Latar belakang dari penelitian ini adalah kemampuan berpikir kritis siswa masih rendah dengan penggunaan LKS konvensional dimana komponennya tidak memfasilitasi kemampuan berpikir kritis, sehingga  dibutuhkan  LKPD   yang  dapat   memfasilitasi  kemampuan  berpikir  kritis   yaitu  dengan menerapkan LKPD-digital berbasis Problem Based Learning terhadap kemampuan berpikir kritis siswa. Metode dalam penelitian  ini adalah eksperimen  semu  (Quasi  Eksperimental  Design),  dengan desain penelitian pretest posttest control group design. Populasi pada penelitian ini yaitu peserta didik kelas XI MIPA 1 di SMA NU Ciledug pada tahun ajaran 2021-2022. Sampel penelitian ini diambil menggunakan teknik purposive sampling dengan jumlah 24 siswa pada kelas eksperimen dan 24 siswa pada kelas kontrol. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini yaitu tes kemampuan berpikir kritis dan angket respon siswa terhadap pembelajaran dengan menerapkan LKPD-digital berbasis Problem Based Learning terhadap kemampuan berpikir kritis. Teknik pengolahan data yang digunakan yaitu uji t dan N-Gain. Berdasarkan hasil analisis pada uji t dapat disimpulkan bahwa  terdapat perbedaan kemampuan berpikir kritis pada siswa yang menerapkan LKPD-digital berbasis Problem Based Learning. Adapun hasil N-Gain pada kelas eksperimen diperoleh 0,36 dengan kriteria sedang dan 0,10 pada kelas kontrol dengan kriteria rendah yang artinya terdapat peningkatan kemampuan  berpikir  kritis  siswa  pada  kelas  eksperimen,  Penerapan  LKPD-digital  berbasis  Problem Based  learning  dapat  memfasilitasi  kemampuan  berpikir  kritis  siswa,  karena  dalam  LKPD-digital memuat komponen-komponen PBL yang dapat melatih kemampuan berpikir kritis
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2022