Nurul Atik Hamida
Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Implementasi Teori Meaningfull Learning David Ausubel Dalam Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di MI Nursyamiyah Tuban Nurul Atik Hamida; Lau Han Sein; Wahidah Ma'rifatunnisa'
Al-Madrasah: Jurnal Pendidikan Madrasah Ibtidaiyah Al-Madrasah Vol. 6, No. 4 (Oktober 2022)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur'an (SIQ) Amuntai Kalimantan Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35931/am.v6i4.1294

Abstract

Teori pembelajaran yang bermakna David Ausubel adalah pembelajaran dimana seseorang dapat menghubungkan ilmu-ilmu baru yang diperoleh dengan ilmu-ilmu yang telah diperoleh sebelumnya. Pembelajaran dengan teori berarti pembelajaran ini akan membuat pengetahuan yang diterima individu akan bertahan lama. Adapun tujuan penelitian ini adalah menganalisis dan mendeskripsikan penerapan teori yang bermakna pembelajaran David Ausubel dalam pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di MI Nursyamiyah Tuban.Penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif deskriptif dengan subjek penelitian siswa kelas 5 MI Nursyamiyah Tuban dan guru Sejarah Kebudayaan Islam kelas 5. Adapun metode pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa dalam proses perencanaan maupun pelaksanaan pembelajaran yang bermakna di MI Nursyamiyah Tuban sudah dilaksanakan dengan advance organizer. Dimana guru telah merencanakan bahan belajar yang berkaitan dengan pengetahuan peserta didik pada pembelajaran sebelumnya dan pembelajaran yang akan dilaksanakan. Faktor pendukung pembelajaran yang bermaknadalam pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di MI Nursyamiyah Tuban yaitu: penerapannya 2013, kemampuan pedagogik guru, dan sarana dan prasarana yang memadai. Adapun yang menjadi faktor penghambat adalah berasal dari peserta didik itu sendiri. Hal ini dikarenakan peserta didik memiliki kemmpuan kognitif dan daya ingat yang berbeda sehingga guru harus bekerja keras agar peserta didik tersebut tetap dapat mengikuti pembelajaran.
TRANSFORMASI PERPUSTAKAAN BERBASIS INKLUSI SOSIAL UNTUK MENCIPTAKAN KNOWLEDGE SOCIETY Nurul Atik Hamida; Lau Han Sein
Pustakaloka Vol 15, No 1 (2023)
Publisher : IAIN Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21154/pustakaloka.v15i1.5808

Abstract

Keberadaan perpustakaan sebagai pusat pemberdayaan dan pengembangan diri masih seringkali dihiraukan keberadaannya oleh masyarakat. Oleh karena itu, perpustakaan harus melakukan transformasi menjadi perpustakaan berbasis inklusi sosial yang tidak hanya untuk mempertahankan keberadaan perpustakaan, namun juga mengarahkannya menjadi bagian dalam menciptakan knowledge society sehingga taraf kehidupan masyarakat menjadi meningkat. Sehingga penelitian ini bertujuan untuk menganalisis lebih mendalam terkait transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial yang dapat menciptakan knowledge society. Adapun penelitian ini adalah jenis penelitian kualitatif dengan metode penelitian library research. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial berkonstribusi besar dalam menciptakan knowledge society melalui pengaktifan budaya literasi di semua kalangan. Literasi yang tidak hanya berupa kemampuan baca, tulis, dan hitung, akan tetapi juga memberikan kemampuan terkait aspek cognitive skills yang melandasi seseorang agar mampu berfikir kritis dan logis sehingga mempunyai pengetahuan yang dapat digunakan untuk mengembangkan potensi serta talenta mereka. Dengan basis inklusi sosial, perpustakaan mampu menjadi ruang terbuka bagi seluruh lapisan masyarakat sehinga menciptakan knowledge society dengan dua orientasi yaitu orientasi pada outcame (dampak) suatu hal yang terjadi di masyarakat dan orientasi pelayanan yang lebih menekankan pada humanistic approach  dan social approach.
Larangan Meminum Khamr Perspektif Hadis dan Relevansinya dengan Anjuran H{ifz} Al-‘Aql Bagi Penuntut Ilmu Nurul Atik Hamida; Lau Han Sein
Diya Al-Afkar: Jurnal Studi al-Quran dan al-Hadis Vol. 10, No. 02 (2022): Desember
Publisher : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/diyaafkar.v10i02.11208

Abstract

Hadis merupakan sumber kedua setelah Al-Qur’an, sehingga digunakan manusia sebagai pedoman dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Salah satu contoh hadis tuntunan dari Rasulullah SAW bagi umatnya adalah mengenai diharamkannya meminum khamr. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas hadis larangan meminum khamr riwayat ‘Abdullah ibn Umar yang ditakhrij oleh Bukha>ri dengan dilakukannya penelitian parsial serta mengetahui fiqh al-h}adi>th-nya terkait anjuran h}ifz} al-‘aql bagi penuntut ilmu dengan dilarangnya meminum khamr. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (library research) dan dianalisis menggunakan metode content analysis. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa hadis riwayat ‘Abdullah ibn Umar yang ditakhrij oleh Bukha>ri berkualitas s}ah}i>h} lidha>tih, karena kualitas sanad hadis ini s}ah}i>h} al-isnad dan kualitas matannya s}ah}i>h} al-matni. Adapun mengenai fiqh al-h}adi>th tersebut menjelaskan bahwa khamr hukumnya adalah haram karena bersifat memabukkan yang dapat menghilangkan akal. Seseorang yang di dunia meminum khamr, maka diakhirat ia tidak diperbolehkan untuk meminumnya, karena di akhirat khamr adalah minuman para penghuni surga. Anjuran hifz} al-‘aql dalam Islam mengenai larangan meminum khamr berhubungan dengan penuntut ilmu atau pelajar. Seorang pelajar harus menghindari tertutupnya akal atau hal-hal yang bersifat memabukkan, salah satunya adalah menghindari khamr agar akalnya tetap bisa dikembangkan ke berbagai hal-hal yang bermanfaat. Sehingga dapat tercipta generasi muda yang sehat, cerdas, berakhlak baik, serta dapat berpikir kreatif.