Dunia pendidikan sangat penting untuk mengembangkan sumber daya manusia dengan pemahaman tentang cara menggunakan teknologi, kemampuan menciptakan inovasi baru, dan kapasitas pemikiran kritis untuk memecahkan masalah. Salah satu kemampuan yang harus dimiliki menurut Partnership for 21st Century Learning adalah berpikir kritis. Metode yang digunakan pada penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Sedangkan desain yang digunakan yaitu quasi experimental design. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan critical thinking siswa pada mata pelajaran Informatika menggunakan model Learning Cycle Blended Learning. Nilai n gain di kelas eksperimen adalah 0,58 dengan kategori sedang, serta pada kelas kontrol nilai n gain 0,37 dengan kategori sedang. Apabila dibandingkan melalui n gain score, maka penggunaan model pembelajaran Learning Cycle Blended Leanrning lebih efektif digunakan. Maka terdapat peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa menggunakan model pembelajaran Learning Cycle Blended Learning berbantuan dengan moodle. Pembelajaran dapat berorientasi kepada siswa karena siswa dapat menjawab pertanyaan pertanyaan yang diberikan oleh guru. Siswa lebih bersikap aktif dan kreatif dalam diskusi maupun mandiri sesuai dengan indikator indikator berpikir kritis.
Copyrights © 2023