Bullying menjadi salah satu fenomena yang berpotensi mengancam kesehatan mental. Bullying adalah jenis perilaku agresif yang dilakukan secara sadar oleh sekelompok siswa dengan berulang kali mengintimidasi siswa lain yang lemah. Akibatnya, mereka yang melakukan intimidasi percaya bahwa mereka lebih kuat daripada korbannya, sehingga mereka terus melakukannya. Akibatnya, korban bullying tidak memiliki kemampuan untuk melawan atau membela diri. Dalam kebanyakan kasus bullying, ada konflik fisik, psikologis, dan sosial antara pelaku dan korban. Penangan yang tepat diperlukan, yaitu support group therapy. Terapi kelompok ini dilakukan kepada kelompok individu yang memiliki masalah yang sama untuk berbicara tentang masalah mereka, mendukung dan mendukung satu sama lain, dan berbagi pengalaman mereka sendiri. Metode yang dilakukan pada penelitian ini adalah quasy experimental dengan pendekatan pre post test design with control group. Sampel penelitian adalah sebagian santri/siswa putri yang menjadi korban bullying yang mengalami kualitas hidup rendah sebanyak 64 orang. Teknik sampling menggunakan purposive sampling sehingga jumlah sampel pada kelompok kontrol dan perlakuan masing-masing sebanyak 32 orang. Hasil penelitian menunjukkan nilai p value 0,102 pada kelompok kontrol dan p value sebesar 0,000 pada kelompok perlakuan. Hal ini menunjukkan tidak ada perbedaan kualitas hidup sebelum dan setelah intervensi pada kelompok kontrol, sedangkan pada kelompok perlakuan terdapat perbedaan sebelum dan setelah perlakuan. Data ini mempertegas bahwa support group therapy efektif untuk meningkatkan kualitas hidup korban bullying. Support group therapy merupakan bentuk psikoterapi yang dilakukan secara berkelompok pada individu yang memiliki permasalahan yang sama.
Copyrights © 2023