Keberadaan perpustakaan sebagai pusat pemberdayaan dan pengembangan diri masih seringkali dihiraukan keberadaannya oleh masyarakat. Oleh karena itu, perpustakaan harus melakukan transformasi menjadi perpustakaan berbasis inklusi sosial yang tidak hanya untuk mempertahankan keberadaan perpustakaan, namun juga mengarahkannya menjadi bagian dalam menciptakan knowledge society sehingga taraf kehidupan masyarakat menjadi meningkat. Sehingga penelitian ini bertujuan untuk menganalisis lebih mendalam terkait transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial yang dapat menciptakan knowledge society. Adapun penelitian ini adalah jenis penelitian kualitatif dengan metode penelitian library research. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial berkonstribusi besar dalam menciptakan knowledge society melalui pengaktifan budaya literasi di semua kalangan. Literasi yang tidak hanya berupa kemampuan baca, tulis, dan hitung, akan tetapi juga memberikan kemampuan terkait aspek cognitive skills yang melandasi seseorang agar mampu berfikir kritis dan logis sehingga mempunyai pengetahuan yang dapat digunakan untuk mengembangkan potensi serta talenta mereka. Dengan basis inklusi sosial, perpustakaan mampu menjadi ruang terbuka bagi seluruh lapisan masyarakat sehinga menciptakan knowledge society dengan dua orientasi yaitu orientasi pada outcame (dampak) suatu hal yang terjadi di masyarakat dan orientasi pelayanan yang lebih menekankan pada humanistic approach  dan social approach.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2023