pemberdayaan yakni ACTORS klien sudah memiliki perubahan yang positif dan sudah memiliki tanggung jawab atas perubahannya. Klien sudah bisa membuat latte art, kalibrasi, dan penyeduhan kopi secara manual.
Legal Protection For Key Witnesses In Handling Police Murder Cases In The Police Institution Of The Republic Of Indonesia (Case Study Of The Murder Of Brigadier Nofriansyah Joshua Hutabarat) Umar Anwar; Muhammad Nur Islami; Markus Marselinus Soge; Budi Priyatmono
卷 6 编号 1 (2023): Journal of Correctional Issues (JCI)
Publisher : Polteknik Ilmu Pemasyarakatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52472/jci.v6i1.365

Abstract

The emergence of the murder case of Brigadier Nofriansyah Joshua Hutabarat or Brigadier J exposed the mafia in the National Police Agency whose name was Inspector General Ferdy Sambo as the main perpetrator. This condition stems from the key witness Bar Richard Eliezer Pudihang Lumiu or Bharada E who uncovered all these cases and other names. This became a big problem for Bharada E because of the threat to his security as a key witness in the murder incident. It is important to carry out this research in order to determine the legal protection of key witnesses in uncovering the case of Brigadier J's murder. The research method used is a case study and normative juridical. The result of the analysis is that legal protection for key witnesses must be carried out by the state. The Witness and CVictim Protection Agency (LPSK) provides special protection to key witnesses in maintaining the security of themselves, their families and those who are close to key witnesses. The conclusion is the key that must be protected in dismantling and maintaining the safety of himself and his family.